Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Nama-nama lain Idul Adha

0 Pendapat 00.0 / 5

Nama-nama lain Idul Adha adalah Idul Qurban dan hari Raya Darah. Dehkhuda menamai hari ini dengan hari penyembelihan kambing. [1]

Id Qurban adalah hari diujinya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as yang berhasil keluar dari ujian ini. [2]

Allah swt mengabadikan peristiwa ini dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

فَلَمّا اَسْلَما وَتَلّهُ لِلجَبینِ وَنادَیناهُ أنْ یا اِبراهیم، قد صدّقت الرّؤیا إنّا کذلک نجزِی المحسنین
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim as meletakkan pelipis anaknya di atas tanah, (nyatalah kesabaran mereka). Dan Kami panggil dia, “Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu.” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. [3]
Sejarah Berkurban

Nabi Ibrahim berdasarkan mimpinya, harus mengorbankan anaknya sendiri. Ia, demi memenuhi perintah Allah swt pada hari raya Idul Qurban membawa putranya, Nabi Ismail as ke Mina. Ketika di Mina sampai pada Jumrah pertama setan menampakkan diri dihadapannya. Nabi Ibrahim as melemparkan batu sebanyak tujuh kali ke arah setan itu. Pada lemparan Jumrah yang kedua dan ketiga, Nabi Ibrahim as juga melemparkan batu lagi. Melempar jumrah sebanyak tiga kali ini merupakan amalan dalam manasik haji. Ketika berkurban, Nabi Ibrahim as meletakkan dahi Nabi Ismail as ke tanah dan meletakkan pisau tajam di lehernya, namun batang leher Nabi Ismail tidak terpotong dan akhirnya ketika ayah dan anak itu menunjukkan kepasrahannya secara total dalam menjalankan perintah Ilahi, maka Allah swt menerima persembahan mereka dan Ibrahim memotong domba yang dibawakan oleh Malaikat Jibril sebagai ganti atas mengorbankan putranya. [4]

Di zaman jahiliyah, perbuatan berkurban tidak lepas dari kesyirikan. Mereka melumuri Ka’bah dengan darah kurban, dan dagingnya digantungkan di Ka’bah agar diterima oleh Tuhan. Dalam Al-Qur’an kebiasaan ini dicela dan kemudian diberitahukan bahwa ketakwaan adalah syarat diterimanya kurban.[5] Karena takwa dan ketulusan untuk berkurban inilah hari Nahr dinamakan dengan “Haji Akbar”.[6]