Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Dalam diskusi kontemporer tentang kesadaran, terutama dalam konteks Hard Problem of Consciousness (sebagaimana dikemukakan oleh David Chalmers), muncul keraguan mendalam tentang bagaimana pengalaman subjektif (qualia) dapat muncul dari substrat material otak.

Beberapa filsuf dan ilmuwan, seperti Chalmers, Putnam, Penrose-Hameroff, Faggin, Vitiello, dan David Bohm, telah menawarkan pendekatan-pendekatan inovatif — namun tetap menyisakan jurang antara dunia fisik dan dunia pengalaman.

Menariknya, filsafat Mulla Sadra (1571–1640), dengan teori Primasi Eksistensi (ashālat al-wujūd) dan Gerak Substansial (harakah jawhariyyah), menawarkan fondasi metafisik yang bisa menjembatani berbagai pendekatan modern ini. Sadra mampu menggabungkan keutuhan realitas, dinamika kesadaran, dan struktur eksistensial dalam satu kerangka yang kaya.

Mulla Sadra: Dinamika Eksistensi dan Kesadaran

Dalam pemikiran Sadra:

• Eksistensi (wujūd) adalah realitas fundamental, bukan materi atau pikiran.
• Gerak substansial berarti segala sesuatu bergerak dalam substansi terdalamnya, bukan hanya di permukaan fenomenal.
• Tingkat-tingkat eksistensi (tashkīk al-wujūd) menunjukkan bahwa realitas ada dalam berbagai derajat intensitas, dari yang paling rendah (materi) hingga yang paling tinggi (kesadaran murni dan spiritual).

➡️ Kesadaran bukan tambahan atas materi, melainkan peningkatan intensitas eksistensi.
Materi itu sendiri mengandung potensi kesadaran yang mengaktual dalam perjalanan eksistensialnya.

Bersambung ...