Hierarki Ma‘rifat: Allah, Rasul, dan Hujjah (1)
Salah satu fondasi utama dalam teologi Islam, khususnya dalam tradisi Syiah Imamiyah, adalah keyakinan bahwa agama tidak dapat dipahami secara benar tanpa ma‘rifat yang benar terhadap Allah, Rasul, dan Hujjah (Imam Ahlulbait). Relasi ini termaktub dalam sebuah doa yang diriwayatkan dari Imam Ja‘far al-Ṣhadiq as, ketika sahabatnya, Zurarah ibn A‘yan, bertanya tentang kewajiban seorang mukmin ketika menghadapi masa ghaibah. Imam kemudian mengajarkan doa:
اللَّهُمَّ عَرِّفْنِی نَفْسَكَ فَإِنَّكَ إِنْ لَمْ تُعَرِّفْنِی نَفْسَكَ لَمْ أَعْرِفْ رَسُولَكَ
اللَّهُمَّ عَرِّفْنِی رَسُولَكَ فَإِنَّكَ إِنْ لَمْ تُعَرِّفْنِی رَسُولَكَ لَمْ أَعْرِفْ حُجَّتَكَ
اللَّهُمَّ عَرِّفْنِی حُجَّتَكَ فَإِنَّكَ إِنْ لَمْ تُعَرِّفْنِی حُجَّتَكَ ضَلَلْتُ عَنْ دِینِی
Ya Allah, perkenalkanlah diri-Mu kepadaku, karena jika Engkau tidak memperkenalkan diri-Mu kepadaku, aku tidak akan mengenal Rasul-Mu.
Ya Allah, perkenalkanlah Rasul-Mu kepadaku, karena jika Engkau tidak memperkenalkan Rasul-Mu kepadaku, aku tidak akan mengenal hujjah-Mu.
Ya Allah, perkenalkanlah hujjah-Mu kepadaku, karena jika Engkau tidak memperkenalkan hujjah-Mu kepadaku, aku akan tersesat dari agamaku.” (Muhammad ibn Ibrahim al-Nu‘mani, Kitab al-Ghaybah, hlm. 164–165, Biḥar al-Anwar, jil. 52, hlm. 123)
Doa ini menegaskan bahwa ma‘rifat dalam Islam memiliki struktur hierarkis, di mana pengenalan terhadap Allah menjadi fondasi bagi pengenalan Rasul, dan pengenalan Rasul menjadi dasar bagi pengenalan Imam sebagai hujjah Allah di setiap zaman.
Bersambung...