Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kehadiran Sayyidah Maksumah di Tengah Masyarakat

1 Pendapat 05.0 / 5

Pada 23 Rabiul Awal 201 Hijriah, Sayyidah Fathimah Maksumah as bersama rombongannya tiba di kota Qom. Para tokoh dan ulama, serta masyarakat Qom menyambut rombongan keluarga Rasulullah saw. Di kota ini pula Sayyidah Maksumah wafat, dan dimakamkan di sana.

Jauh hari sebelum kelahiran dan wafatnya Sayyidah Maksumah, Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Haram Allah berada di Mekah. Haram Rasulullah saw berada di Madinah. Haram Amirul Mukminin berada di Kufah. Dan kami (Ahlulbait) memiliki haram di Qom. Seorang perempuan dari salah satu keturunanku bernama Fathimah akan dimakamkan di sana.”

Kehadiran aktif Sayyidah Fathimah Maksumah as dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan keimanan menunjukkan posisi dan kedudukan wanita yang tinggi dalam sejarah kebudayaan Islam. Kehidupanya menjadi bukti bahwa Islam sangat menghargai perempuan dan menempatkannya pada kedudukan tinggi, sehingga dari sisi keutamaan spiritual, keilmuan dan kemuliaan akhlak menjadi teladan bukan hanya bagi kaum perempuan saja.

Salah satu karakteristik Sayyidah Fathimah Maksumah as adalah keilmuannya. Sejak usia kanak-kanak, beliau telah menunjukkan kecerdasaan dan keluasan ilmunya. Beliau berjuang keras dalam menuntut ilmu dan pengetahuan Islam. Beliau tidak menambah dan mengurangi ilmu yang disampaikan oleh ayahnya ketika menyampaikan kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan tanggung jawab besar dan amanat yang tertanam dalam jiwanya. Terkait hal ini, dalam salah satu doa ziarah kepada Sayyidah Fathimah Maksumah as disebutkan, “Salam atasmu wahai Fatimah binti Musa, sang hujah dan terpercaya.”

Sayyidah Fatimah Maksumah as senantiasa menyebarkan ilmu dan membela kebenaran dalam kondisi sulit sekalipun. Beliau didampingi Imam Ali Ridha as mengamalkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari ayahnya. Ketika Imam Musa Kazhim as tidak ada, Sayyidah Maksumah as hadir memberikan jawaban atas berbagai permasalahan yang ditanyakan para pengikut Ahlulbait as, bahkan ketika beliau masih berusia belia.