Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Jangan Sekali-kali Kamu Mengandalkan Amal Ibadahamu!

0 Pendapat 00.0 / 5

Dalam Al Kâfi-nya,  Bab Husnu ada Dzann Billah -Azza wa Jalla-/Berbaik Sangka Kepada Allah -Azza wa Jalla-, 2/77, Al Kulaini meriwayatkan Hadis Qudsi dari Imam Al Baqir as., beliau berkata: _”Rasulullah saw. bersabda: ‘Allah Yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi berfirman, … (di antaranya) :  

فَلَا يَتَّكِلِ الْعَامِلُونَ عَلى أَعْمَالِهِمُ الَّتِي يَعْمَلُونَهَا لِثَوَابِي ؛ فَإِنَّهُمْ لَوِ اجْتَهَدُوا وَأَتْعَبُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَفْنَوْا أَعْمَارَهُمْ فِي عِبَادَتِي كَانُوا مُقَصِّرِينَ ، غَيْرَ بَالِغِينَ فِي عِبَادَتِهِمْ كُنْهَ عِبَادَتِي فِيمَا يَطْلُبُونَ عِنْدِي مِنْ كَرَامَتِي وَالنَّعِيمِ فِي جَنَّاتِي وَرَفِيعِ دَرَجَاتِيَ الْعُلى فِي جِوَارِي، وَلكِنْ فَبِرَحْمَتِي فَلْيَثِقُوا ، وَبِفَضْلِي فَلْيَفْرَحُوا ، وَإِلى حُسْنِ الظَّنِّ بِي فَلْيَطْمَئِنُّوا ؛ فَإِنَّ رَحْمَتِي عِنْدَ ذلِكَ تَدَارَكُهُمْ ، وَمَنِّي يُبَلِّغُهُمْ رِضْوَانِي ، وَمَغْفِرَتِي تُلْبِسُهُمْ عَفْوِي ؛ فَإِنِّي أَنَا اللّهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيمُ ، وَ بِذلِكَ تَسَمَّيْتُ. 

Karena itu, janganlah sekali-kali orang-orang yang telah beramal kebajikan semata mengandalkan amal-amal perbuatan mereka yang telah mereka lakukan demi meraih pahala-Ku, karena sesungguhnya andai mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah dan membuat badan-badan mereka capek serta menghabiskan seluruh umur mereka dalam menyembah-Ku, tetap saja mereka teledor, tidak mencapai dalam penyembahan mereka kepada hakikat penghambaan kepada-Ku demi meraih kemuliaan di sisi-Ku dan kenikmatan di surga-Ku dan ketinggian derajat di sisi-Ku. Tetapi hendaknya kepada rahmat-Ku mereka percaya dan bergantung, dan dengan anugerah-Ku hendaknya mereka bergembira, dan kepada berbaik sangka kepada-Ku, jiwa mereka tenteram. Karena sesungguhnya saat itulah rahmat-Ku akan menyusul/mengena mereka, dan karunia-Ku menyampaikan/membawa mereka kepada keridhaan-Ku. Dan ampunan-Ku menyelimuti mereka dengan maaf-Ku. Karena sesungguhnya Aku adalah Allah Dzat Yang Maha Belas Kasih lagi Penyayang. Dengan itu Aku menetapkan nama untuk-Ku. 

Artinya, tidak ada seorang pun, seberapa pun dan betapa pun ia telah bersungguh-sungguh dalam beribadah dan beramal kebajikan yang boleh mengandalkan ibadah dan kebajikannya untuk meraih pahala Allah. Mengingat tiada seorang pun yang telah sempurna dalam penghambaan kepada-Nya. Belum lagi, berapa banyak amal kita yang dirusak oleh perusak-perusak amal, yang sebagiannya menjadikan samar (syubhat, Ar) atas hamba.  

Tetapi kepada Rahmat dan Kelurahan Allah lah hendaknya hamba bergantung dan berharap.  

Imam Ali bin Abi Thalib as, yang Dunia sudah mengenal siapa beliau as dalam penghambaan dan kesempurnaan ibadah, dalam Doa Kumail, beliau mengatakan bahwa modal untuk keselamatan bukanlah amal ibadah beliau yang sempurna itu, tetapi beliau berkata: 

إرحم من رأس ماله الرجاء و سلاحه البكاء. 

Ya Allah rahmati hamba yang Modal Utamanya hanya Raja’/pengharapan dan senjatanya hanya tangisan. 

Lalu bagaimana dengan kita?! Apa yang bisa kita banggakan dan andalkan untuk keselamatan abadi kita di akhirat? Selain Rahmat dan Kemurahan Allah SWT.