Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Sekolah Batin: Jalan Menuju Kebahagiaan Sejati (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Dalam perjalanan intelektual manusia, pendidikan formal—baik di pesantren, madrasah, maupun universitas—memiliki peran penting dalam membentuk pengetahuan dan keterampilan. Namun, pendidikan lahiriah ini bukanlah satu-satunya jalan menuju kesempurnaan manusia. Di balik itu, terdapat sebuah “sekolah batin” yang menekankan pada pembinaan hati, jiwa, dan dimensi terdalam dari diri manusia. Sekolah inilah yang dalam tradisi religius disebut sebagai medan latihan spiritual, di mana manusia berinteraksi langsung dengan Allah, nabi-nabi, dan imam-imam sebagai guru hakikinya. 

Dalam tradisi Islam, pendidikan memiliki dua dimensi utama: sekolah lahiriah, berupa lembaga pendidikan formal yang mengajarkan konsep, teori, dan metodologi. Di sini manusia memperluas wawasan intelektualnya dan memahami hukum-hukum agama maupun ilmu pengetahuan rasional. Dan sekolah batiniah, sebuah arena pendidikan internal yang berfokus pada pembentukan moral, penyucian jiwa, serta pengendalian pikiran dan perilaku. Sekolah ini tidak membutuhkan ruang fisik, tetapi menuntut kesungguhan dalam pengawasan diri (muraqabah) dan latihan spiritual (riyaḍah al-nafs). 

Kedua sekolah ini saling melengkapi. Tanpa dimensi lahiriah, manusia akan terjebak pada spiritualitas buta. Sebaliknya, tanpa dimensi batiniah, ilmu akan kering dan tak melahirkan kebijaksanaan. 

Tradisi Islam mengenal konsep arba‘in atau latihan selama empat puluh hari. Disebutkan bahwa jika seseorang menjaga pikiran, keyakinan, akhlak, perilaku, ucapan, tulisan, tidur, dan makanan selama empat puluh hari, maka tabir-tabir yang menutupi hatinya akan tersingkap, dan banyak rahasia Ilahi akan terbuka baginya.

Bersambung...