Menghargai Pemuda
Rasulullah saw juga menghargai para pemuda atas kemampuan dan kelayakan mereka. Beliau memberikan mereka tugas-tugas berat. Bagi Rasulullah saw, parameter penghargaan terhadap pemuda adalah keimanan, kemampuan, dan ketakwaan mereka, bukan faktor usia.
Rasulullah saw sebelum wafat, mengutus pasukan untuk menghadapi musuh di medan perang. Beliau menunjuk Usamah bin Zaid, seorang pemuda berusia 18 tahun, sebagai komandan pasukan. Beliau menginstruksikan semua orang yang lebih tua dalam pasukan itu untuk mematuhi instruksi panglima muda itu. Sebelum hijrah ke Madinah, Rasulullah saw menunjuk seorang pemuda beriman seperti Mus’ab untuk pergi ke Madinah guna mengenalkan agama Islam kepada masyarakat dan mengajarkan mereka al-Quran. Atau ketika Rasulullah saw mengutus Ja’far bin Abi Thalib, yang masih muda, untuk memimpin kelompok dakwah ke Mesir.
Dalam satu kesempatan Rasulullah saw berpesan kepada sahabatnya untuk berperilaku baik terhadap para pemuda, karena mereka berhati lebih halus. Beliau bersabda, “Allah mengutusku sebagai pembimbing dan pemberi peringatan, para pemuda menerima dan menyertaiku, akan tetapi orang-orang tua menolak.”
Dalam mengimbau para pemuda untuk taat dan beriman kepada Allah Swt dan bersabda, “Allah Swt mencintai pemuda yang menghabiskan masa mudanya dalam taat kepada-Nya.”