Rasulullah saw
Manusia Sempurna Sebagai Manifestasi KesempurnaanNya
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fardiana Fikria Qur’any, M. Ud.
- Sumber:
- ikmalonline.com
Manusia memiliki tiga kekuatan tersebut dengan potensi keseimbangan yang serasi. Spiritualitasnya menjadikannya selalu merasa ada bersama Tuhan, akalnya menjadi bekal untuk membangun kreatifitas di alam, dan hasratnya menjadi gerak bagi tindakan-tindakan praktis. Namun kesemua kekuatan tersebut tak berdiri sendiri secara terpisah melainkan terikat menjadi satu kesatuan. Hasrat yang terpisah dari akal dan spiritualitas akan menjadi banal, sementara akal tanpa hasrat hanya akan menjadi abstraksi mental, dan keduanya tanpa spiritualitas akan bekerja tanpa tujuan yang hakiki. Begitu pula spiritualitas tanpa hasrat dan akal tak akan mampu melahirkan perubahan dan peradaban di alam.
Pribadi Nabi Muhammad Saw Menurut Lisan Suci Amirul Mukminin a.s.
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
“Sungguh, di saat kami dan musuh di medan perang saling berhadapan dan peperangan berkecamuk dengan sengit, maka kami berlindung dengan Rasulullah Saw, maka tidak ada seorang pun yang lebih dekat kepada musuh melebihi beliau.” (Makarim al-Akhlaq, juz 1, hal. 55, hadis ke-34)
Hadis-hadis Perihal Penghormatan untuk Rasulullah Saw
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Jadi, sangatlah pantas ketika nama Muhammad terdengar di telinga Imam Jafar Shadiq a.s, wajah beliau langsung pucat pasi. Seorang periwayat melaporkan bahwa sepanjang hidupnya Imam Jafar Shadiq a.s. tidak pernah meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw tanpa wudu. (Bihar al-Anwar, juz 17, hal. 32)
Mengapa dan Bagaimana Bersalawat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Muhsin Labib, MA
- Sumber:
- safinahonline.com
Bersalawat secara spiritual berdiri di atas keyakinan akan kesucian Nabi SAW dan jejiwa suci yang terjuntai abadi sebagai tali Allah yang ditetapkan sebagai syarat keutuhan umat dan jaminan dari keterpecahan. Karena itu shalawat harus diikrarkan sepaket utuh, yaitu Nabi SAW dan keluarganya yang suci. Allah berfirman, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali-Imran : 103).
Milad Nabi Mulia dan Pekan Persatuan Islam (3)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Allah Swt berfirman dalam ayat 170 surat al-Anbiya, “Dan tidaklah Aku mengutusmu kecuali sebagai rahmat/kasih sayang bagi semesta alam.” Dari ayat ini dapat dipahami bahwa baginda adalah manifestasi dari semua rahmat Ilahi. Ia tidak hanya rahmat bagi manusia, tetapi juga rahmat bagi jin dan bahkan makhluk lainnya.
Milad Nabi Mulia dan Pekan Persatuan Islam (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Nabi Islam, yang merupakan contoh dari kepribadian transenden, menyelaraskan dirinya dengan asal mula kesempurnaan dan melangkah lebih jauh, bahkan memimpin para malaikat yang paling dekat dengan Tuhan. Rasulullah SAW dengan mukjizat besar Al-Qur'an, membawa ritual hidup dan menarik yang selaras dengan sifat manusia dan memenuhi kebutuhannya di setiap zaman dan waktu.
Tahapan-tahapan Risalah Rasulullah Saw
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Dikutip dari buku karya Ayatullah Jawadi Amuli – Nabi Muhammad Saw Menurut Alquran
Jika kita mentadaburi Alquran dengan hati yang terbuka lebar maka kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih dalam lagi, “Dia-lah Yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka.” Dengan mentadaburi ayat ini secara lebih mendalam, maka kita dapat memahami bahwa Rasul itu diutus kepada semua kaum buta huruf yang ada di semua alam. Rasul adalah manusia terpilih untuk seluruh semesta. Ayat yang mengatakan, “Aku menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi,” dan bumi di dalam ayat ini adalah zaraf maj’ul (wadah, tempat yang diciptakan) dan bukan membatasi cakupan risalah. Khalifah Tuhan memang bermarkas di bumi tetapi untuk seluruh semesta, bukan untuk penduduk bumi semata-mata.
Manusia Biasa atau Luar Biasa?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Muhsin Labib
- Sumber:
- safinahonline.com
Kedudukan Jesus yang begitu tinggi dalam teologi Kristiani mengungkap makna antropotesitas ini dalam pandangan sebagian umat Islam. Karena itu, ada harmoni lintas agama dalam pemaknaan tentang hakikat Tuhan dalam emanasi, iluminasi dan gradasi. Singkatnya, Kelompok kelima ini memandang ajarannya sempurna, karena itu meyakini kesempurnaan pembawanya. Ajarannya luar biasa dan pembawanya luar biasa.
Milad Nabi Mulia dan Pekan Persatuan Islam (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Akan tetapi kita juga harus memperhatikan kenyataan bahwa Rasulullah Saw adalah Akal Pertama sehingga tidak memerlukan musyawarah dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah, tapi musyawarah yang dilakukan beliau memilliki dua motif, pertama, penghormatan terhadap sahabat, dan kedua, Nabi Muhammad Saw ingin mengajarkan kepada semua manusia, bahkan pemilik pemikiran terbaik sekali pun melakukan musyawarah, jika manusia menganggap tidak butuh bermusyawarah dengan orang lain, maka hal itu menunjukkan karakter diskriminatif dan arogan.
Untuk Apa Nabi Muhammad Saw Diutus?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Islam sangat memperhatikan penjagaan keamanan dan perlindungan harta dan darah serta kehormatan. Islam menetapkan hukuman yang berat bagi siapa pun yang mencoba mengganggu keamanan. Tentu yang demikian ini setelah ia mempersiapkan fasilitas yang sesuai untuk menciptakan stabilitas dan keadilan; di mana ia menjadikan hukuman sebagai solusi terakhir untuk mengatasi penyakit sosial ini dengan suatu cara yang sesuai dengan kebebasan yang dicanangkan oleh Islam pada manusia. Maka itu, penghakiman dalam syariat Islam selalu bertumpu pada penegakan keadilan dan keamanan serta pemberian hak yang sah dengan memberi pelbagai jaminan yang lazim untuk mendukung hal tersebut.
Kedudukan Anshor, Muhajirin, dan Bani Hasyim bagi Nabi Muhammad saw.
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Sejumlah kaum Muhajirin dan kaum Anshar berkumpul bersama beberapa orang dari Bani Hasyim. Setiap kelompok itu menyebutkan keutamaan mereka seraya merasa paling dekat di hati Rasulullah Saw dari selain mereka. Seorang dari kaum Anshar berkata, “Bagaimana mungkin kami bukan yang paling dekat dengan Nabi Saw? Kami telah beriman kepadanya di saat beliau dimusuhi manusia. Kami mempercayainya di saat orang-orang mendustainya. Kami menolong dan menjaganya di saat kaumnya justru mengusirnya.”
Kisah-kisah Nabi Muhammad saw.: Akhlak Nabi Di Masa Kecil (Bag. 1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Abdul Muthalib berkata, “Aku ingin engkau pergi dan menanyakan apa alasan Hafs ini? Bila ia tidak ingin memberikan donasinya, suruh mengatakannya saja sehingga kita coret namanya dari list ini! Dan bila ia masih ingat terhadap kesediaannya dahulu, kenapa belum juga melaksanakannya?”
Benarkah Peringatan Maulid Nabi saw itu Bid’ah dan Tidak ada Dalilnya?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Setelah kita usai memaparkan betapa kuatnya dalil-dalil tentang perayaan kisah hamba-hamba Allah yang suci, kami yakinkan bahwa tujuan merayakan kisah-kisah mereka adalah—misalnya—membaca atau mempelajari kisah hidup Rasulullah saw yang benar dan tidak mengalami distorsi pada malam kelahirannya, memberi makanan di jalan Allah dan menghadiahkan pahalanya untuk Rasulullah saw.
Cahaya yang Tak Pernah Padam
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Ajaran-ajaran mencerahkan dan kokoh yang dibawa Nabi Muhammad Saw meski beliau wafat, bukan saja tidak padam, bahkan semakin menerangi mereka yang haus akan wujud penuh berkah beliau. Terutama sekarang ketika penduduk dunia seolah menjadi bahan olok-olok dengan kata-kata menipu semacam kebebasan, hak asasi manusia, dan kemanusiaan, membutuhkan tokoh seperti Nabi Muhammad Saw, dan ajaran luhur beliau, lebih dari sebelumnya.
Dialog Rasulullah Saw dengan Malaikat Jibril pada Perang Uhud
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Maghazi Muhammad bin lshaq mengatakan: “Hadis ini sahih.” Ketika ada yang bertanya kepadanya mengapa kitab-kitab sahih tidak mencantumkannya, ia menjawab: “Tidak setiap hadis sahih dimuat oleh kitab-kitab sahih. Betapa banyak hadis-hadis sahih yang diabaikan para penyusun kitab-kitab sahih.”
Ini Yang Diamalkan Baginda Nabi Muhammad Saw Ketika dalam Kondisi Faqir
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Ketika Allah swt dalam kitab suci Al-Quran berjanji bahwa Dia yang akan menjamin rezeki kita, maka seyogianya kita tak perlu khawatir sehingga kita harus menimbun lebih banyak makanan cadangan yang mana bisa menyulitkan orang lain. Yang harus kita lakukan adalah bertaqwa dan berusaha juga berikhtiar setelah itu menyerahkan semuanya pada Allah swt dengan bertawakal.
Rosululah Saw Melaknat “Sahabat ini” beserta Keturunannya
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- moh ibrahim
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Tatkala Muawiyah mengambil baiat dari masyarakat untuk anaknya Yazid, Marwan berkata; Ini adalah sunahnya Abu Bakar dan Umar, Abdurahman bin Abu Bakar dalam jawabnya berkata; Sunnah Kaisar dan Herqal (Herkules), Marwan menjawab kembali, “Allah menurunkan ayat ini bagimu ( وَالَّذِى قَالَ لِوَلِدَيْهِ أُفٍّ لَّكُمَآ ) Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, “Ah.” أحقاف / 17 . Perkataan 2 orang ini sampai ke telinga Aisyah dan berkata, Marwan telah berbohong, Rosulullah melaknat ayahnya dalam keadaan (bahkan di saat) ia ada di sulbi orangtuanya.”
Rasulullah Saw Melaknat Orang-orang Ini (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Youz Zarseef
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Dalam kitab Musnad Abi ‘Awwanah juga disebutkan bahwa Rasulullah Saw melaknat orang-orang yang berkecimpung dalam urusan Riba. Dari Jabir ia berkata: Rasulullah Saw melaknat pemakan Riba, yang mewakilinya, yang menjadi saksinya, dan yang menulis (perjanjian) nya. Dan ia berkata: semuanya sama di dalamnya.
Rasulullah Saw Melaknat Orang-orang Ini
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ben Aunullah
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Dari sini jelas dapat kita ambil kesimpulan bahwa laknat adalah sesuatu yang memiliki dasar dalam agama, sebagai bentuk dan sikap ketidaksukaan, berlepas diri dan menjauh dari hal-hal yang memiliki nilai buruk.
Benarkah Ada Rasul Setelah Baginda Nabi Muhammad Saw?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- HAIDAR SUTIAWAN
Maka dari itu sudah sangat jelas bagi keyakinan kita bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir dan tidak ada nabi dan rasul setelah beliau. Kedudukan sebagai penutup kenabian juga merupakan sebuah keutamaan khusus yang Allah swt berikan pada beliau.