Islam dan Rasionalitas (4)
Mengapa Islam membutuhkan Rasionalitas?
Pertama, rasionalitas melindungi manusia dari taklid buta. Islam mendorong umatnya memahami kebenaran secara sadar, bukan sekadar mengikuti tradisi tanpa argumen.
Kedua, rasionalitas membuat agama selalu relevan dengan tantangan zaman. Perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan teknologi menuntut interpretasi kreatif dengan panduan akal.
Ketiga, iman yang berpijak pada dalil rasional lebih kokoh dibandingkan iman yang hanya diwarisi. Rasionalitas memperkuat keyakinan, bukan melemahkannya.
Kesimpulannya, Islam dan rasionalitas bukanlah dua kutub yang saling meniadakan. Wahyu dapat diibaratkan sebagai cahaya, dan akal sebagai mata: tanpa cahaya, mata tidak berguna; tanpa mata, cahaya tak terlihat.
Seorang Muslim sejati adalah dia yang menyatukan kekuatan hati, akal, dan amal. Dengan demikian, iman tidak berhenti sebagai keyakinan buta, tetapi menjadi kesadaran yang hidup, mendalam, dan bermanfaat bagi kehidupan.