Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Kazhim as

Imam Musa bin Ja’far a.s. Adalah Sumber Ketakutan dan Ancaman Harun ar-Rasyid (2)

Imam Musa bin Ja’far a.s. Adalah Sumber Ketakutan dan Ancaman Harun ar-Rasyid (2)

Diriwayatkan dari Ahmad bin Abdullah dari ayahnya, menemui AI-Fadhal ibn Al-Rabi yang ketika itu sedang duduk-duduk di ruang atas, lalu dia berkata kepada Abdullah, “Perhatikan kamar itu, lalu katakan kepadaku apa yang engkau Iihat.”  

Baca Yang lain

Imam Musa bin Ja’far a.s. Adalah Sumber Ketakutan dan Ancaman Harun ar-Rasyid (1)

Imam Musa bin Ja’far a.s. Adalah Sumber Ketakutan dan Ancaman Harun ar-Rasyid (1) Sejarah menuturkan bahwa Imam Musa bin Ja’far a.s. adalah sumber ketakutan Harun ar-Rasyid serta merupakan ancaman bagi kekuasaan mereka. Kebesaran dan kepribadian Imam Kazhim memberikan ketakutan dan kegelisahan bagi para penguasa Abbasiyah dan aparat-aparatnya dalam menghadapi pribadi yang lapang dada dan tegar itu kendati mereka memiliki kekuasaan dan kekuatan, serta negara dan kekayaan yang besar.

Baca Yang lain

Sikap Pemurah Imam Musa Kazhim as

Sikap Pemurah Imam Musa Kazhim as Imam Musa Kazhim as termasyhur dan dikenal di antara penduduk akan kemurahan dan keramahannya. Seperti perlakuan beliau yang membebaskan seribu budak. Juga bantuan beliau kepada mereka yang berada dalam kesulitan dan terhimpit masalah hidup serta membayarkan utang-utang orang-orang yang terlilit utang. Ibnu Shar Ashab menuturkan bahwa suatu hari, Khalifah Mansur mengundang Imam Musa Kazhim as ke istananya dan meminta beliau duduk di singgasana khalifah pada hari tahun baru dan membawa hadiah-hadiah yang dibawa para tetamu untuk dapat dimanfaatkan Imam. Meskipun tidak tertarik untuk memenuhi undangan itu, namun Imam Kazhim as terpaksa menerimanya. Beliau duduk di singgasana itu.

Baca Yang lain

Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as.

Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as. Syekh Mufid menilai bahwa Imam Kazhim merupakan orang yang paling dermawan yang membawakan bekal pada malam-malam hari kepada orang-orang fakir Madinah. Sehubungan dengan kedermawanan Imam Musa bin Ja’far menulis,

Baca Yang lain

Sirah Kebudayaan Imam Musa Kazhim as

Sirah Kebudayaan Imam Musa Kazhim as Imam Musa Kazhim as sebagai seorang pembimbing umat, juga sangat menekankan pentingnya al-Quran sebagai sumber hidayah. Bukan hanya menyeru masyarakat untuk membaca dan mengamalkan ayat-ayat al-Quran, melainkan beliau juga terdepan dalam memberikan contoh. Syeikh Mufid dalam kitab Irsyad menulis, “Imam Kazhim as adalah manusia paling faqih di masanya, dan paling penghapal al-Quran di masanya, serta paling indah dalam berqiraah dalam masyarakat.”

Baca Yang lain

Sirah Kebudayaan Imam Musa Kazhim as (1)

Sirah Kebudayaan Imam Musa Kazhim as (1) Suatu ketika beliau ditanya tentang ayat 19 surat al-Rum yang menyebutkan bahwa bumi akan dihidupkan setelah kematiannya. Beliau menjawab, “Hidupnya bumi bukan dengan hujan, melainkan Allah Swt akan membangkitan manusia-manusia akan menghidupkan keadilan dan bumi akan hidup kembali dengan hidupnya keadilan serta penegakan hukum-hukum Allah Swt di muka bumi lebih bermanfaat dari hujan 40 hari.”

Baca Yang lain

Seorang Kristen Yang Masuk Islam

Seorang Kristen Yang Masuk Islam Sejak saat itu, lelaki Kristen ini secara resmi sebagai seorang muslim dan menjalankan kewajibannya dengan baik dan dia menikah dengan seorang wanita dari suku Bani Fahr dan Imam Kazhim memberikan mahar untuk istri lelaki ini sebanyak lima puluh dinar dari barang wakaf Imam Ali as dan memberikan seorang pembantu untuknya dan memberikan sebuah rumah kepadanya dan dia lelaki ini hidup mengabdi kepada Imam Kazhim as di Madinah sampai ketika beliau diasingkan ke Bagdad. Lelaki Kristen baru masuk Islam ini meninggal dunia dua puluh delapan malam setelah Imam Kazhim as diasingkan.

Baca Yang lain

Al-Quran dalam Kehidupan Imam Musa Al-Kazhim

Al-Quran dalam Kehidupan Imam Musa Al-Kazhim Imam Kazhim dikenal sebagai ‘Abdu al-Saleh’ karena kezuhudan yang besar dan ibadah yang banyak, ia disebut Kazhim karena mampu meredam amarah dan memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi cobaan. Di malam hari, ia mendatangi gang-gang di Madinah untuk membagikan makanan kepada fakir-miskin. Di ruang shalat Imam Kazhim hanya terdapat sepotong baju dari kain yang kasar, al-Quran, dan pedang.

Baca Yang lain

Belajar Kesabaran dari Imam Musa al-Kadhim as

Belajar Kesabaran dari Imam Musa al-Kadhim as Imam Musa bin Ja'far a.s. yang dikenal dengan julukan al-Kadhim, babul hawaa`ij (pintu terkabulnya hajat) dan hamba yang saleh dilahirkan di Abwa`, sebuah desa yang terletak di antara Makkah dan Madinah serta menurut salah satu riwayat beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128 H. Ibunya bernama Hamidah.

Baca Yang lain

Perjuangan Imam Musa as Membimbing Umat

Perjuangan Imam Musa as Membimbing Umat Penjara terakhir tempat mengurung Imam Kazim dijaga oleh seorang sipir berhati batu yaitu Sandy bin Syahik. Disebutkan bahwa Harun al-Rasyid sangat terganggu atas hubungan umat Syiah dengan Imam Kazim dan juga karena ketakutan bahwa keyakinan Syiah pada imamah, akan melemahkan pemerintahannya. Syeikh Mufid berkata, "Atas perintah Harun al-Rasyid, Sandy meracuni Imam Musa al-Kazim as dan tiga hari setelah itu ia gugur syahid.” Kesyahidannya bertepatan dengan 25 Rajab 183/799 H di kota Baghdad, Irak.

Baca Yang lain

Kekuatan Hujjah Imam Musa Al-Kazhim a.s. di Hadapan Khalifah Harun Ar-Rasyid

Kekuatan Hujjah Imam Musa Al-Kazhim a.s. di Hadapan Khalifah Harun Ar-Rasyid “Sampaikanlah kepadaku keutamaan yang kita terima. Kami dan kalian berasal dari satu pohon yang sama sebagai putra-putra Abdul Muthalib. Aku dan kamu adalah sama. Aku putra Abbas, dan kamu putra Abu Thalib. Keduanya adalah paman Rasulullah. Kerabat mereka berdua kedudukannya sama.”

Baca Yang lain

Perjuangan Imam al-Kazim Membimbing Umat

Perjuangan Imam al-Kazim Membimbing Umat Penjara terakhir tempat mengurung Imam Kazim dijaga oleh seorang sipir berhati batu yaitu Sandy bin Syahik. Disebutkan bahwa Harun al-Rasyid sangat terganggu atas hubungan umat Syiah dengan Imam Kazim dan juga karena ketakutan bahwa keyakinan Syiah pada imamah, akan melemahkan pemerintahannya.

Baca Yang lain

Imam Musa Al-Kazhim as. di Mata Al-Makmun dan Harun ar-Rasyid

Imam Musa Al-Kazhim as. di Mata Al-Makmun dan Harun ar-Rasyid Harun berkata, “Aku hanyalah seorang pemimpin yang berkuasa atas rakyat. Sedangkan Musa bin Ja’far adalah imam kebenaran. Demi Allah, wahai putraku! Sesungguhnya dia lah yang lebih berhak atas posisiku (sebagai khalifah) ini daripada diriku dan seluruh manusia. Demi Allah, jika kamu membantahku dalam perkara ini, niscaya aku rampas semua yang ada padamu! Karena sesungguhnya kerajaan itu mandul!”  

Baca Yang lain

Imam Musa al-Kazhim, Teladan Pencari Kebenaran(2)

Imam Musa al-Kazhim, Teladan Pencari Kebenaran(2) Imam Musa bin Ja'far a.s. yang dikenal dengan julukan Al-Kazhim, babul hawaa`ij (pintu terkabulnya hajat) dan hamba yang saleh dilahirkan di Abwa`, sebuah desa yang terletak di antara Makkah dan Madinah serta menurut salah satu riwayat beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128 H. Ibunya bernama Hamidah.

Baca Yang lain

Imam Musa al-Kazhim, Teladan Pencari Kebenaran(1)

Imam Musa al-Kazhim, Teladan Pencari Kebenaran(1) Imam Musa bin Ja'far a.s. yang dikenal dengan julukan Al-Kazhim, babul hawaa`ij (pintu terkabulnya hajat) dan hamba yang saleh dilahirkan di Abwa`, sebuah desa yang terletak di antara Makkah dan Madinah serta menurut salah satu riwayat beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128 H. Ibunya bernama Hamidah.

Baca Yang lain

Kisah Hikmah Hidayah dari Sang Kadzim

Kisah Hikmah Hidayah dari Sang Kadzim Bishr terguncang dengan kata-kata itu. Dia bergegas keluar rumah untuk mengejar Imam Musa al-Kazhim sampai lupa memakai sandal. Dia berkata, "Wahai tuanku! Ulangilah padaku apa yang kau katakan kepada perempuan ini."

Baca Yang lain

Perjuangan Imam al-Kazim Membimbing Umat

Perjuangan Imam al-Kazim Membimbing Umat Imam Musa bin Jakfar al-Kazim as dilahirkan di tengah keluarga mukmin dan taat beragama. Ia adalah putra dari Imam Jakfar Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Hesein bin Ali bin Abi Thalib, dan ibunya bernama Hamidah Khatun.

Baca Yang lain

Kehidupan Qur’ani Imam Musa al-Kazhim

Kehidupan Qur’ani Imam Musa al-Kazhim Pada suatu hari, Imam Musa al-Kazhim as melintasi gang tempat kediaman Bishr bin Harits al-Hafi. Saat itu seorang pembantu wanita keluar dari rumah tersebut untuk membuang sampah dari sisa acara pesta. Imam Kazhim kemudian bertanya kepada pembantu itu, "Apakah pemilik rumah ini orang bebas (merdeka) atau budak?" Dia menjawab, "Tentu saja dia orang bebas!" Imam lalu berkata, "Engkau benar, karena jika dia adalah seorang hamba, dia akan takut kepada Tuannya dan beramal sesuai tuntutan penghambaan."

Baca Yang lain

Salam atas Syahadah Imam Musa Al-Kadzim as

Salam atas Syahadah Imam Musa Al-Kadzim as Imam Musa Al-Kadzim as hidup dalam zaman yg paling kritis dibawah raja2 zalim dr dinasti Abbasiyah. Imam as hidup di zaman raja Al-Manshur, Al-Mahdi, Al-Hadi dan Harun Al-Rasyid.

Baca Yang lain

Kabar Tentang Masa Depan(2)

Kabar Tentang Masa Depan(2) Ishaq bin Ammar mengatakan, “Saya berada bersama Imam Kazhim as. Beliau memberitahukan tentang kematian seseorang kepada orangnya sendiri.

Baca Yang lain