Kriteria seorang Ikhwan
*. Saudara tidak harus sekandung. Ada pula persaudaraan yang tak berkaitan dengan hubungan darah, tapi berkaitan dengan keimanan. Imam Ali as berkata, “barangkali kau memiliki saudara yang tak dilahirkan ibumu.”
*. Salah satu manfaat persaudaraan sejati adalah syafa’at. Rasulullah saw bersabda, “perbanyaklah saudara-saudara kalian. Sesungguhnya tiap mukmin bisa memberi syafa’at di hari kiamat.”
*. Hal-hal yang melanggengkan persaudaraan : 1) sikap obyektif 2) saling mengasihi 3) membuang rasa dengki.
*. Makna sikap obyektif kepada saudara : mencintai baginya apa yang kita cintai, dan membenci baginya apa yang kita benci. Contohnya, jika kita suka diberi hadiah, maka hendaknya kita juga memberi hadiah kepada saudara kita. Jika kita tidak suka digunjing, maka kita jangan menggunjing saudara kita.
*. Kita dihimbau untuk tidak menjalin persaudaraan dengan sebagian orang. Imam Baqir as berkata, “jangan berteman dan bersaudara dengan orang pandir, pelit, pengecut, dan pembohong.”
*. Tanda-tanda kepandiran : Imam Ali as berkata, “kepandiran seseorang bisa diketahui dengan 3 hal : 1) berbicara yang tak perlu dan penting baginya 2) menjawab pertanyaan yang tak diajukan kepadanya 3) sikap nekat dan tanpa perhitungan.”
*. Kita harus bersabar menghadapi kekeliruan yang kadang dilakukan saudara kita, karena tentu saja dia bukan maksum. Imam Ali as berkata, “sesiapa yang tidak tahan atas kesalahan saudaranya, maka ia akan mati sendirian tanpa teman.”
*. Saudara terbaik : Imam Ja’far as berkata, “saudara yang paling kucintai adalah yang menunjukkan aib dan kekuranganku kepadaku.”
*. Saudara terburuk : Imam Ali as berkata, “saudara terburuk adalah yang merepotkan dan menyusahkan saudaranya.”
Walhamdulillahi rabbil ‘alamin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa alihi ath-thohiriin.
*. Salah satu manfaat persaudaraan sejati adalah syafa’at. Rasulullah saw bersabda, “perbanyaklah saudara-saudara kalian. Sesungguhnya tiap mukmin bisa memberi syafa’at di hari kiamat.”
*. Hal-hal yang melanggengkan persaudaraan : 1) sikap obyektif 2) saling mengasihi 3) membuang rasa dengki.
*. Makna sikap obyektif kepada saudara : mencintai baginya apa yang kita cintai, dan membenci baginya apa yang kita benci. Contohnya, jika kita suka diberi hadiah, maka hendaknya kita juga memberi hadiah kepada saudara kita. Jika kita tidak suka digunjing, maka kita jangan menggunjing saudara kita.
*. Kita dihimbau untuk tidak menjalin persaudaraan dengan sebagian orang. Imam Baqir as berkata, “jangan berteman dan bersaudara dengan orang pandir, pelit, pengecut, dan pembohong.”
*. Tanda-tanda kepandiran : Imam Ali as berkata, “kepandiran seseorang bisa diketahui dengan 3 hal : 1) berbicara yang tak perlu dan penting baginya 2) menjawab pertanyaan yang tak diajukan kepadanya 3) sikap nekat dan tanpa perhitungan.”
*. Kita harus bersabar menghadapi kekeliruan yang kadang dilakukan saudara kita, karena tentu saja dia bukan maksum. Imam Ali as berkata, “sesiapa yang tidak tahan atas kesalahan saudaranya, maka ia akan mati sendirian tanpa teman.”
*. Saudara terbaik : Imam Ja’far as berkata, “saudara yang paling kucintai adalah yang menunjukkan aib dan kekuranganku kepadaku.”
*. Saudara terburuk : Imam Ali as berkata, “saudara terburuk adalah yang merepotkan dan menyusahkan saudaranya.”
Walhamdulillahi rabbil ‘alamin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa alihi ath-thohiriin.