Peristiwa-peristiwa Hari-hari Akhir Sebelum Wafat Nabi Saw dan Antisipasi Nabi Saw (2)
Di sini, kita menyaksikan beberapa tindakan dan langkah antisipasi Nabi saw. untuk membentengi umat dari fitnah-fitnah yang tidak bisa dielakkan pasti terjadi. Berdasarkan sumber Wahyu Suci pasti -bukan prediksi apalagi menduga-duga- Nabi saw. telah mengetahui bahwa fitnah-fitnah menyesatkan akan segera menerpa umat beliau sesaat setelah wafat beliau. Fitnah-fitnah yang beliau gambarkan bak gumpalan malam gulita dan datang bertubi-tubi bak gelimpak lautan, susul menyusul, fitnah terakhir lebih buruk dari yang pertama.
Mengetahui semua itu, Nabi saw. harus memberikan peringatan akan bahaya fitnah-fitnah tersebut agar kaum Muslimin dari kalangan sahabat beliau tidak dikagetkan dengan fitnah-fitnah yang mereka tidak pernah membayangkannya, tidak pernah mendengar peringatan tentangnya, dan tidak mengetahui solusi yang membawa keluar darinya dengan selamat. Nabi saw. memperingatkan mereka akan datangnya gelombang fitnah membutakan itu agar mereka juga mampu mempersiapkan jiwa dan mengkondisikan keimanan mereka untuk sukses menghadapinya. Dan setelahnya, semuanya terserah keputusan dan pilihan. Tiada bagi seorang Rasul kecuali menyampaikan pesan Tuhan dan mengingatkan umatnya.
Di bawah ini, kita akan mencoba menghadirkan beberapa langkah antisipasi Nabi saw. itu:
terpaksa berkali-kali menyeru mereka dari atas mimbar agar mereka segera berangkat. Seruan Nabi saw. yang beliau sampaikan berkali-kali itu, dan dalam keadaan beliau sakit, sehingga untuk keluar rumah menuju mimbar, beliau harus dibopong dua orang yaitu Ali bin Abi Thalib as. dan Fadhl putra Abbas ra. ternyata juga mereka abaikan, sehingga pada akhirnya beliau kembali menaiki mimbar dan memerintahkan untuk kesekian kali agar mereka segera bergabung dengan pasukan Usamah dan segera berangkat. Bahkan Nabi saw. –sebagaimana diriwayatkan oleh Asy Syahrastâni dalam al Milal wa an Nihal- melaknati mereka yang membangkang tidak mau bergabung dengan pasukan Usamah.
Ini adalah langkah antisipasi pertama Nabi saw. untuk menyelamatkan umat beliau dari fitnah yang sepertinya, mulai menampakkan taringnya di akhir hayat Nabi mulia saw.