Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Sejarah Syi'ah

Apakah Benar Yazid Menyesal dan Menangisi Kesyahidan Imam Husain?

Apakah Benar Yazid Menyesal dan Menangisi Kesyahidan Imam Husain?

Yazid adalah seorang yang suka berpoya-poya, ia memelihara binatang liar seperti  anjing, monyet dan macan tutul. Ia juga seorang peminum Khamar. Suatu hari ia sedang duduk minum anggur dan Ibn Ziyad berada di sisi kanannya. Hal ini terjadi setelah pembunuhan Husain. Sambil menghadap penuang minumannya, ia membacakan syair berikut: “berikan aku seteguk agar dahagaku hilang dan berikan juga kepada Ibn Ziyad, karena ia merupakan penjaga rahasia dan kepercayaanku serta penyelesai semua jihad dan rampasanku.” Setelah itu ia memerintahkan para penyanyi untuk menyanyikan syairnya, lalu mereka menyanyikannya.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain (Bag. 4)

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain (Bag. 4) …Dan Umar bin Saad menjadikan seperempat pasukan dari penduduk Madinah atas Abdullah bin Zuhair Al-Azdi, dan seperempat dari kabilah Rabiah dan Kindah atas Qais bin Al-Asy’ats bin Qais, dan seperempat dari kabilah Madzhaj dan Asad atas Abdurrahman bin Abi Sabrah Al-Ja’fi, dan seperempat dari kabilah suku Tamim dan Hamdan atas Al-Hurr bin Yazid Ar-Riyahi, dan mereka semua menyaksikan pembunuhan Al-Husain kecuali Al-Hurr bin Yazid karena ia membelot dan bergabung pada imam Husain dan terbunuh bersamanya.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain (Bag. 3)

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain (Bag. 3) Tidak hanya itu, bahkan dalam kesempatan yang lain Ibnu ziyad juga pernah menjadikannya sebagai penggantinya sebagai penguasa Kufah. Hal ini dapat kita saksikan dalam kitab Ansabul Asyraf karya imam Ahmad bin Yahya bin Jabir Al-Baladzuri. Dengan semua ini, secara jelas dapat kita pahami kepada siapa ia berpihak, serta barisan mana yang ia perkuat. Sementara pada waktu itu, imam Husein as adalah musuh terbesar yang menjadi target utama dari teror pemerintahan Bani Umayah yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain (Bag. 2)

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain (Bag. 2) Lagi-lagi, kita telah diperlihatkan sebuah fakta yang mematahkan, bahwa tak semua sahabat nabi adalah adil dan baik. Azrah bin Qais Ahamshi boleh dibilang sebagai salah satu contoh para sahabat yang menentang dan berkhianat dengan ajaran nabi dan keluarganya, bahkan, ironisnya, ia rela bergabung di kubu Muawiyah yang jelas-jelas memiliki peran yang cukup besar di dalam kesyahidan Imam Husain dan para pengikut setianya.

Baca Yang lain

Motif di Balik Kelancangan dan Ketidak Sopanan Yazid Terhadap Imam Husain AS

Motif di Balik Kelancangan dan Ketidak Sopanan Yazid Terhadap Imam Husain AS Kelancangan-kelancangan ini, bukan hanya membuktikan bahwa Yazid merupakan aktor utama dari tragedi karbala, lebih dari itu catatan ini juga mengungkap salah satu motif dari kekejaman yang dilakukan; berupa balas dendam atas nenek moyangnya yang terbunuh di perang Badar. Bahkan ucapan Yazid “tidak ada berita yang datang dan wahyu yang turun”, telah berhasil menunjukkkan jati dirinya yang sebenarnya. Iaitu ketidak berimanan Yazid terhadap kenabian Muhammad SAWW.

Baca Yang lain

Hajjar bin Abjar Al-‘Ijli, Sahabat Nabi yang Terlibat dalam Pembantaian Imam Husain

Hajjar bin Abjar Al-‘Ijli, Sahabat Nabi yang Terlibat dalam Pembantaian Imam Husain Selain itu, seperti yang kami sebutkan, Hajjar bin Abjar ikut terlibat langsung dalam pembantaian imam Husain as beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Ia hadir di Karbala dengan memimpin seribu pasukan untuk menghadapi imam Husain as. Hal ini seperti yang terekam dalam kitab yang sama seperti diatas yaitu Ansab Al-Asyraf milik Ahmad bin Yahya Al-Baldzari.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain as

Sahabat Nabi yang Terlibat di Dalam Pembantaian Imam Husain as Dalam rangka  menutupi-nutupi nama baik mereka (para sahabat), ada salah satu tokoh yang mencoba melarang membacakan elegi (maktal) Imam Husain. Sebab, jika elegi itu dibacakan, maka kebobrokan mereka akan terbongkar, dan membuat sebagian orang terperanjat. Salah satu tokoh yang mencoba menutupi keburukan sahabat itu ialah, Hamid al-Ghazali, ulama kesohor Sunni, bahwa ia melarang orang-orang yang memberi nasihat, membacakan elegi Imam Husain. Singkatnya, ia berkata begini,

Baca Yang lain

Ketidak Sopanan Yazid Terhadap Kepala Imam Husain AS

Ketidak Sopanan Yazid Terhadap Kepala Imam Husain AS Literatur sejarah ini menunjukkan bahwa kota syam saat itu sedang dihias oleh masyarakatnya untuk menyambut kedatangan tawanan Karbala dan kepala para syuhada. Yang tentu saja penyambutan ini dilakukan dengan penuh kegembiraan dan senang hati.

Baca Yang lain

Mayoritas Penduduk Kufah di Zaman Ali bin Abi Thalib Bukanlah Syiah

Mayoritas Penduduk Kufah di Zaman Ali bin Abi Thalib Bukanlah Syiah mayoritas masyarakat Kufah di zaman kekuasaan Ali bin Abi Thalib bukanlah masyarakat Syiah, melainkan pendukung Khalifah kedua. Syiah pengikut Ali bin Abi Thalib as pada saat itu sangatlah sedikit. Selain itu, di zaman setelahnya tepatnya di masa kekuasaan Muawiyah, Syiah Ahlul Bait di Kufah dikejar dan dibunuh sampai tak tersisa yang ma’ruf diantara mereka yang tinggal di sana. Sehingga bisa dipastikan mereka yang datang dari Kufah ke Karbala dan menjadi pasukan pembunuh imam Husain as bukanlah bagian dari Syiah pengikut keluarga Rasulullah Saw.

Baca Yang lain

Perampasan dan Kebiadaban Sikap Musuh Imam Husein AS

Perampasan dan Kebiadaban Sikap Musuh Imam Husein AS Begitulah sedikitnya gambaran perlakuan para musuh terhadap imam Husein as dan sisa rombongannya. Tidak diragukan lagi bahwa perbuatan seperti itu tidak muncul melainkan dari kebencian dan permusuhan. Semua tindakan itu menunjukkan siapa sebenarnya mereka. Sehingga mustahil jika mereka adalah syiahnya, sementara syiah sendiri secara umum memiliki makna penolong, pendukung atau bahkan secara khususnya yang meyakini cucu nabi Muhammad saw ini sebagai imam.

Baca Yang lain

Sibth Ibnul Jauzi dan Majelis Duka Asyura

Sibth Ibnul Jauzi dan Majelis Duka Asyura Peristiwa Asyura memang telah terjadi ribuan tahun lalu, namun semangat perjuangan dalam menghadapi kezaliman yang lahir dari musibah agung tersebut masih tetap hidup hingga saat ini. Dan salah satu buktinya ialah masih hidupnya majelis-majelis duka Asyura yang diselenggarakan dan tersebar di berbagai penjuru dunia.

Baca Yang lain

Bagaimana Nasib Rombongan Imam Husein AS Pasca Karbala?

Bagaimana Nasib Rombongan Imam Husein AS Pasca Karbala? Begitulah perlakuan yang didapat oleh keturunan nabi dari mereka yang haus akan kekuasaan dan tergila-gila oleh imbalan duniawi yang akan diberikan oleh penguasa mereka ketika itu, hingga tak pandang bulu bahkan keturunan nabi pun tak ada nilainya bagi mereka.

Baca Yang lain

Bani Umayyah dan Kabilah yang Paling Dibenci Nabi Saw

Bani Umayyah dan Kabilah yang Paling Dibenci Nabi Saw Di sisi lain, Adz-Dzahabi di dalam talkhis-nya (ringkasan), juga mengatakan bahwa riwayat di atas sesuai dengan syarat-syarat Bhukari-Muslim. Akhir kata, pantas saja jika Bani Umayyah termasuk kabilah yang paling dibenci oleh Nabi Muhammad Saw., sebab kekejaman mereka terhadap keluarga nabi telah melampaui batas dan tidak masuk akal.

Baca Yang lain

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain di Karbala? (5)

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain di Karbala? (5) Syiah itsna ‘Asyariyah yang dikenal sebagai suatu Mazhab menjadikan imam Ali as beserta keturunannya yang terpilih sampai dengan imam Mahdi Af sebagai para imam yang suci. Hal yang tidak mungkin dari mereka (Syiah) mengatakan kepada salah satu imamnya dengan mengatakan salatmu tidak akan diterima, seperti yang diucapkan oleh salah seorang dari pasukan pembunuh imam Husain as.

Baca Yang lain

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain di Karbala? (3)

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain di Karbala? (3) “Yazid adalah pribadi yang perkasa, pemberani, suka berpendapat, cerdas dan fasih, dan bagus dalam bersyair. (Di sisi lain), ia adalah seorang nasibi, kasar. Ia selalu minum minuman keras dan berbuat kemungkaran. Pemerintahannya dimulai dengan pembunuhan terhadap Husain dan berakhir dengan peristiwa Harrah.”[1] Dari uraian singkat di atas hendak memberikan pesan kepada kita, bahwa pembunuh Imam Husain bukanlah dari pengikutnya, melainkan Yazid-lah yang menjadi dalangnya.

Baca Yang lain

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain di Karbala (2)

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain di Karbala (2) Ungkapan ini tentu saja tidak akan keluar dari pengikut imam Husain dan imam Ali AS. Karena, jika mereka memang Syiah Ali tentu saja akan menggunakan kata-kata yang lebih sopan; terkhusus terhadap imam Ali AS. Oleh karena itu menuduh bahwa pembantai imam Husaian dan keluarganya di Karbala adalah orang-orang Syiah Kufah, merupakan tindakan yang tidak ilmiah dan jauh dari nalar yang lurus.

Baca Yang lain

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain as di Karbala?

Benarkah Orang-orang Syiah yang Telah Membunuh Imam Husain as di Karbala? Catatan-catatan diatas menunjukkan bahwa tuduhan yang menyatakan pembunuh imam Husain as adalah orang-orang Syiah tidaklah benar. Selain hal itu bertentangan dengan pengertian Syiah sebagai pengikut serta penolong Ali as dan keluarganya, juga diketahui bahwa orang-orang Syiah pada saat Muawiyah berkuasa, banyak yang dibunuh, diteror, diasingkan dan diusir dari Iraq, sampai-sampai tidak ada orang yang dikenal sebagai Syiah di sana khususnya di Kufah. Sehingga mereka yang datang dengan jumlah puluhan bahkan ratusan ribu sebagai pasukan pembunuh imam Husain as di Karbala, dipastikan bukanlah bagian dari Syiah.  

Baca Yang lain

Siapakah Tokoh Utama Pembunuhan Imam Husein AS?

Siapakah Tokoh Utama Pembunuhan Imam Husein AS? Perintah pembunuhan imam Husein as sendiri telah dikeluarkan oleh putra Muawiyah itu jauh hari saat beliau masih berada di Madinah. Artinya jauh sebelum bulan Dzul Hijjah dan Muharram. Oleh sebab itu sedari awal keberangkatan hingga akhirnya sampai di padang Karbala, semuanya terjadi atas upaya Yazid bin Muawiyah yang ingin membunuh imam Husein as, di samping kebenciannya terhadap keluarga imam Ali bin Abi Thalib as.

Baca Yang lain

Menangisi Kesyahidan Imam Husain AS adalah Sunnah Nabi SAWW (2)

Menangisi Kesyahidan Imam Husain AS adalah Sunnah Nabi SAWW (2) Dari riwayat di atas, kita mendapatkan sebuah penegasan, bahwa selain karena fitrah, menangisi Imam Husain telah digariskan dalam Sunnah Nabi Saw. Jadi, tiada lagi sebuah alasan untuk menyanggah, apalagi melarang orang lain untuk menangisi Kesyahidan cucunda nabi Saw

Baca Yang lain

Menangisi Kesyahidan Imam Husain AS adalah Sunnah NAbi SAWW

Menangisi Kesyahidan Imam Husain AS adalah Sunnah NAbi SAWW Berangkat dari dua hadits di atas dapat dipahami bahwa menangisi kesyahidan pribadi yang memiliki keutamaan seperti imam Husain AS bukanlah amalan bidah. Sebab Nabi SAWW telah melakukan hal itu, bahkan jauh sebelum kesyahidan imam Husain. Oleh karena itu, bukan hanya tidak bidah, amalan ini bahkan dapat dimasukkan ke dalam golongan sunnah Nabi, sebab memiliki contoh yang jelas.

Baca Yang lain