Imam Husein as
Tentang di manakah makam kepala Imam Husain
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dari buku Tanya Jawab Pilihan (Edisi Muharram)
- Sumber:
- Hauzahmaya.com
Dalam sumber-sumber sejarah, baik dari kelompok Syi’ah maupun Sunni, ada banyak pendapat mengenai dimana kepala suci Imam Husain as. Berikut ini adalah pendapat-pendapat mengenai di mana kepala suci beliau dimakamkan:
Memaknai Kisah Asyura dari Tiga Sosok
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyed Fadel
- Sumber:
- islaminesia
“Sesungguhnya orang-orang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar dan membunuh orang-orang yang menyeru manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih.” (QS. Ali Imran: 21).
Ubaidillah bin Ziyad Mobilisasi Warga Kufah Lawan Imam Husein as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib indonesia
Di masjid Kufah, Abdullah bin Ziyad berkata kepada warga yang hadir, "Wahai warga Kufah! Kalian telah menguji keturunan Abu Sufyan, dan telah menemukan mereka sebagaimana yang kalian inginkan! Kalian mengenal Yazid yang berakhlak dan berperilaku baik pada para bawahannya. Seluruh pemberian-pemberiannya berada pada tempatnya yang tepat. Demikian juga dengan ayahnya. Kini Yazid memerintahkanku untuk membagi-bagikan uang kepada kalian dan mengirimkan kalian untuk melawan musuhnya, Husein."
Imam Husein as Perspektif Maulawi
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib indonesia
Maulawi secara khusus berbicara tentang peristiwa Karbala di dua tempat. Pertama dalam buku syairnya dengan judul Matsnawi Ma'nawi dan kedua dalam bukunya Diwan-e Shams. Perspektif Maulawi tentang peristiwa Asyura adalah pandangan yang sarat muatan cinta.
Revolusi Asyura, Manifestasi Kemulian
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib indonesia
Martabat kemanusiaan sebagai salah satu dari nilai- nilai Islam senantiasa mendapat perhatian. Manusia bermartabat adalah mereka yang sudah menemukan keluhuran jiwa sehingga membuatnya menjauhi kehinaan dan kerendahan, mereka juga menjaga kehormatan dan harga dirinya di semua kondisi. Dengan bekal kemuliaan dan martabat yang dimilikinya, mereka sangat tangguh dalam menghadapi berbagai masalah dan mereka tahan banting meskipun diterjang badai kesulitan dan musibah besar.
Tasua, Bukti Cinta dan Pengabdian
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- purkon hidayat
Di hari-hari ini, kita sedang berada di salah satu hari agung mengenang perjuangan Imam Husein. Bulan Muharam, menjadi bukti kecintaan dan pengabdian para pengikut setia Imam Husein. Di hari ini, kita mengenang perjuangan Abbas yang mengorbankan seluruh jiwa dan raganya demi membela Imam Husein.
Kebangkitan Imam Husein as dari Dimensi Logis dan Spiritual
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib indonesia
Kebangkitan Imam Husein as sedemikian komprehensif sehingga dapat ditafsirkan dan dianalisa dengan berbagai metode. Oleh sebab itu, sepanjang sejarah, para sejarawan, teolog, fuqaha, ilmuwan, seniman, manusia-manusia arif, penyair, politisi dan mereka yang memiliki jiwa bebas, masing-masing memiliki analisa dan pemahaman tersendiri dari kebangkitan Imam Husein as. Meski demikian laporan dan analisa historis terkadang mengalami penyimpangan atau penyembunyian fakta. Penting untuk diperhatikan bahwa analisa dari satu dimensinya seperti hanya terfokus pada dimensi logis, emosional dan afeksi, historis, sosial ataukearifan saja, tanpa mempertimbangkan sisi lain dalam kebangkitan Imam Husein as, akan mengesampingkan berbagai dimensi penting lain. Salah satu yang perlu direnungkan terkait kebangkitan Imam Husein as adalah penyejajaran dimensi logis di samping dimensi spiritualnya.
Imam Sajjad Pelanjut Asyura
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib indonesia
Tanggal 12 Muharam merupakan hari syahadah Imam Sajjad as. Dua hari pasca peringatan Asyura. Imam Sajjad as sebagai saksi mata pembantaian Karbala setelah peristiwa itu bertanggung jawab memimpin umat Islam. Beliau adalah Ali bin al-Husein as yang lebih dikenal dengan panggilan Sajjad. Pada peristiwa Karbala, beliau ditakdirkan oleh Allah Swt sebagai salah satu orang yang hidup demi melanjutkan pesan Asyura.
Maqtal / kronologi syahidnya Imam Husain as (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- IRIB INDONESIA
Salam kepad jasad yang berlumuran darah. Salam kepada jasad yang dihiasi anak panah. Salam kepada jasad tanpa kepala. Salm kepada jasad yang diinjak-injak ribuan kaki kuda. Salam kepada kepala yang membaca ayat-ayat- Nya. Salam kepada manusia ashhabulkisa. Salam kepada Aba Abdillah Al-Husain. Salam kepada Ali putra Al- Husain. Salam kepada putra-putra Al-Husain. Salam kepada sahabat-sahabat Al-Husain.
Maqtal / kronologi syahidnya Imam Husain as (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- IRIB INDONESIA
Salam kepad jasad yang berlumuran darah. Salam kepada jasad yang dihiasi anak panah. Salam kepada jasad tanpa kepala. Salm kepada jasad yang diinjak-injak ribuan kaki kuda. Salam kepada kepala yang membaca ayat-ayat-Nya. Salam kepada manusia ashhabulkisa. Salam kepada Aba Abdillah Al-Husain. Salam kepada Ali putra Al-Husain. Salam kepada putra-putra Al-Husain. Salam kepada sahabat-sahabat Al-Husain.
Shalat Imam Husain di siang Asyura
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Dari buku Tanya Jawab Pilihan (Edisi Muharram)
Shalat adalah tiang agama dan tali pengikat yang kuat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Seorang yang beriman dikenal dengan shalatnya dan dengan shalat itulah seorang hamba terus naik ke langit menuju derajat kedekatan dengan Tuhan.
Syiahkah pembunuh Imam Husain as sebenarnya?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- HAUZAH MAYA
Muawiyah pernah menulis kepada Ziyad bin Abih: “Wahai Ziyad, bunuhlah orang-orang yang mengikuti ajaran Ali.” Lalu Ziyad pergi ke masjid dan mengumpulkan masyarakat, lalu memerintahkan mereka untuk selalu melaknat Ali bin Abi Thalib. Namun jika ada yang menolak, kepalanya akan dipenggal.”
Imam Husain as tidak mencelakai diri sendiri
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Parto Pajohesh
Jika agama Islam terancam, maka kita wajib melakukan segalanya demi terjaganya Islam, termasuk mengorbankan jiwa sendiri. Seperti itu perjuangan Imam Husain as di Karbala.
Menghapus dosa dengan menangisi Imam Husain?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dari buku Tanya Jawab Pilihan (Edisi Muharram)
- Sumber:
- hauzahmaya
Apakah orang yang kebiasaannya adalah bermaksiat hanya dengan menangisi Imam Husain as. ia menjadi orang yang suci tanpa dosa?
Berkabungnya Ahlul Bait untuk Al Husain as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Dari buku Tanya Jawab Pilihan (Edisi Muharram)
Imam Shadiq as. berkata kepada Zurarah, “Ketika kakekku Ali bin Husain as. mengingat ayahnya, ia selalu menangis sehingga air mata membasahi janggut beliau dan membuat orang-orang lain yang melihatnya terharu dan menangis.”
Bulan Kebangkitan Imam Husein as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib indonesia
Bulan suci Muharram kembali menyapa kita. Bulan penuh kenangan pahit dan menyedihkan. Bulan penuh tragedi atas gugurnya cucu Nabi Imam Husein as beserta keluarga dan pengikutnya di Padang Karbala. Bulan penuh kenangan perjuangan heroik Imam Husein menegakkan kembali ajaran murni kakeknya. Bulan Muharram senantiasa dikaitkan dengan nama Imam Husein serta perjuangan besarnya di Padang Karbala.
Berkabungnya Ahlul Bait untuk Al Husain
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Dari buku Tanya Jawab Pilihan (Edisi Muharram)
Peringatan-peringatan syahadah Imam Husain as. seperti ini apakah juga pernah diadakan di zaman para Imam?
Keagungan Hari Arafah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- irib indonesia
Allah Swt menyeru umat manusia untuk berdoa dan menjanjikan ijabah atas doa-doa mereka."Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu.” Ibadah dan doa merupakan media penghubung antara manusia dengan Sang Pencipta yang maha kuasa. Untuk itu, ibadah dan doa tidak hanya dikhususkan pada waktu tertentu saja, tapi kita juga memiliki momen-momen istimewa dan kesempatan emas untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan Allah Swt lewat bahasa doa. Pada momen istimewa itu, rahmat khusus Allah Swt tercurahkan kepada para hamba dan mereka perlu berusaha untuk menempatkan dirinya di bawah pancaran nikmat-Nya. Rasul Saw bersabda, “Sesungguhnya bagi Tuhan kalian ada anugerah untuk hari-hari kalian, maka tempatkanlah diri kalian di dalamnya.”
Doa Imam Husain as di Hari Arafah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- mafatihul jinan
Hari Arafah adalah hari ke-9 bulan Dzul Hijjah. Hari itu adalah hari besar yang sangat diagungkan dalam Islam. Meskipun tidak termasuk hari raya, namun hari Arafah dianggap sebagai hari yang mirip dengan hari raya.
Doa Imam Husain as di Hari Arafah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- MAFATIHUL JINAN
Hari Arafah adalah hari ke-9 bulan Dzul Hijjah. Hari itu adalah hari besar yang sangat diagungkan dalam Islam. Meskipun tidak termasuk hari raya, namun hari Arafah dianggap sebagai hari yang mirip dengan hari raya.