Sebelum Imam Ali Gugur Syahid

Di hari ke-19 Bulan Ramadhan yang diberkahi  tahun ke-40 Hijriah, Ibnu Muljam menjalankan aksi kejahatannya. Imam Ali as melaksanakan salat Subuh bersama orang-orang beriman di Masjid Kufah, dan Ibnu Muljam menyelinap secara sembunyi-sembunyi. Selanjutnya ia mendekati Imam Ali as yang sedang sujud.

Ketika Imam Ali as mengangkat kepalanya, pendosa itu menebaskan pedangnya yang beracun ke kepala suci sang Imam as. Tumpahlah darah suci Imam as membasahi mihrab dengan warnanya yang merah. Lalu imam as berseru, “Demi Allah, aku beruntung.” Orang banyak mendengar seruan dari langit, “Demi Allah, telah roboh pilar-pilar hidayah, telah tebunuh manusia yang paling bertakwa, pembunuhnya adalah manusia paling celaka.”

Ibnu Muljam berusaha kabur dari Masjid Kufah. Namun ia berhasil ditangkap. Imam as bertanya kepadanya, “Bukankah aku telah merbuat baik kepadamu?” Ibnu Muljam menjawab, “Ya!”

Orang banyak ingin menyiksa penjahat itu, akan tetapi Imam Ali as berusaha mencegah mereka dan mewasiatkan putranya, Imam Hasan as, agar berbuat baik kepada Ibnu Muljam selama ia masih hidup. Ketika Imam Ali as syahid, Imam Hasan as melaksanakan hukum syariat terhadap pembunuh ayahnya. Syahidnya Imam Ali as terjadi pada hari ke-21 bulan Ramadhan.