Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Nasihat Imam Baqir tentang Pentingnya Ilmu dan Bimbingan Sosial

0 Pendapat 00.0 / 5

Imam Muhammad Baqir, cucu Imam Husein dan Imam kelima Syi'ah, sangat terkenal dalam ilmu dan akhlaknya. Banyak hadits yang diriwayatkan dari beliau menjelaskan berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, akidah, Al-Qur'an serta bimbingan akhlak.

Muhammad bin Ali bin Hussain bin Ali bin Abi Thalib yang dikenal sebagai Imam Muhammad Baqir adalah Imam Syiah kelima setelah ayahnya Imam Sajad.

Beliau merupakan keturunan Nabi Muhammad Saw dan cucu Imam Husein.

Julukannya yang paling terkenal adalah Baqir yang berarti pembelah atau pembuka, dan konon julukan ini diberikan kepadanya oleh Nabi Muhammad Saw sebelum ia dilahirkan.

Imam Baqir menjadi Imam selama kurang lebih 19 tahun.

Ia syahid pada tanggal 7 Dzulhijjah tahun 114 H dalam usia 57 tahun oleh raja Bani Umayyah karena penekanannya pada keadilan sosial.

Jenazah Imam Baqir  ini dimakamkan di pemakaman Baqi di Hijaz.

Menurut para sejarawan, Imam Muhammad Baqir menciptakan gerakan keilmuan yang mencapai puncaknya pada masa Imamah putranya Imam Sadiq.

Jumlah sahabat dan muridnya sebanyak 462 orang.

Kami akan dikutip tujuh hadis berharga di bidang akhlak.

1- Zakat Ilmu 

امام باقر(ع ): زَكاةُ العِلمِ أن تُعَلِّمَهُ عِبادَ اللّهِ .(الكافی:۱/۴۱ / ۳)

Imam Baqir berkata, "Zakat ilmu adalah mengajarkannya kepada hamba Allah,".

 

2- Memberikan bimbingan kepada orang lain

الإمام الباقر(ع ): مَن عَلَّمَ بابَ هُدىً فَلَهُ مِثلُ أجرِ مَن عَمِلَ بِهِ، ولا ینقُصُ اُولئِكَ مِن اُجورِهِم شَیئا .

Imam Baqir berkata, "Siapa pun yang mengajarkan jalan petunjuk kepada [orang lain], sebagaimana pahala akhirat (dan keberkahan duniawi) bagi siapa pun yang mengamalkannya, maka itu menjadi miliknya, dan tidak ada yang dikurangi dari pahala Ilahi bagi orang yang melakukannya,".

3- Setan lebih menyukai kematian ulama darpada ahli ibadah

الإمام الباقر(ع ): واللّهِ لَمَوتُ عالِمٍ أحَبُّ إلى إبلیسَ مِن مَوتِ سَبعینَ عابِدًا .

Imam al-Baqir berkata, "Demi Tuhan, kematian seorang yang berilmu lebih disukai Iblis daripada kematian tujuh puluh orang yang ahli ibadah,".