Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Dari Rahim Keimanan Lahir Generasi Cahaya (2)

0 Pendapat 00.0 / 5

Keluarga Saleh: Doa di Awal Pernikahan

Abu Bashir meriwayatkan dalam al-Kafi, bahwa Imam Ja‘far Shadiq as berkata, “Jika seseorang di antara kalian hendak menikah, hendaklah ia salat dua rakaat dan berdoa:
‘Ya Allah, aku ingin menikah. Tentukan bagiku seorang wanita yang paling menjaga kehormatannya, yang dapat menjagaku dalam dirinya dan pada hartaku, yang paling luas rezekinya, paling besar keberkahannya, dan karuniakan padaku keturunan yang baik, yang menjadi penerus kebaikanku semasa hidup dan sepeninggalku.’” (al-Kafi, jilid 5, hlm. 500)

Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan sosial, melainkan jalan untuk menumbuhkan generasi suci yang menyambung risalah kebaikan. Doa ini menunjukkan kesadaran mendalam bahwa anak yang baik tidak lahir dari kebetulan, tetapi dari niat yang bersih dan pilihan yang bijak.

Asal-Usul dan Pengaruh Genetik

Rasulullah saw bersabda, “Perhatikanlah rahim tempat kalian menitipkan keturunan, karena asal-usul sangat berpengaruh.” (Sunan Ibn Majah, hadis 1968) Dalam riwayat lain, beliau bersabda, “Menikahlah dengan wanita dari keluarga yang baik, karena genetik itu berpengaruh.” (al-Kafi, jilid 5, hlm. 332)

Imam Ali as memperingatkan, “Jangan kalian nikahi wanita yang dungu, sebab berbicara dengannya menimbulkan bencana dan anak-anaknya adalah anak yang merugi.” (Nahjul Balaghah, hikmah 24)

Imam Shadiq as menambahkan, “Seorang anak memiliki tiga hak terhadap orang tuanya: memilihkan ibu yang baik sebelum ia lahir, memberi nama yang baik, dan mendidiknya dengan baik.” (al-Kafi, jilid 6, hlm. 48)

Setiap calon orang tua, dalam pandangan Islam, sudah terikat pada tanggung jawab spiritual bahkan sebelum anak lahir. Pilihan pasangan bukan semata urusan perasaan, melainkan fondasi bagi peradaban manusia yang berakhlak.

Bersambung...