Hikmah dan Kehidupan Imam Muhammad Baqir
Dalam diri Imam Muhammad Baqir as terdapat ilmu dan hikmah yang luas serta akhlak yang mulia sehingga terpancar kesempurnaan insani dalam diri manusi suci ini. Gelar Baqirul Ulum (pengungkap dan penyebar ilmu) bukan sembarang gelar yang disematkan kepada beliau. Gelar ini dibuktikan dengan kedalaman ilmu yang beliau miliki yang telah diakui oleh kawan maupun lawan beliau.
Imam Muhammad Baqir as dan Ahlulbait as dengan keagungannya dan kedudukan serta keilmuannya yang tinggi senantiasa membaur dengan masyarakat dan tidak mengambil jarak dengan mereka. Sejarah manusia-manusia suci ini mengindikasikan bahwa mereka memilih kehidupan yang sederhana dan tidak bermewah-mewahan. Ahlulbait Nabi as sangat menekankan usaha dan pekerjaan, artinya seseorang harus terus berusaha dan bekerja mencari nafkah. Para Ahlulbait as meski mereka mencapai derajat spritual yang tinggi, namun memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Mereka bekerja membanting tulang untuk memenuhi kehidupan mereka serta keluarganya.
Salah satu yang sangat ditekankan oleh Imam Muhammad Baqir as adalah bekerja untuk menafkahi keluarga. Beliau pun menerapkan hal ini pada pribadinya. Di tengah terik matahari yang menyengat, beliau tak segan-segan bercocok tanam dan mencangkul sawah. Beliau meyakini bekerja demi mendapat rizki yang halal termasuk ibadah. Imam Muhammad Baqir as mencela sikap malas dan tak mau bekerja (pengangguran). Pengangguran selain menciptakan ketidakstabilan jiwa, juga merusak kehormatan dan kepribadian seseorang. Imam Muhammad Baqir as berkata, “Aku sangat membenci mereka yang mengada-adakan alasan dan tidak mau bekerja serta berkata, Ya Allah! Berilah hamba-Mu rizki.”
Imam Muhammad Baqir as menilai berupaya mencari rizki yang halal sebagai karakteristik orang-orang yang dicintai Allah Swt. Beliau berkata, “Ketahuilah bahwa auliyaullah (orang yang dicintai Allah) adalah orang yang menghindari hal-hal yang diharamkan dan meraih rizki yang halal melalui bekerja serta berdagang. Auliyaullah adalah orang-orang yang menjalankan kewajiban yang dibebankan di pundaknya dan Allah memberi berkah pada perdagangan serta pekerjaan mereka.”