Terkait keagungan figur Imam Muhammad Jawad as, Pemimpin Besar Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, mengatakan, “Imam Jawad as sama seperti imam-imam lainnya, menjadi teladan bagi kita. Kehidupan singkat beliau dihabiskan untuk melawan kezaliman. Di masa muda, beliau memikul tanggung jawab kepemimpinan umat Islam (imamah).”

Pada tahun-tahun itu, Imam as melakukan jihad dengan gigih dalam rangka melawan musuh-musuh Allah. Karena perlawanan Imam Muhammad Jawad, keberadaannya yang saat itu masih berumur 25 tahun, tidak dapat diterima oleh musuh dan penguasa di masanya. Pada akhirnya, Imam Jawad as diracun atas perintah penguasa saat itu dan gugur syahid.”

Lebih lanjut Rahbar menjelaskan, “Imam Jawad as semasa hidupnya menjalankan poin penting yang mencerminkan jihad dalam semua aspek Islam, dan memberikan pembelajaran yang besar bagi kita.“

Menurut Rahbar, pembelajaran besar dari kehidupan Imam Muhammad Jawad as adalah  mempunyai tekad dan menyerukan kewaspadaan masyarakat terhadap kekuatan hipokrit dan sombong. Saat Makmun Abbasi, penguasa saat itu, mengesankan dirinya sebagai sosok suci dan pendukung Islam, maka tugas Imam as saat itu sangat pelik untuk mengungkap kedok di balik wajah penguasa hipokrit.

Di tengah kepemimpinan hipokrit yang diterapkan penguasa Abbasi saat itu, Imam Muhammad Jawad as yang berumur pendek dapat menjaga fondasi Islam dengan baik dan memberikan pencerahan kepada umat. Masa kepemimpinan umat Islam diemban beliau selama 17 tahun, sehingga mengalami dua penguasa Abbasi, Makmun dan Muktasim.