Apa yang Lebih Indah dari Keindahan? (1)
Imam Hadi, salah seorang Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw melindungi Al-Quran, Islam, dan ajaran agama dari distorsi dalam perang melawan musuh.
Ali bin Muhammad, yang dikenal sebagai Imam Hadi dan Imam Ali al-Naqi, adalah Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw yang meraih posisi Imamah pada tahun 220 H setelah kesyahidan ayahnya yang mulia, Imam Jawad.
Meskipun Imam Hadi diawasi ketat oleh para khalifah Abbasiyah, beliau menjalankan perjuangan dan aktivitasnya dengan cara yang sesuai dengan kondisi zamannya.
Salah satu aktivitasnya yang paling penting adalah memberi tahu orang-orang dengan berbagai cara dan mengungkapkan mengenai Imamah dan posisi ilmiahnya selama pidato-pidatonya dan dalam debat ilmiah serta tanya jawab.
Fokus aktivitas Imam lainnya adalah mempersiapkan orang-orang dan para pengikut Ahlul bait untuk menghadapi fase keghaiban al-Mahdi. Tentu saja, ia menyebutkan masalah ini secara samar-samar dalam pidato-pidatonya, dengan sangat hati-hati dan untuk mencegah pemerintah menjadi sensitif.
Selain banyak riwayat, beberapa doa dan ziarah telah ditinggalkan oleh Imam Hadi, yang paling terkenal di antaranya adalah Ziarah Jami’ah Kabirah. Ziarah ini memiliki konsep yang sangat bagus dan konten yang baru, dan para ahli agama menyebutnya periode Imamah Jami’ah.
Ziarah lain yang ditinggalkan oleh Imam Hadi adalah Ziarah Ghadir, yang di dalamnya disebutkan karakteristik dan ciri-ciri Imam Ali, dan penerusnya. Periode Imamah Imam Hadi sekitar 34 tahun, dan beliau diracun hingga syahid pada tahun 254 H atas perintah Mu’taz Abbasi.
Dalam artikel ini akan disajikan beberapa hadis dari Imam Hadi.
1. Kerendahan hati
التواضع اَن تعطی الناس ما تُحِبُّ ان تُعطاهُ؛ (الکافی، ج۲، ص۱۲۴)
Rendah hati adalah memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin mereka memperlakukan Anda.
Bersambung...