Gaza, medan Karbala masa kini (1)
Umat Muslim di seluruh dunia baru saja mengenang peristiwa tragis di Karbala yang terjadi lebih dari 1.300 tahun yang lalu, di mana Imam Husain, keluarganya, dan sekelompok kecil pengikut setianya dibantai oleh tentara Yazid. Imam Husain dan para pengikutnya membela kebenaran (haqq), sementara tentara Yazidi mewakili segala sesuatu yang tercela dalam Islam. Hal ini dipahami dan dihargai oleh hampir semua Muslim.
Yang sering kurang dipahami dan dihargai adalah kesamaan yang mencolok antara tragedi Karbala dan penderitaan saat ini yang dialami oleh warga Palestina, terutama di Gaza. Bagi umat Muslim, seharusnya lebih mudah untuk melihat kesamaan ini. Bagaimanapun, warga Palestina di Gaza dikepung oleh penjajah Zionis selama bertahun-tahun. Zionis juga didukung oleh AS dan hampir seluruh dunia Barat, termasuk banyak penguasa Muslim yang disebut-sebut.
Seperti di Karbala, di Gaza umat Muslim hampir ditinggalkan oleh seluruh Ummah. Faktanya, rezim-rezim di sekitar Palestina yang diperintah oleh penguasa Muslim yang disebut-sebut telah menjadi kaki tangan yang rela menyiksa umat Muslim. Kita menyaksikan peringatan pertama serangan Zionis di Gaza, namun pengepungan, pembunuhan, dan penindasan masih berlanjut. Warga Palestina bahkan tidak bisa membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat pengeboman Israel, apalagi kehidupan mereka yang hancur.
Penting bagi umat Muslim untuk melihat kesamaan ini dan memahami pelajaran sejarah agar tidak mengulanginya.
Menyelami lebih dalam tragedi Karbala, kita akan menemukan berbagai peristiwa yang sangat memilukan dan menyentuh hati. Salah satunya adalah pembantaian Imam Husain dan keluarganya yang tidak hanya mencakup orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan bayi. Salah satu peristiwa yang paling mengguncang adalah kematian Ali Asghar, putra bayi Imam Husain. Dalam keadaan terdesak dan kehabisan air, Imam Husain mendekati tentara Yazid dengan menggendong Ali Asghar yang saat itu hanya berusia enam bulan. Beliau memohon air untuk bayinya yang kehausan, tetapi sebagai balasannya, seorang pemanah Yazid menembakkan anak panah yang menembus leher bayi tak berdosa tersebut, menambah duka dan penderitaan yang dialami oleh keluarga Imam Husain.
Kejadian ini mengingatkan kita pada banyak insiden tragis yang terjadi di Gaza, di mana anak-anak dan bayi menjadi korban kekerasan dan pengeboman tanpa pandang bulu. Seperti halnya Ali Asghar yang menjadi korban kezaliman tentara Yazid, banyak anak-anak di Gaza yang tidak berdosa harus kehilangan nyawa mereka akibat serangan brutal dan pengepungan yang dilakukan oleh tentara Zionis. Gambar-gambar anak-anak yang terluka atau terbunuh di Gaza mengingatkan kita pada kepedihan yang dialami oleh keluarga Imam Husain di Karbala.