Penghulu Wanita Sepanjang Masa: Sayyidah Fatimah Az-Zahra (2)
Fatimah Az-Zahra sebagai Teladan Universal
Imam Khomeini membagi teladan Fatimah Az-Zahra ke dalam dua bagian:
1. Teladan bagi seluruh umat manusia
2. Teladan khusus bagi wanita
Teladan bagi Seluruh Umat Manusia
1. Iman yang Tak Tergoyahkan: Fatimah Az-Zahra menunjukkan iman yang luar biasa. Beliau meyakini bahwa segala sesuatu berada dalam pengawasan Allah SWT. Iman adalah kunci utama, sebagaimana firman Allah: “Jika kamu menolong agama Allah, maka Dia akan menolongmu.” (QS. Muhammad: 7). Dalam perjuangan, iman menjadi dasar kemenangan.
2. Taqwa: Ketaqwaan adalah komitmen untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa adalah pakaian pelindung manusia yang menjaga dari dosa-dosa. Hilangnya taqwa akan merusak integritas manusia.
3. Al-Mujahadah (Perjuangan dan Jihad): Fatimah Az-Zahra menunjukkan arti jihad yang sebenarnya. Jihad memiliki dua dimensi, yaitu pengorbanan dan kesabaran. Beliau melantangkan keadilan di hadapan para tiran, dan inilah jihad yang paling mulia.
Teladan bagi Kaum Wanita
1. Al-Haya (Rasa Malu): Rasa malu adalah sifat yang mencegah manusia dari melakukan keburukan. Dalam hadis disebutkan: “Rasa malu adalah bagian dari iman.” Hilangnya rasa malu dari wanita adalah awal dari kerusakan masyarakat. Oleh sebab itu, musuh sering menyerang rasa malu wanita untuk merusak peradaban.
2. Sosok Ibu: Wanita adalah penglahir, pendidik, dan pembina bangsa. Ibu memiliki peran utama dalam membentuk pola pikir dan karakter anak. Imam Khomeini pernah berkata, “Pembelaku masih ada di perut ibunya.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran ibu dalam membangun generasi masa depan.
Fatimah Az-Zahra sebagai Inspirasi Abadi
Fatimah Az-Zahra adalah inspirasi yang abadi. Beliau adalah pedoman hidup yang menunjukkan jalan menuju Allah SWT. Dalam perjuangannya, beliau mengorbankan segalanya demi tegaknya Islam. Tidak ada sosok yang sebanding dengannya kecuali Imam Ali. Rasulullah SAW bahkan bersabda bahwa Fatimah adalah sebaik-baik penolong dalam ketaatan kepada Allah.
Kesimpulan
Mengingat dan mempelajari kehidupan Sayyidah Fatimah Az-Zahra adalah upaya untuk menemukan kembali makna hidup dan tujuan sejati. Beliau adalah tolok ukur kesuksesan dalam menjalani kehidupan ini. Sosoknya menjadi pengingat bahwa seorang wanita memiliki peran penting dalam membangun peradaban. Ketika wanita kehilangan identitasnya, maka peradaban akan runtuh. Semoga kita semua dapat meneladani Fatimah Az-Zahra sebagai panutan sejati dalam hidup kita.
Ilahi Amin.