Potret Arabia Sebelum dan Sesudah Diutusnya Nabi Muhammad dalam Khotbah Imam Ali (2)
Kesaksian Imam Ali as
Dalam khotbah ini, Imam Ali as juga menegaskan perannya sendiri. Beliau bersumpah bahwa dirinya selalu berada di garis belakang menjaga barisan Islam, memastikan agar umat tidak goyah. Ia tak pernah menunjukkan kelemahan, tak pernah berkhianat, dan tak pernah lesu dalam perjuangan. Dengan tegas beliau menyatakan: “Demi Allah, saya akan memisahkan yang salah sampai saya mengambil langsung dari sayap-sayapnya.”
Ungkapan ini menegaskan komitmen Imam Ali as dalam menjaga kemurnian Islam, memerangi kebatilan, dan mendukung risalah Nabi saw hingga akhir hayat.
Peringatan kepada Bani Umayyah
Dalam bagian khutbah yang sama, Imam Ali as menyinggung Bani Umayyah. Beliau mengingatkan bahwa dunia dengan segala kesenangannya tidaklah manis, kecuali bagi mereka yang mendapatkannya dengan cara haram. Harta dunia bagaikan cabang pohon yang penuh buah bagi segelintir orang, sementara bagi kebanyakan manusia ia jauh dari jangkauan.
Beliau bersumpah bahwa suatu hari harta dan kekuasaan yang mereka genggam akan berpindah tangan, menjadi milik musuh-musuh mereka. “Ingatlah, bagi setiap darah yang tertumpah ada penuntutnya, dan bagi setiap hak ada pengambilnya,” kata Imam Ali. Pesan ini jelas: kezaliman tak akan bertahan selamanya, dan keadilan Allah pasti akan datang.
Fungsi Para Imam
Di bagian yang lain, Imam Ali as menjelaskan peran seorang Imam. Menurut beliau, tugas seorang Imam bukan untuk mengejar kekuasaan dunia, tetapi untuk menyampaikan peringatan, menegakkan sunah, menegakkan hukum, dan memberikan hak kepada yang berhak. Imam adalah pelita yang menuntun umat, sumur yang bersih tempat manusia mengambil air pengetahuan.
Imam Ali as menasihati umat agar tidak terjebak pada kebodohan dan hawa nafsu, serta tidak menyerahkan urusan kepada orang yang tidak mampu memberi solusi. Umat diperintahkan untuk mencegah keharaman, mulai dari dirinya sendiri sebelum melarang orang lain. Dengan begitu, peradaban Islam tetap tegak di atas dasar yang kuat: keadilan, ilmu, dan ketaatan kepada Allah.
Khutbah ini memuat tiga hal besar: gambaran kegelapan Arabia sebelum Islam, pujian dan kesaksian atas peran agung Nabi Muhammad saw, serta penegasan tentang fungsi seorang Imam dalam menjaga risalah. Dari khutbah ini kita memahami bahwa Islam hadir sebagai revolusi spiritual, sosial, dan moral, yang dipimpin oleh manusia terbaik pilihan Allah.