Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Rasulullah & Ahlulbait

Ucapan Terakhir Rasulullah di Dekat Jasad Mulia Sayidah Khadijah

Ucapan Terakhir Rasulullah di Dekat Jasad Mulia Sayidah Khadijah

“Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah maha mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu.

Baca Yang lain

Kain Kafan dari Surga

Kain Kafan dari Surga Karena banyaknya tekanan yang menimpa Sayidah Khadijah, terkhusus pemboikotan di Syi’b Abu Thalib, akhirnya beliau sakit. Ketika menjelang ajal, beliau berkata kepada Rasululllah Saw,

Baca Yang lain

Surga Merindukan Sayidah Khadijah

Surga Merindukan Sayidah Khadijah Kita merindukan surga dan ingin masuk surga. Namun jika surga yang merindukan seseorang untuk segera ditempatinya, maknanya sangat mendalam dan luar biasa. Sayidah Khadijah termasuk perempuan yang dirindukan surga. Surga ingin segera didatangi dan ditempatinya, sementara manusia lain dengan susah payah ingin memasukinya.

Baca Yang lain

10 Ramadhan; Wafatnya Perempuan Agung yang Dirindukan Surga (Sayidah Khadijah as)

10 Ramadhan; Wafatnya Perempuan Agung yang Dirindukan Surga (Sayidah Khadijah as) Keagungan dan kemuliaan Sayidah Khadijah, bukan karena kekayaannya atau pun karena nasabnya, namun karena sifat-sifat terpujinya, yang dikenal sejak sebelum menikah dengan Rasulullah Saw. Beliau digelari dengan berbagai julukan yang menunjukkan kemuliaannya seperti thahirah (perempuan suci), mubarakah (perempuan yang diberkahi), Sayyidatu Quraisy (perempuan penghulu Quraiys), dan lainnya.

Baca Yang lain

Salam Spesial Allah SWT untuk Sayidah Khadijah

Salam Spesial Allah SWT untuk Sayidah Khadijah Allah SWT tidak mungkin memperlakukan seorang hamba-Nya dengan spesial jika hamba tersebut tidak memiliki kedudukan spesial di sisi-Nya. Bayangkan, Sayidah Khadijah telah mendapatkan ‘salam spesial’ dari Allah SWT, Pencipta alam semesta, yang mungkin saja para nabi pun belum tentu mendapatkan perlakuan khusus seperti ini.

Baca Yang lain

Siapakah Hadhrat Muslim itu?

Siapakah Hadhrat Muslim itu? Dalam surat ziarah Muslim bin Aqil disebutkan banyak keutamaan Baginda Muslim bin Aqil. Barangkali di antara yang paling penting dari keutamaan tersebut adalah, “Al-Salâm Alaikum Ayyuhâ al-‘Abd al-Shaleh al-Muthi’ LiLlâh wa Lirasûluhi wa li Amir al-Mu’minin wa al-Hasan wa al-Husain ‘alaihim al-salâm.”[13] Salam padamu wahai hamba shaleh yang taat kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada Amirul Mukminin dan Hasan dan Husain (Semoga Allah melimpahkan salam dan shalawat kepada mereka). Allahummah! Kumpulkanlah ruhnya bersama ruh para Imam Maksum As.

Baca Yang lain

Ayat Tathir (2)

Ayat Tathir (2) Ahli tafsir mengenai misdaq/perwujudan dari Ahlulbait yang dimaksud dalam ayat ini kembali berbeda pendapat. Mayoritas dari kalangan sahabat Nabi saw seperti Anas bin Malik, Abu Sa’id al-Khudri, Ummu Salamah Aisyah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdullah bin Ja’far dan Abdullah bin Abbas mengkhususkan bahwa Ahlulbait yang dimaksud hanyalah Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Para Imam Syiah as dalam banyak hadis yang mereka riwayatkan juga menguatkan akan pendapat ini.

Baca Yang lain

Ayat Tathir (1)

Ayat Tathir (1) Ayat Tathir (bahasa Arab:آية التطهير) adalah penggalan dari ayat 33 surah Al-Ahzab yang terdapat dalam Alquran Al-Karim. Ayat ini berbicara mengenai keinginan Allah swt untuk mensucikan Ahlulbait as dari dosa dan segala jenis kotoran, yang kemudian dijadikan argumen kuat oleh ulama-ulama Syiah akan kemaksuman para Imam as.

Baca Yang lain

Hasanain

Hasanain Hasanain (bahasa Arab:الحسنین) memiliki arti yaitu dua Hasan. Dua Hasan yang dimaksud adalah Imam Hasan al-Mujtaba as dan Imam Husain as, dua putera Imam Ali bin Abi Thalib as, cucu Nabi Muhammad saw yang dalam sejumlah hadisnya diisyaratkan bahwa keduanya adalah penghulu pemuda di surga.

Baca Yang lain

Pandangan Abu Fadhl Abbas

Pandangan Abu Fadhl Abbas Adapun terkait kedudukan Abbas bin Ali, Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Segala puji bagi Allah dan para malaikat-Nya. Salam sejahtera bagi para nabi dan orang-orang saleh. Salam bagi seluruh syuhada dan orang-orang yang jujur. Salam sejahtera bagi Abbas bin Ali bin Abi Thalib.”

Baca Yang lain

Abbas bin Ali as

Abbas bin Ali as Abbas bin Ali bin Abi Thalib (bahasa Arab: العباس بن علي بن أبي طالب عليه السلام) (61-26.H) yang lebih dikenal dengan Abul Fadhl dan Qamar Bani Hasyim adalah anak kelima Imam Ali as dan anak pertama Ummul Banin.

Baca Yang lain

Perjalanan Sayyidah Zainab Sebelum Wafat

Perjalanan Sayyidah Zainab Sebelum Wafat Sayyidah Zainab as telah berusia lanjut. Rambut beliau telah memutih dan punggung beliau pun telah bungkuk. Kendati berjumpa kembali dengan sang suami, namun hidup beliau sendiri tak berlangsung lama setelah menanggung cobaan dan perjalanan yang berliku.  

Baca Yang lain

Peran dan Manifestasi Sayyidah Zainab

Peran dan Manifestasi Sayyidah Zainab Wanita mulia ini menerima tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya bak permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayyidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa indah. Demikianlah setelah peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as kepada orang-orang zalim beliau berkata, “Aku tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan.”

Baca Yang lain

Hubungan Imamah dengan Makna Jahiliyah

Hubungan Imamah dengan Makna Jahiliyah Termasuk masalah lain yang diperhatikan dalam sejumlah hadis terkait hal ini adalah masalah hubungan imamah dengan makna jahiliyah. Dalam sejumlah hadis, seseorang yang tidak mengenal imamnya dianggap sama dengan jahiliyah dan ditegaskan orang semacam ini jika mati, maka mati seperti orang-orang jahiliyah, karena tidak berada di bawah ketaatan imam masanya dan tidak mengikuti perintah kebenaran apapun.  

Baca Yang lain

Muhsin bin Ali as

Muhsin bin Ali as Muhsin bin Ali as (bahasa Arab: محسن بن علی علیه السلام) adalah anak kelima Imam Ali as dan Sayidah Fatimah sa yang pada usia enam bulan kehamilan, syahid keguguran, ketika para pendukung Khalifah Abu Bakar datang menyerang rumah Ali as untuk mengambil baiatnya. Tanggal kesyahidannya tidak jelas namun sesuai berita para sejarawan yang mencatat bahwa peristiwa itu terjadi setelah Rasulullah saw wafat dengan jarak 40 hari atau lebih.

Baca Yang lain

Ucapan Imam Ali Saat Mengurus Jenazah Rasulullah

Ucapan Imam Ali Saat Mengurus Jenazah Rasulullah Imam Ali as bekata, “Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, telah terhenti dengan kematianmu hal-hal yang tidak terhenti dengan kematian siapa pun selain engkau,

Baca Yang lain

Dimanakah pedang Dzulfiqar Imam Ali As sekarang ini?

Dimanakah pedang Dzulfiqar Imam Ali As sekarang ini? Karena itu, sebagaimana yang dapat disimpulkan dari sebagian riwayat, pedang Dzulfiqar merupakan salah satu barang pribadi yang diwariskan dari Rasulullah Saw kepada para Imam Maksum As lainnya – secara berurutan dan kini pedang yang mengandung berkah ini berada di tangan Imam Zaman Ajf.

Baca Yang lain

Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir

Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir Dengan demikian bahwa kepemimpinan sepeninggal Rasulullah dilanjutkan oleh Ali bin Abitalib dan otomatis bahwa yang tidak mengakui kepemimpinan Ali berarti tidak mengakui kepemimpinan Rasulullah SAW. Mudah mudahan Allah SWT menggolongkan kita termasuk orang orang yang berpegang teguh dengan sabda Nabi SAW dengan berwilaya kepada Amirul Mu’minin Ali bin Abitalib.

Baca Yang lain

Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah(2)

Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah(2) Buku “Syiah Menurut Syiah”Buku “Syiah Menurut Syiah”Bukankah ini tuduhan dan penghinaan terhadap ‘Aisyah dan Rasulullah? Kalau memang mereka mengklaim bahwa dirinya adalah pembela kehormatan istri-istri Nabi Saw, mengapa tidak menyanggah pernyataan yang terdapat dalam kitab Minhâj Al-Sunnah itu? Ataukah memang mungkin mereka sudah menganggap Ibnu Taimiyah lebih adil daripada sahabat Nabi Saw yang semua ucapannya harus selalu didengar dan diikuti?

Baca Yang lain

Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah (1)

Pandangan Ulama Mazhab Ahlulbait terhadap Aisyah (1) Sekali pun terdapat riwayat yang menjurus kepada ucapan tidak senonoh yang ditujukan kepada istri Nabi yang dikarang oleh beberapa individu dari mazhab Ahlul Bait, namun bukanlah berarti bahwa pendapat dan pandangan tersebut merupakan pandangan dan keyakinan resmi dari mazhab Ahlul Bait, sebagaimana telah dijelaskan oleh ulama-ulama besar lainnya dari mazhab ini. Sebagai contoh adalah apa yang ditegaskan oleh ulama besar Syiah abad ini Sayyid Imam Ali Khamenei, yang mengatakan dengan tegas bahwa haram hukumnya mencela simbol-simbol Ahlusunah wal Jamaah, terutama sahabat dan istri-istri Nabi.

Baca Yang lain