Pentingnya Tabayun
Terkait isu Suni Syiah seorang kyai kondang pimpinan pondok pesantren Al Quran Babussalam Bandung. Kyai Muchtar Adam sangat menekankan pentingnya tabayun (konfirmasi atau meminta penjelasan) dan menambah ilmu. Pak Kyai juga mengingatkan jamaah agar waspada terhadap upaya pemecahbelahan yang dilakukan musuh-musuh Islam. Beliau mengutip Surat Ali Imran ayat 100. Asbabun nuzul ayat itu adalah peristiwa hampir berperangnya kaum muslimin akibat propaganda seorang Yahudi bernama Syasy bin Qais. Pak Kyai mengatakan bahwa fitnah model Syasy ini akan terjadi sepanjang masa. Itulah sebabnya, ketika membaca buku MUI yang memecah belah umat ini, beliau menyatakan sangat sedih, bahkan menangis.
KH. Muchtar Adam kemudian menceritakan pengalamannya ketika beberapa kali berkunjung ke Iran. “Di Iran, orang-orang Sunni yang memang minoritas mendapat jaminan keamanan dan perlindungan pemerintah. Orang Sunni dan minoritas lainnya malah mendapat jatah gratis kursi di parlemen. Sangat berbeda dengan di Indonesia. Baru saja ada orang Syiah yang mau mencalonkan jadi anggota DPR, orang ramai ramai menjegal,” jelas Pak Kyai.
Terakhir, KH. Muchtar Adam juga menegaskan bahwa Pesantren Babussalam dan dirinya bukanlah orang Syiah. Beliau pibadi mempelajari beberapa aspek Syiah, termasuk tafsir Quran yang ditulis ulama Syiah dengan tujuan keilmuan dan komitmen terhadap persatuan ummat Islam. Dalam keyakinan Pak Kyai, perpecahan umat harus dijembatani melalui peningkatan keilmuan.
“Seperti naik ke puncak gunung, semakin naik, semakin luas pandangan yang dilihat,” kata Pak Kyai.
Catatan, ucapan ini beliau sampaikan ketika mengupas buku penyimpangan syiah atas nama Mui di pondok quran babbussalam
Klik untuk Bergabung dengan group kami