Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Sayidah Maksumah a.s. dan Kota Suci Qom

0 Pendapat 00.0 / 5

Imam Ali ar-Ridha a.s. dengan undangan paksaan Makmun Abbasi, khalifah Dinasti Abbasiyah mendatangi kota Khurasan, Iran. Hal tersebut dapat kita lihat dari sejarah kehidupan beliau bahwa tidak jalan lain kecuali menyetujui permintaan Makmun Abbasi tersebut.

Setahun setelah keberangkatan Imam Ali ar-Ridha a.s. ke Khurasan, Sayidah Maksumah a.s. pergi menyusulnya. Suatu hari, Imam Ali ar-Ridha a.s. menulis surat untuk Sayidah Maksumah, dan kemudian surat itu diberikan kepada salah satu pelayannya untuk diserahkan segera kepada Sayidah Fathimah Maksumah. Pelayan itu segera melaksanakan apa yang telah diperintahkan, ia bergegas menuju kota Madinah dan tanpa banyak berhenti. Sampai di Madinah, ia pun segera menyerahkan surat itu kepada Sayidah Maksumah.  Setelah membaca isi surat tersebut, beliau langsung berkemas-kemas dan bersiap-siap untuk melakukan perjalanan menuju kota Khurasan.[7]

Setelah itu, dibentuklah rombongan yang terdiri dari dua puluh tiga orang anggota, termasuk di dalamnya Sayidah Fathimah Maksumah yang dipimpin oleh Harun bin Musa bin Jakfar. Berangkatlah rombongan tersebut, dan berhenti dari satu tempat ke tempat yang lainnya, hingga sampai di satu daerah sekitar kota Saweh. Di sanalah rombongan tersebut dihadang dan diserang oleh para musuh Ahlulbait a.s.  Terjadilah bentrokkan yang menyebabkan syahidnya Harun sang pimpinan rombongan, dan beberapa orang terluka. Akibatnya, rombongan itu pun kocar-kacir. Sayidah Maksumah pun diracuni melalui seorang wanita yang menuangkan racun pada makanan yang dihidangkan pada beliau hingga beliau jatuh sakit. Dalam kondisi sakit beliau meminta untuk dibawa ke kota Qom dan berkata, “Qom adalah kota tempat para Syiah kami.” Akhirnya beliau dibawa ke kota Qom dan setelah tujuh belas hari dirawat, beliau menghembuskan nafas sucinya yang terakhir.[8]

Sayidah Maksumah as wafat di rumah Musa bin Khazraj bin Asy’ari. Beliau wafat pada tanggal 10 Rabi’ ats-Tsani 201 Hijriah, berusia sekitar dua puluh delapan tahun. Di rumah Musa bin Khazraj bin Asy’ari, Sayidah Maksumah ditempatkan di satu ruangan khusus. Beliau menghabiskan waktu di ruangan tersebut dengan beribadah dan bermunajat. Tempat tersebut sekarang bernama Baitun Nur yang terletak tidak jauh dari tempat beliau dimakamkan.