Fidhah; Pelayan Sayidah Fathimah as & Al-Quran Berjalan (2)
Percakapan Fidhah Hindi dengan Menggunakan Ayat-Ayat Al-Quran
Disebutkan dalam sejarah, pada suatu hari di padangan pasir Hijaz, seorang lelaki tertinggal dari rombongannya dan ia telah bertemu dengan Fidhahs. Ia berbicara dengan Fidhah, dan Fidhah senantiasa berbicara dengannya dengan Al-Quran. Berikut ini adalah beberapa contoh percakapan Fidhah dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran dengan seorang laki-laki.
Lelaki tersebut bertanya kepada Fidhah, “Siapakah anda?”
Fidhah menjawab,
وَقُلْ سَلٰمٌۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَࣖ
“…dan Katakanlah, “Salam kelak mereka akan mengetahui.”. (QS. Az-Zukhruf:89)
Dari ayat tersebut, lelaki itu telah memahami bahwa ia harus mengucapkan salam terlebih dahulu. Oleh Karena itu, ia mengucapkan salam kepada Fidhah.
Lalu ia bertanya kembali, “Apa yang anda lakukan di tempat ini sendirian? Apakah anda tersesat?”
Fidhah menjawab,
وَمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّضِلٍّ
“Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya.” (QS. Az-Zumar:37)
Lelaki itu bertanya, “Apakah anda jin atau manusia?”
Fidhah menjawab,
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ
“Hai anak Adam, pakailah pakainmu yang indah.” (QS. A’raf:31)
Maksudnya ia adalah manusia dan bukan jin.
Lelaki itu bertanya, “Anda berasal dari mana?”
Fidhah menjawab,
يُنَادَوۡنَ مِنۡ مَّكَانٍۢ بَعِيۡدٍ
“Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh.“ (QS. Fushilat:44)
Maksudnya ia berasal dari tempat jauh.
Lelaki itu bertanya, “Anda mau pergi kemana?”
Fidhah menjawab,
وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Ali Imran:97)
Maksudnya ia hendak pergi ke kota suci Mekkah.
Lelaki itu bertanya, “Sudah berapa lama anda di perjalanan?”
Fidhah menjawab,
وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ
“Dan Sesungguhnya Telah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa.” (QS. Qaaf:38)
Maksudnya ia telah 6 hari lamanya berada dalam perjalanan.
Lelaki bertanya, “Apakah anda sudah makan?”
Fidhah menjawab,
وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ
“Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan.” (QS. Al-Anbiya:8)
Maksudnya ia belum makan.
Lalu laki-laki tersebut memberi makan kepadanya, seraya bertanya, “Kenapa anda tidak berjalan cepat sehingga tidak tertinggal?”
Fidhah menjawab,
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah:286)
Maksudnya ia tidak mampu berjalan dengan cepat karena usianya yang telah lanjut.
Dari kisah Fidhah kita dapat memahami keagungan Sayidah Fathimah as, majikan Fidhah. Fidhah pelayannya saja luar biasa seperti, apalagi majikannya. Karena interaksi harian dengan Sayidah Fathimah Fidhah menjadi sosok yang luar biasa.
[1] Majlisi, Biharul-Anwar, jilid 41, hal. 272
[2] Riyahanu asy-Syari’ah jilid 2 hal. 320 dinukil dari Cesyme dar Bastar, hal. 314