Nur Muhammad saw: Sumber Ciptaan dan Rahmat Semesta (3)
Rahasia Cahaya Muhammad saw
Di atas semua kisah penciptaan, terdapat satu rahasia besar yang banyak disebut dalam riwayat Ahlul Bait: sebelum Adam, sebelum langit dan bumi, Allah menciptakan Nur Muhammad—cahaya suci Nabi Muhammad saw.
Riwayat menyebutkan:
“Allah menciptakan cahaya Muhammad dari Cahaya-Nya sendiri sebelum segala sesuatu yang lain diciptakan.” (Bihar al-Anwar, jilid 15, hal. 24)
Dari cahaya inilah, kemudian seluruh ciptaan memancar. Para ulama Syiah menjelaskan bahwa Nur Muhammad adalah hakikat pertama, sumber segala kesempurnaan, sekaligus sebab penciptaan semesta. Dalam hadis disebutkan: “Lawlaka, lawlaka, ma khalaqtul aflak”—”Sekiranya bukan karena engkau (Muhammad), niscaya Aku tidak menciptakan alam semesta.” (Al-Kafi, jilid 1, hal. 441)
Empat Bagian Cahaya Muhammad
Riwayat lain menuturkan bahwa Allah membagi Nur Muhammad menjadi empat bagian:
Bagian pertama untuk menciptakan Lauh al-Mahfuzh dan Pena yang menulis takdir.
Bagian kedua untuk menciptakan ‘Arsy dan menuliskan kalimat agung La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah di atasnya.
Bagian ketiga untuk menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang sebagai penerang dunia.
Bagian keempat untuk menciptakan surga, para nabi, malaikat, dan ruh-ruh orang beriman. (Bihar al-Anwar, jilid 15, hal. 24-25)
Pembagian ini mengandung pesan mendalam: seluruh tatanan kosmos—dari wahyu, hukum, cahaya fisik, hingga kehidupan rohani—bersumber dari hakikat Muhammad saw.
Manusia, Dosa, dan Ampunan
Al-Qur’an menegaskan: “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka, dan tidak pula Allah akan mengazab mereka jika mereka beristighfar.” (QS. Al-Anfal [8]:33)
Ayat ini menunjukkan keberkahan kehadiran Rasulullah saw di muka bumi. Selama manusia berpegang pada ajarannya dan memohon ampun, rahmat Allah akan terus mengalir. (Tafsir Al-Mizan, jilid 9, hal. 122)