Ikhlas Beramal
Pada suatu hari, sekelompok sahabat Ayatullah Burujurdi mengelilingi beliau. Mereka saling berbincang bersama. Salah seorang sahabat beliau (Ayatullah Sayyid Musthafa Khunshari) berkata, “Saya juga berada di antara mereka. Namun saya tidak berkata apapun. Lalu Ayatullah Burujurdi menghadap ke arah saya dan berkata, ‘Silahkan Anda menyampaikan sesuatu.’ Saya berkata, ‘Saya tidak memiliki bahan untuk dibicarakan, selain satu hadis dari kakek saya. Jika diperkenankan, saya akan menyampaikannya.’ Ayatullah Burujurdi berkata, “Ya, sampaikanlah.”
“Saya mengatakan bahwa kakek saya, Rasulullah saw menukil firman Allah: Ikhlaslah dalam beramal, sesugguhnya pemeriksa (amal perbuatan) memiliki penglihatan tajam.”
“Begitu saya menyampaikan hadis itu, Ayatullah Burujurdi langsung meneteskan air mata. Lalu beliau berkata, ‘Benar, jika amal perbuatan kita bukan untuk Allah, apa yang akan terjadi? Benar, pemeriksa amat jeli dan memiliki penglihatan yang tajam.’”
“Saya tidak lupa, bahwa setelah kejadian itu, setiap kali memandang saya, beliau mengucapkan, ‘Ikhlaslah dalam beramal, sesungguhnya pemeriksa (amal perbuatan) memiliki penglihatan tajam, memiliki penglihatan tajam.’ Setelah mengucapkan itu, keadaan beliau pun berubah.’”