Rasulullah saw
Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW(3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.Ud
Manusia yang kosmik artinya, manusia yang seimbang jiwanya dan keseimbangan jiwa ini diperoleh dari perkawinan akal dan hati. Perkawinan akal dan hati yang dimaksud dalam kosmologi Islam ialah, masuknya akal pada hati atau tunduknya hati pada akal.
Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.Ud
Dalam kosmologi Islam, perilaku yang baik lahir dari keseimbangan potensialitas jiwa. Potensialitas jiwa manusia terbagi menjadi dua yaitu, akal dan hati. Menurut Murata merujuk pandangan kaum sufi bahwa akal adalah potensi diri manusia yang sangat erat kaitannya dengan ruh yang murni dengan cahaya, sedangkan berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an memiliki dua dimensi yaitu, dimensi yang dekat dengan cahaya dan dimensi yang dekat dengan alam semesta. Dimensi pertama disebut sebagai hati kedalaman sedangkan dimensi kedua disebut dengan hati permukaan.
Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.Ud
Baru-baru ini, umat Islam merayakan maulid Nabi Muhammad SAW atau peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan maulid Nabi adalah tradisi yang dilaksanakan dari tahun ke tahun oleh umat Islam baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia manapun, baik umat muslim yang bermazhab Sunni maupun Syi’ah.
WAHYU PERILAKU
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- miuhsin labib
Saat putri terkasihnya datang, kontan bangkit menyambut hangat. Saat mengantuk, tidur secukupnya seraya meletakkan telapak tangan di bawah pipi. Saat hendak pergi menghalau musuh, berpamitan kepada kaum papa dan anak-anak yatim seraya minta didoakan.
Sederet Keistimewaan Rasulullah dalam al-Quran
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Tim Muslim Menjawab
Allah Swt befirman: Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. at-Taubah: 128)
“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 6
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria,M.Sos
Salah satu dari tiga ciri para nabi yang disebutkan oleh Mulla Sadra adalah bahwa Tuhan meninggikan jiwa rasional nabi dengan fakultas teoritisnya hingga mencapai tingkat kemurnian yang begitu tinggi sehingga menjadi mirip dengan Ruh al-Azam dan bersatu dengannya kapan pun dia mau, tanpa perlu meditasi atau berpikir lama, hingga pengetahuan tentang dunia mengalir kepadanya tanpa melalui proses belajar manusia biasa.
“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 5
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria,M.Sos
Diskusi khusus tentang Nabi Muhammad (S) dimulai dengan pengukuhan kenabiannya, yang disampaikan dengan tiga cara:
“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 4
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitri, M.Sos
Dalam riwayat-riwayat Syiah, seperti yang ditemukan dalam Nahj al-Balaghah dan sumber lainnya, Nabi Muhammad (S) dipandang sebagai petunjuk ilahi yang ditakdirkan untuk menunjukkan kepada manusia potensi yang dimilikinya. Kehormatan dan kebesaran Nabi Muhammad (S) begitu tinggi sehingga layak menjadi alasan penciptaan seluruh alam semesta. Terdapat juga banyak riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad (S) dan Imam Ali (as) diciptakan dari satu cahaya ilahi sebelum penciptaan dunia.
“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 3
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitri, M.Sos——
Sebagai contoh teologi Syiah kontemporer, kita dapat melihat karya Ayatullah Ja’far Sobhani, “Doctrines of Shi’i Islam” dan karya Ayatullah Misbah Yazdi, “Amuzesh-e Aqa’id” (Petunjuk dalam Keyakinan), yang keduanya ditulis dalam bahasa Persia. Seperti dalam Tajrid karya Nasir al-Din Al-Tusi, bagian tentang kenabian dalam buku Sobhani dibagi menjadi pertimbangan umum tentang kenabian, dan diskusi khusus tentang Nabi Muhammad (S).
Peringatan Maulid Nabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muzaffer Ozak Jerrahi
Demi memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw, umat muslim dianjurkan memuliakannya. Bagi mereka akan disediakan pahala yang setara dengan pahala yang setara dengan ibadah Lailatul Qadr. Kalau saja Nabi Muhammad saw tidak dilahirkan, niscaya al-Quran tidak diturunkan. Hubungan antara kelahiran Nabi Muhammad saw, wahyu al-Quran, dan dengan malam kelahiran Nabi Muhammad saw sama dengan malam Lailatul Qadr.
“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 2
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria,M.Sos
Nabi terakhir dan paling mulia adalah Rasulullah Muhammad (S) yang kepadanya Al-Qur’an diturunkan. Al-Qur’an menjadi mukjizat besar yang menegaskan kenabian Muhammad (S). Setiap nabi memiliki seorang penerus (wasi) yang bertugas menjaga misi yang dibawa oleh nabi tersebut. Penerus Musa adalah Harun; penerus Isa (as) adalah Petrus (as); dan penerus Muhammad (S) adalah Ali (as), imam pertama dalam Syiah.
“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 1
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria,M.Sos
“Katakan: Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku; Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Katakan: Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” (3:31-32)
Maulid Nabi dan Hari Kelahiran Kita
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Indra Gunawan
Yusuf Ali, seorang penafsir dan penerjemah Al-Quran ke dalam Bahasa Inggris (dalam wajah puisi lirik), entah secara kebetulan atau tidak memulai dan menutup karya termasyhurnya The Holy Quran; Text, Translation & Commentary pada tanggal 4 April yang merupakan hari kelahirannya.
Awal Mula Tradisi Maulid Nabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saukani
Peringatan Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh Raja Irbil, Muzhaffaruddin al-Kukbiri, pada awal abad ke-7 Hijriah. Menurut Sibth ibnu al-Jauzi, perayaan tersebut melibatkan undangan untuk ulama dari berbagai disiplin ilmu, dan ribuan kambing serta unta disembelih untuk para tamu.
Oh, Muhammad...
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Suaramu yang parau meminta setangkai pena dan sehelai kulit saat terbujur sakit sungguh mengiris hati kami...
Meneladani Sifat Rasulullah di Zaman Ini
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Abatasya
- Sumber:
- Meneladani Nabi Muhammad saw
Jika Allah Swt memberikan pujian atas keluhuran budinya, tentu saja hal ini tidak main-main. Allah yang Mahabenar tidak akan pernah berbohong atas ucapan-Nya. Sebagai umat Islam dan sekaligus umat Nabi Muhammad saw, kita harus menjadikannya sebagai teladan utama yang harus kita ikuti semua anjurannya dan kita hindari semua larangannya.
Bagaimana Kepribadian, Perilaku Sosial dan Politik Nabi Muhammad Saw? Beberapa tips pendidikan (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- maftuhin
Nabi Saw mengenakan pakaian sederhana dan memakan makanan apa pun yang disediakan di depannya. Beliau tidak meminta makanan tertentu dan tidak menolak makanan karena dianggap tidak diinginkan.
Bagaimana Kepribadian, Perilaku Sosial dan Politik Nabi Muhammad Saw? Beberapa tips pendidikan (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- maftuhin
Menurut kesaksian sejarah, Nabi Muhammad Saw senantiasa berbicara jelas dan transparan dengan orang mukmin dan masyarakatnya, tidak berperilaku politis, serta di beberapa hal yang diperlukan, beliau bersikap lunak.
Bahaya Munafikin dalam Pandangan Rasulullah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Uzhma Syaikh Makarim Syirazi
Almarhum Syaikh Abbas Qummi ra menukil hadis dari Rasulullah saw di dalam kitabnya yang berharga (Safinatul Bihar) pada kata (nafaqa).
Menyalati dan Menguburkan Jenazah Rasulullah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Baqir Syarif Qurasyi
Imam Ali as melantunkan bacaan-bacaan salat, sementara mereka mengikuti bacaan tersebut. Bacaan itu adalah, “Salam sejahtera, juga rahmat, dan seluruh berkah Allah untukmu, wahai Nabi Allah. Ya Allah, kami bersaksi bahwa ia telah menyampaikan apa yang telah diturunkan kepadanya, telah menasihati umatnya, dan telah berjuang di jalan Allah sehingga Allah memuliakan agama-Nya dan menyempurnakan kalimat-Nya.