Rasulullah & Ahlulbait
-
Artikel Umum
Artikel: 62 -
Rasulullah saw
Artikel: 435 -
Imam Ali as
Artikel: 233 -
Fathimah az Zahra as
Artikel: 174 -
Imam Hasan as
Artikel: 49 -
Imam Husein as
Artikel: 339 -
Imam Ali bin Husein as
Artikel: 78 -
Imam Baqir as
Artikel: 50 -
Imam Shadiq as
Artikel: 52 -
Imam Kazhim as
Artikel: 54 -
Imam Ridha as
Artikel: 55 -
Imam Jawad as
Artikel: 44 -
Imam Hadi as
Artikel: 28 -
Imam Hasan al Askari as
Artikel: 39 -
Imam Mahdi ajf
Artikel: 235
Siapa Ahlulbait dalam Riwayat Aisyah, Ummu Salamah dan Anas bin Malik
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhammad soleh
Riwayat ini meskipun tidak menceritakan perihal saat-saat turunnya ayat 33 surat Al-Ahzab seperti riwayat-riwayat sebelumnya, namun sangat jelas di sini bahwa Nabi Saw selalu membaca ayat ini saat hendak melakukan shalat subuhnya di rumah Fatimah, memanggil para penghuni rumah tersebut yang tak lain adalah Ali, Fatimah, Hasan dan Husein dengan sebutan Ahlulbait.
Ancaman bagi Pembenci Ahlulbait
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Alwi Husein LC
Rasulullah saw dalam sabda-sabdanya senantiasa mengulang-ulang keutamaan Ahlulbait as. Beliau memerintahkan agar menghormati mereka dan mengecam keras orang-orang yang membenci, memusuhi, menyakiti, dan lebih-lebih yang memerangi mereka.
Kemalangan Sayyidah Fathimah Setelah Nabi Wafat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Abu Muhammad Ordoni
Sejarah bercerita bagaimana Nabi Muhammad saw wafat dan bersama beliau wafat pula peringatan-peringatan yang beliau ulang-ulangi kepada mereka yang akan menindas anggota keluarga beliau.
Imam Ali Menangani Proses Pemakaman Rasulullah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Baqir Syarif Qurasyi
Imam Ali as menangani proses pemakaman jenazah saudara dan putra pamannya itu sambil mencucurkan air mata yang deras. Beliau memandikan jasad yang suci itu sambil berkata dengan suara yang lirih, “Demi ayah dan ibuku, ya Rasulullah, dengan kepergianmu ini telah terputus kenabian dan berita langit yang tidak pernah terputus dengan kematian orang lain selainmu.
Cara Mencintai Allah dan Rasulullah (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rasyida Rifa'ati Husna
Dalam kitab Tafsir Haqaiq at-Tafsir, Syeikh Abu Abdur Rahman as-Sulami mengutip Sahl bin Abdullah yang menyatakan seseorang yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya adalah mereka yang perilakunya, perbuatannya, dan perkataannya mengikuti Baginda Nabi Muhammad Saw. Menurut as-Sulami untuk meraih cintaNya ialah dengan selalu mengikuti Nabi, karena ajaran Nabi itu ajaran yang optimal serta dengan ajaran tersebut kita akan mencapai kepada kecintaan yang agung.
Cara Mencintai Allah dan Rasulullah (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rasyida Rifa'ati Husna
Kita sebagai muslim ketika ditanyai, “Apakah kamu mencintai Allah?” Tentu jawaban kebanyakan kita adalah “Iya”, meskipun juga belum mesti kebenarannya. Karena cinta memang mudah ketika diucapkan, namun perwujudannya menuntut seseorang untuk rela berkorban demi kekasihnya. Terlebih cinta kepada Allah Swt, butuh perjuangan, ketulusan, dan berbagai ujian untuk meraihnya.
Ketika Syuhada Karbala Jadi Tawanan Perang
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Muhammadi
Imam Ali Zainal Abidin as beserta keluarga syuhada Karbala digiring pasukan Umar bin Sa’ad menuju Syam sebagai tawanan perang. Setibanya di Syam, Yazid berkata kepada Imam Ali Zainal Abidin as, “Ayah dan kakekmu ingin menjadi pemimpin di tengah masyarakat. Tapi alhamdulillah, mereka terbunuh dan darahnya tertumpah.”
Kehidupan Sayyidah Zainab Diliputi Kesedihan
- Dipublikasi pada
Takdir Allah Swt menghendaki Sayyidah Zainab as diliputi kesedihan. Beliau menyaksikan wafat kakeknya, Rasulullah saw dan pengaruhnya terhadap kaum muslimin pada umumnya dan Ahlulbait as pada khususnya. Beliau juga menyaksikan pembunuhan ayahnya, menyaksikan akhir kehidupan saudaranya, Imam Hasan as akibat racun yang ditabur pada makanannya.
Hasanain
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Hasanain (bahasa Arab:الحسنین) memiliki arti yaitu dua Hasan. Dua Hasan yang dimaksud adalah Imam Hasan al-Mujtaba as dan Imam Husain as, dua putera Imam Ali bin Abi Thalib as, cucu Nabi Muhammad saw yang dalam sejumlah hadisnya diisyaratkan bahwa keduanya adalah penghulu pemuda di surga.
Hakikat Peristiwa Mubahalah dan Kebenaran Islam
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Kesimpulannya adalah Peristiwa Mubahalah menunjukkan hakikat kebenaran Islam dan keteguhan iman Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Baitnya as. Dengan berani menghadapi tantangan, mereka menunjukkan bahwa kebenaran Islam tidak bisa disangkal. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis dari Imam Ja’far Shadiq memperkuat pemahaman kita tentang pentingnya peristiwa ini dan nilai-nilai yang diajarkan olehnya.
Penyematan Jubah Kebesaran di Hari al-Ghadir
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Ridha Jabbariyan
- Sumber:
- Ghadir dalam Perspektif Ahlusunnah
Seremoni ucapan selamat dan baiat itu berlangsung selama tiga hari. Kini khalifah besar Ilahi telah menjadi diketahui dan khalifah Rasulullah saw telah ditetapkan. Masyarakat mengenal Imam Ali as dan memberikan baiat kepadanya. Kini tiba giliran upacara penyematan dilangsungkan.
Siapakah Ahlulbait Yang Harus Kita Ikuti?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Hikmatur Rahmat, Mutiara-Mutiara yang Terpendam Jejak Para Imam Ahlulbait dalam Kitab Ahlusunnah
Jika kita pikirkan dan renungkan secara mendalam keistimewaan Ahlulbait as dalam hadis ats-tsaqalain, terutama berkenaan dengan kemaksuman mereka, maka kita bisa berkesimpulan bahwa mereka adalah orang-orang yang dipilih langsung oleh Allah Swt untuk kedudukan yang mulia karena ilmu dan keteguhan hati mereka yang sempurna serta diistimewakan dengan kemaksuman.
Peritiwa Mubahalah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Al-Huda, Antologi Islam
Peristiwa berikut ini dihubungkan dengan kejadian Mubahalah, yang berarti kutukan, atau memohon kutukan/laknat Allah Swt ditimpakan kepada pendusta, yang terjadi pada tahun ke 9-10 Hijriah. Dalam tahun itu sebuah delegasi yang terdiri atas 14 pendeta Kristen datang dari Najran untuk menemui Rasulullah saw.
“Ghadir, Simbol Kesempurnaan dan Keutuhan Islam”
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- hawzahnews.com
Ayatullah Sayyid Mojtaba Hosseini menyatakan bahwa Ghadir adalah simbol kesempurnaan dan keutuhan Islam. Beliau mengatakan, mereka yang menerima hari raya lainnya tetapi tidak menerima hari raya ini, berarti meyakini agama yang tidak lengkap. Beliau mengucapkan selamat atas hari raya yang penuh berkah, Eid Ghadir, dan berbicara tentang pentingnya Ghadir.
Ayat Mawaddah(2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Perbedaan Pendapat mengenai Makna Qurba Sejumlah pendapat ahli tafsir mengenai makna al-Qurba dapat dikemukakan secara singkat sebagai contoh sebagaimana berikut:
Ayat Mawaddah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Ayat Mawaddah (bahasa Arab: آية المودة ) adalah ayat ke 23 Surah Asy-Syura dari Al-Qu’ran yang menjelaskan mengenai fadhilah dan keutamaan Ahlulbait Nabi Muhammad saw dan upah yang didapat Nabi saw dari risalah yang disampaikannya, yaitu kecintaan terhadap Ahlulbaitnya.
Penjelasan Makna Kata “Wali” atau “Maula” dalam Peristiwa Ghadir Khum (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria, Lc
Untuk memahami makna kata-kata “Wali” atau “Maula” secara lebih komprehensif, penting untuk merujuk pada sumber-sumber teologis, sejarah, dan tafsir yang kredibel. Studi yang mendalam dan holistik akan membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang implikasi spiritual, moral, dan kepemimpinan yang terkandung dalam kata-kata ini dalam konteks peristiwa Ghadir Khum.
Kehadiran Sayyidah Maksumah di Tengah Masyarakat
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Pada 23 Rabiul Awal 201 Hijriah, Sayyidah Fathimah Maksumah as bersama rombongannya tiba di kota Qom. Para tokoh dan ulama, serta masyarakat Qom menyambut rombongan keluarga Rasulullah saw. Di kota ini pula Sayyidah Maksumah wafat, dan dimakamkan di sana.
Sayidah Maksumah a.s. dan Kota Suci Qom
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Imam Ali ar-Ridha a.s. dengan undangan paksaan Makmun Abbasi, khalifah Dinasti Abbasiyah mendatangi kota Khurasan, Iran. Hal tersebut dapat kita lihat dari sejarah kehidupan beliau bahwa tidak jalan lain kecuali menyetujui permintaan Makmun Abbasi tersebut.
Keilmuan Sayidah Maksumah as dan Perawi Hadis
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Sayidah Maksumah a.s. sangat berilmu juga seorang perawi hadis. Berikut ini sebuah riwayat yang menjelaskan tentang tingkat intelektualitas dan keilmuan Sayidah Fathimah Maksumah a.s.,