Pendahuluan

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Wahai Fatimah, barang siapa yang bershalawat kepadamu, Allah akan mengampuninya.” Fatimah Az-Zahra bukanlah sekadar putri Rasulullah SAW, tetapi beliau adalah sosok insan kamil yang menjadi panutan bagi umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

Dalam Islam, keberadaan wanita memiliki kedudukan yang sangat penting, dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra adalah teladan bagi seluruh wanita sepanjang masa. Bahkan, dibandingkan dengan Sayyidah Maryam yang disebut sebagai penghulu wanita di zamannya, Fatimah diberi gelar penghulu para wanita di sepanjang masa. Keistimewaan ini menjadikan Fatimah sebagai sumber inspirasi di tengah krisis makna kehidupan saat ini.

Kedudukan dan Keagungan Sayyidah Fatimah Az-Zahra
Imam Khomeini, seorang ulama besar, menyebut bahwa Fatimah Az-Zahra adalah sosok yang tidak mampu diilustrasikan dengan kata-kata. Malaikat turun untuk menyambut dan mendatangi beliau. Keagungan Fatimah adalah manifestasi dari kesempurnaan insan kamil. Hal ini menunjukkan bahwa Fatimah bukan hanya sekadar wanita, tetapi juga sosok malakut (spiritual) yang sempurna.

Fatimah Az-Zahra memiliki peran besar dalam memberikan pedoman kepada umat manusia, terutama di era modern ini. Krisis makna kehidupan, kehilangan arah, dan distraksi menjadi tantangan besar. Dalam kondisi ini, Sayyidah Fatimah menjadi pedoman untuk mengingat tujuan hidup, idola sejati, dan teladan inspirasi bagi umat manusia.

Tujuan Hidup dalam Perspektif Fatimah Az-Zahra
Islam mengajarkan bahwa tujuan hidup adalah bergerak menuju Allah SWT, baik secara sadar maupun tidak. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nyalah kami kembali.” (QS. Al-Baqarah: 156). Fatimah Az-Zahra mengingatkan kita akan tujuan hidup yang sebenarnya. Beliau adalah pedoman yang memberi arah, sehingga umat Islam tidak terombang-ambing tanpa arah dalam menjalani kehidupan ini.

Sayyidah Fatimah adalah sosok yang memberi makna dalam kehidupan. Melalui perjuangan, pengorbanan, dan kesabaran beliau, Islam tetap tegak hingga saat ini. Beliau adalah salah satu pilar utama yang menjaga tegaknya ajaran Rasulullah SAW.

Bersambung...