Para Sahabat Nabi saw dan Keutamaan Imam Ali as (2)
Hadis ini menjadi salah satu dalil terkuat tentang keutamaan dan kepemimpinan Ali as sepeninggal Rasulullah saw.
Selain itu, Rasulullah saw bersabda:
“Ali bagian dari diriku, dan aku bagian darinya.”
(Musnad Ahmad, Shahih Bukhari, Sunan al-Kubra al-Baihaqi)
Makna zahir hadis ini menunjukkan bahwa hubungan Ali dengan Nabi saw sangat erat dan substansial. Beberapa riwayat menambahkan:
“Dia adalah wali setiap mukmin setelahku.”
(Sunan Tirmidzi, al-Mustadrak al-Hakim)
Di kesempatan lain, Rasulullah saw bersabda kepada Ali:
“Tidakkah engkau rela, kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku?”
(Shahih Muslim, Sunan Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan bahwa sebagaimana Harun adalah pendamping setia Musa, demikian pula Ali adalah pendamping setia Nabi saw, kecuali bahwa kenabian telah berakhir pada Muhammad saw.
Rasulullah saw juga bersabda:
“Ali manusia terbaik; siapa yang menolaknya berarti ingkar, dan siapa yang menerimanya berarti bersyukur.”
(Musnad Ahmad, Kitab al-Fadhail)
Hadis-hadis ini, yang tersebar dalam kitab-kitab Sunni dan Syiah, menjadikan posisi Ali sebagai figur sentral yang tidak hanya dekat secara pribadi dengan Nabi saw, tetapi juga memegang peran kepemimpinan spiritual dan moral sepeninggal beliau.
Bahkan, Nabi saw pernah menegaskan:
“Kebenaran bersama Ali, dan Ali bersama kebenaran. Keduanya tidak akan berpisah hingga menemuiku di telaga.”
(Musnad Ahmad, al-Manaqib Ibnu Mardawaih)
Bersambung....