Pidato Imam Ali Zainal Abidin
Berikut adalah pidato Imam Ali Zainal Abidin as di hadapan kerumunan penduduk Kufah di irak.
“Wahai manusia! Barangsiapa mengenalku, maka ia telah mengetahui siapa diriku, dan barangsiapa tidak mengenalku, maka (ketahuilah bahwa) aku adalah Ali bin Husain bin Abi Thalib. Aku adalah putra dari orang yang telah diinjak-injak kehormatannya, dirampas harta bendanya, ditawan anggota keluarganya. Aku adalah putra dari orang yang dibunuh di tepi sungai Furat, tanpa memperoleh warisan ataupun kesempatan membalas. Aku adalah putra dari orang yang dibunuh dalam keadaan sabar, dan itu cukuplah menjadi kebanggaan baginya.”
“Wahai manusia! Kuminta kalian bersumpah, demi Allah! Apakah kalian mengetahui bahwa kalian telah menulis surat kepada ayahku, tapi kemudian kalian menipunya? Tidakkah kalian tahu bahwa kalian telah memberikan kepadanya sumpah setia, janji dan baiat kalian, tapi kalian lalu memeranginya? Duhai, celakalah kalian karena apa yang telah kalian kerjakan! Alangkah buruknya pertimbangan kalian. Dengan mata bagaimana kalian akan menatap Rasulullah, manakala beliau nanti mengatakan kepada kalian, ‘Kalian telah membunuh keluargaku. Kalian telah menginjak-injak kesucianku. Kalian bukan umatku…’” (Al-Ihtijaj, oleh ath-Thabarsi, bab “Al-Ihtijaj ‘Ali bin al-Husain ‘ala Ahl Al-Kufah, jil. 11, hal. 31, terbitan 1386 H)
Isi pidato Imam Ali Zainal Abidin as dan hadis-hadis beliau mengenai Kufah, merupakan inti pidato-pidato dan hadis-hadis yang dijadikan dalil Oleh Sayyidah Zainab as, Ummu Kultsum serta Fathimah binti Husain. Sebab semua pidato mereka keluar dari sumber yang sama.