Arti Kesaksian Dalam Ziarah Imam Al Husein as. (2)
Jadi ketika seorang peziarah melantunkan paragraf Ziarah, seperti Ziarah Arba’in untuk Imam Al Husein as.:
السَّلامُ عَلَى وَلِيِّ اللَّهِ وَ حَبِيبِهِ السَّلامُ عَلَى خَلِيلِ اللَّهِ وَ نَجِيبِهِ السَّلامُ عَلَى صَفِيِّ اللَّهِ وَ ابْنِ صَفِيِّهِ السَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ الْمَظْلُومِ الشَّهِيدِ السَّلامُ عَلَى أَسِيرِ الْكُرُبَاتِ وَ قَتِيلِ الْعَبَرَاتِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَشْهَدُ أَنَّهُ وَلِيُّكَ وَ ابْنُ وَلِيِّكَ وَ صَفِيُّكَ وَ ابْنُ صَفِيِّكَ
Salam sejahtera atas wali Allah dan kekasih-Nya. Salam sejahtera atas kekasih Allah dan pilihan-Nya. Salam sejahtera atas orang yang dipilih Allah dan putra orang yang dipilih-Nya. Salam sejahtera atas Husain yang dizalimi dan syahid. Salam sejahtera atas tawanan kesedihan dan korban air mata.
Ya Allah, aku bersaksi bahwa dia (Husain) adalah wali-Mu dan putra wali-Mu, orang yang dipilih-Mu dan putra orang yang dipilih-Mu.
Ia sedang menegaskan kesaksiannya yang dibangun atas keyakinan berdasarkan Bashirah, ketajaman mata hati, ilmu pasti, yang ia tandaskan denga sumpah sebagai bukti keseriusan dan kesaksian itu ia lantangkan. Bukan sekedar kesaksian yang ia simpan dalam hati. Ia ucapkan dengan lantang, betapapun resiko menghadangnya.
Ia bersaksi akan kesucian garis perjuangan Imamnya, kebenaran posisi dan ketinggian kedudukannya di sisi Allah, dan ia mengimani semua kedudukan yang telah Allah tetapkan untuk Imamnya as. sembari menyempurnakan sikap Wala’-nya kepada Ahlulbait as dengan ber bara’ah dari musuh-musuh Ahlulbait as yang tidak lain adalah musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya… Musuh-musuh kaum. Mukminin dan musuh-musuh kebenaran.
Dengan Ikrar Kesaksian ini, seorang peziarah telah menanamkan akidah mendasar dalam Islam dan memperkokohnya. Ia telah mendoktrinkan sebuah Prinsip Islam yang akan menjaga keimanannya. Sehingga ia tetap dapat berjalan tegak dan seimbang di Jalan Allah.