Al Qur'an Al Karim
-
Bacaan & Tajwid
Artikel: 3 -
Ulumul Quran
Artikel: 18 -
Tafsir
Artikel: 107 -
Kajian
Artikel: 95
Pentingnya Mengaji Al-Quran: Memahami dan Menemukan Hikmah Ilahi
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- purnawarta
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai pedoman hidup dan sumber ajaran agama. Mengaji Al-Quran, atau membaca dan memahami isinya, memiliki arti penting yang mendalam dalam kehidupan seorang Muslim. Aktivitas mengaji Al-Quran bukan hanya sebatas ritual, tetapi juga merupakan suatu cara untuk memperdalam pemahaman tentang Tuhan, mengasah moralitas, serta membimbing dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai pentingnya mengaji Al-Quran dan dampak positifnya dalam kehidupan individu serta masyarakat.
Al-Qur’an, Ahlul Bait (as) dan Moralitas
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iccjakarta
Sebagai kitab suci, Al-Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran mengandung petunjuk, hukum, dan prinsip-prinsip sebagai pedoman hidup yang sempurna. Lebih jauh, Al-Quran adalah sumber ajaran moralitas yang penting bagi umat Muslim. Al-Quran mengandung pedoman moral dan etika yang luas, dan umat Muslim percaya bahwa mengikuti ajaran-ajaran Al-Quran dapat membantu mereka dalam mengembangkan karakter yang baik, berperilaku dengan etika, dan berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang baik.
Kemenangan dalam Perspektif Al-Quran
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhammad bin alwi
- Sumber:
- khazanahalquran
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS.At-Taubah:111)
Ulama Wahabi: Membaca Shodaqallahul’adzim Setelah Membaca Al-Qur’an Bid’ah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Gorlami
- Sumber:
- muslimmenjawab
“Benar, menutup pembacaan Al-Qur’an dengan mengatakan shadaqallahul’adhim adalah bid’ah, karena hal ini tidak datang dari Nabi saw., dan bukan pula dari sahabat-sahabatnya.” Inilah salah satu fatwa ulama wahabi yang bertentangan dengan apa yang umumnya dilakukan oleh muslimin di seluruh penjuru dunia.
Kisah Hikmah Luqmanul Hakim dalam Al-Qur’an dan Tips Sukses Dunia Akhirat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Supadilah Iskandar
- Sumber:
- alif.id
“Orang cenderung membenci apa-apa yang tidak dia ketahui.” Ungkapan bersayap dari Ali bin Abi Thalib ini mengandung hikmah yang amat berharga, sehubungan dengan era medsos saat ini, di saat banyak orang lebih gandrung menggeluti hal-hal yang dia sukai, sedangkal apapun pengetahuan itu.
Akrab dengan Al-Quran
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ayatullah sayyid ali khamanei
Inilah yang dikatakan Amir al-Mukminin as, “ظاهِرُهُ اَنیقٌ وَ باطِنُهُ عَمیق”, aniqun berarti keindahannya menakjubkan, keindahan yang ketika seseorang berdiri di depannya, dia terkagum-kagum. Keindahan dalam Al-Quran seperti ini.
Rasa Kehampaan Spiritual Menurut Al-Qur’an (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ishaq Husaini Khusari
- Sumber:
- Al-Qur’an dan Tekanan Jiwa
Khurafat dan adat istiadat jahiliah juga merupakan faktor terwujudnya tekanan jiwa bagi manusia. Kebiasaan membunuh anak-anak perempuan di zaman jahiliyah adalah salah satu contoh yang nyata dan jelas. Dalam Al Qur’an, begini Allah Swt menggambarkan wajah orang-orang di zaman itu saat mendengar bayi mereka yang terlahir adalah perempuan:
Rasa Kehampaan Spiritual Menurut Al-Qur’an (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ishaq Husaini Khusari
- Sumber:
- Al-Qur’an dan Tekanan Jiwa
Al-Qur’an menyebutkan bahwa salah satu sebab tekanan jiwa adalah rasa keterusiran. Dampak rasa keterusiran ini tampak dengan nyata dalam kisah Nabi Yusuf a.s. dan saudara-saudaranya. Alasan perbuatan keji mereka terhadap Yusuf a.s. adalah kecintaan ayah mereka kepadanya. Jadi, selain rasa iri dengki, mereka juga merasa terusir dari kasih sayang ayah mereka dan mengira hanya Nabi Yusuf saja yang dicintai; oleh karena itu mereka bertekad untuk membunuh saudara sendiri.
Rasa Kehampaan Spiritual Menurut Al-Qur’an (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ishaq Husaini Khusari
- Sumber:
- Al-Qur’an dan Tekanan Jiwa
Peradaban manusia saat ini sampai pada suatu titik di mana selain terlihat kemajuan di bidang teknologi namun juga terlihat semakin tingginya tingkat stres pada penduduknya. Rasa kehampaan spiritual adalah salah satu faktor penting fenomena ini. Manusia di alam yang serba luas ini menderita karena tidak memiliki tujuan dan tumpuan. Di antara bentuk-bentuk rasa kehampaan spiritual ini adalah:
Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 46-53
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
1. Tuhan adalah manifestasi rahmat bagi hamba-hamba-Nya, dan zat suci-Nya bukan penyebab ketakutan. Tapi pengetahuan akan posisi dan kedudukan Tuhan sebagai pencipta dan Tuhan dunia ini dengan keagungan-Nya, membuat orang-orang beriman menjaga perilaku dan ucapannya serta takut akan kejahatan, dosa dan kemaksiatan. 2. Kelimpahan dan keberagaman nikmat di surga senantiasa menyenangkan penghuni surga dan mereka tidak pernah merasa bosan dan lelah.
Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 54-61
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Akhir dari ayat-ayat ini mengacu pada prinsip umum bahwa tidak ada perbuatan baik yang dilupakan di sisi Allah, dan Allah memberikan balasan yang baik kepada mereka yang berbuat baik; Di dunia ini sesuai dengan dunia, dan di akhirat sesuai dengan akhirat dan surga, kebaikan Tuhan adalah kepada orang-orang yang baik.
Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 31-45
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Pada ayat-ayat sebelumnya disinggung tentang adanya orang-orang yang berdosa di hari kiamat dan tidak ditanyakan tentang kejahatannya, ayat-ayat ini menjelaskan hal tersebut menyatakan, tidak perlu mempersoalkan orang-orang seperti itu, karena tanda-tanda kejahatan dan dosanya terlihat dan jelas di wajah mereka dan tidak dapat disangkal. Oleh karena itu, penjaga neraka melemparkan mereka ke neraka dengan kehinaan.
Jalan Menuju Cahaya: Surah Ar-Rahman ayat 19-30
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Mengikuti ayat-ayat sebelumnya tentang nikmat ilahi, ayat-ayat ini mengacu pada nikmat laut. Sekitar tiga perempat permukaan bumi ditutupi oleh laut dan samudra. Laut merupakan sumber makanan yang sangat besar yang dibutuhkan manusia, termasuk semua jenis hewan air dan ikan, serta merupakan jalan raya penting untuk transportasi manusia dan barang. Selain itu, hujan, suhu udara, dan bahkan hembusan angin di permukaan bumi termasuk berkah laut.
Jalan Menuju Cahaya 981: Surah Ar-Rahman ayat 10-18
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Perlu dicatat bahwa matahari terbit dari satu titik dan terbenam di titik lain setiap hari dalam setahun, dan dengan demikian, matahari memiliki timur (terbit) dan barat (tenggelam) sebanyak hari dalam setahun. Oleh karena itu, dalam surat Ma'arij ayat 40 disebutkan tentang timur dan barat, yang menunjukkan perbedaan timur dan barat matahari pada setiap hari dalam setahun. Tapi seperti yang disebutkan, ayat ini mengacu pada dua timur dan barat yang berbeda sepanjang tahun, dengan timur dan barat lain di antaranya.
Jalan Menuju Cahaya 980: Surah Ar-Rahman ayat 1-9
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Dari tiga ayat tadi terdapat dua pelajaran penting yang dapat dipetik: 1. Alam semesta diciptakan berdasarkan pada ukuran dan sistem yang teliti, bukan ada secara kebetulan dan tanpa rencana sebelumnya. 2. Seperti halnya dunia ciptaan didasarkan pada ukuran, penurunan wahyu dan syariat juga dimaksudkan supaya manusia menjaga kebenaran dan keadilan dalam tindakan mereka dengan ukuran akal dan wahyu.
Jalan Menuju Cahaya 979: Surah Al-Qamar ayat 43-55
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Ayat terakhir Surat al-Qamar ini memberi peringatan dan kabar gembira kepada pendosa dan orang saleh bahwa kalian harus mengambil pelajaran dari nasib kaum terdahulu, di mana mereka juga manusia seperti kalian; Ketahuilah bahwa tidak ada perbuatan yang tersembunyi dari pengetahuan dan ilmu Tuhan, dan setiap kebaikan serta keburukan akan dicatat dicatatan amal kalian.
Jalan Menuju Cahaya 978: Surah Al-Qamar ayat 33-42
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ayatullah sayyid ali khamanei
Nabi Musa asa mendatangi Firaun guna menyeru Firaun dan pengikutnya untuk menyembah Allah Swt serta membebaskan Bani Israel dari perbudakan. Nabi Musa as atas perintah Allah Swt menunjukkan berbagai mukjizat dihadapan Firaun dan pengikutnya. Tapi mereka malah memutuskan untuk membunuh Musa dan pengikutnya ketimbang tunduk terhadap kebenaran dan mengakhiri kezaliman. Kemudian Tuhan menenggelamkan seluruh orang zalim ini di Sungai Nil.
Kemenangan dalam Perspektif Al-Quran
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhammad bin alwi
- Sumber:
- khazanahalquran
Kemenangan (الفَوز) adalah puncak tujuan yang diperjuangkan oleh orang-orang mukmin dan selalu diberikan motivasi oleh Allah Swt untuk meraihnya. Allah Swt berfirman : لِمِثۡلِ هَٰذَا فَلۡيَعۡمَلِ ٱلۡعَٰمِلُونَ “Untuk (kemenangan) serupa ini, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal.” (QS.Ash-Shaffat:61)
Alquran, Mukjizat Rasulullah Saw yang Abadi (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Jakfar Subhani
- Sumber:
- dari buku Panorama Pemikiran Islam
Sesuai tuntutan hikmah Ilahiah, setiap nabi disertai mukjizat sesuai kondisi zamannya, misalnya terkait keterampilan dan seni yang populer saat itu, agar keunggulan mukjizat terlihat lebih jelas dan nyata. Di zaman Rasulullah Saw kesenian yang fenomenal saat itu adalah bidang syair dan sastra.
Jalan Menuju Cahaya 977: Surah Al-Qamar ayat 23-32
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Di akhir kisah dari nasib kaum Tsamud, Allah kembali mengingatkan bahwa tujuan diturunkannya al-Qur'an adalah nasehat dan peringatan agar manusia mengetahui bahaya yang menghadangnya, menyelamatkan diri darinya dan tidak terjebak dalam murka Allah di dunia ini dan akhirat.