Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Sejarah Syi'ah

Mencintai Sahabat Nabi dan Konsep Keadilan Sahabat

Mencintai Sahabat Nabi dan Konsep Keadilan Sahabat

Dalam menanggapi hadis tersebut, beberapa ulama Ahlussunnah menilai bahwa sanad hadis tersebut bermasalah. Ibnu Hajar Asqalani dan Muhammad bin Ahmad Adz-Dzahabi dalam kitab mereka Lisanul Mizan dan Mizanul I’tidal menulis tentang periwayat hadis tersebut yaitu Abu Ma’mar yang dinilai memiliki kecacatan sehingga hadisnya dhaif, Ibnu Haban berkata: tidak disebutkan namanya (didalam hadis) kecuali dengan kecacatannya.

Baca Yang lain

Hadis “Sebaik-Baiknya Manusia Adalah Pada Masaku” dan Konsep Keadilan Sahabat

Hadis “Sebaik-Baiknya Manusia Adalah Pada Masaku” dan Konsep Keadilan Sahabat Kedua, lagi-lagi fakta yang tercatat baik dalam Alquran maupun riwayat menyajikan kenyataan yang bertolak dengan konsep yang menyakini keadilan seluruh sahabat, sebagaimana yang telah di kaji dalam beberapa seri lainnya. Kesimpulannya, hadis di atas tidak dapat dijadikan dalil untuk menyangga konsep keadilan seluruh sahabat.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi yang Dicela

Sahabat Nabi yang Dicela Apapun motivasi mereka mencela sahabat nabi, tapi, yang jelas, hal itu mengindikasikan adanya kekurangan pada diri sebagian mereka (sahabat nabi), yang mengharuskan mereka dicela. Walluu a’lam bi a-shawhab.

Baca Yang lain

Ibnu Taimiyah: Sebagian Sahabat Nabi Penjual Khamr

Ibnu Taimiyah: Sebagian Sahabat Nabi Penjual Khamr Bukti di atas mengisyaratkan bahwa klaim dan pernyataan semua sahabat Nabi adil adalah tidak benar karena bertentangan dengan riwayat dan bukti sejarah sebagian dari mereka. Yang benar adalah sebagian dari mereka berlaku adil. Oleh karena itu tidak meyakini seluruh sahabat adalah adil bukan merupakan bentuk kelancangan apalagi kesesatan.

Baca Yang lain

Hakam bin Abil ‘Ash dan Konsep Keadilan Sahabat

Hakam bin Abil ‘Ash dan Konsep Keadilan Sahabat Contoh perilaku sahabat lainnya yang bertindak jauh dari sifat adil beberapanya telah kami bahas sebelumnya di website ini. Seperti membunuh, mabuk, munafik, dan lainnya. Para pembaca bisa menilai sendiri, dengan adanya bukti-bukti perilaku buruk sebagian sahabat, apakah teori keadilan seluruh sahabat bisa diterima atau tidak? Jawabannya dikembalikan pada Anda.

Baca Yang lain

Apakah Para Sahabat Meyakini Konsep Keadilan Sahabat?

Apakah Para Sahabat Meyakini Konsep Keadilan Sahabat? Jika konsep ini sudah ada di zaman tersebut dan sahabat juga mengetahuinya, apakah Utsman tidak berargumen dengan mengatakan: mengapa kalian memerangi aku? Bukankah aku sahabat Nabi? Dan semua sahabat itu adil? Atau mengapa sahabat yang dikirimi surat tidak menjawab dengan mengatakan: Utsman adalah sahabat Nabi SAWW, dan semua sahabat adil, jadi memeranginya merupakan tindakan yang salah.

Baca Yang lain

Sebagian Orang Berdiri di Shaf Belakang Demi Melirik Wanita Ketika Berjamaah Bersama Nabi

Sebagian Orang Berdiri di Shaf Belakang Demi Melirik Wanita Ketika Berjamaah Bersama Nabi Alhasil dari riwayat ini siapa lagi yang shalat berjamaah dengan nabi pada masanya jika bukan para sahabat. Oleh sebab itu tidak semua sahabat dapat disejajarkan kualitas dan keadilannya.

Baca Yang lain

Ibnu Taimiyah: Sebagian Kaum Anshar Ada yang Munafik

Ibnu Taimiyah: Sebagian Kaum Anshar Ada yang Munafik Lagi-lagi kita mendapati, bahwa sejarah membuktikan kalau di zaman nabi, tepatnya selepas Nabi Saw. hijrah ke Madinah, terdapat orang-orang Anshar yang munafik, dan hal ini diungkap oleh ulama besar, Ibnu Taimiyah.

Baca Yang lain

Hadis ‘Para Sahabatku Seperti Bintang-bintang’ dan Konsep Keadilan Sahabat

Hadis ‘Para Sahabatku Seperti Bintang-bintang’ dan Konsep Keadilan Sahabat Meski demikan, kami meyakini bahwa ada sebagian Sahabat Nabi yang layak untuk kita ikuti dan menjadi sumber untuk mendapatkan hidayah, tapi tidak seluruhnya. Mereka ada yang adil, ada juga yang tidak adil bahkan jauh dari sifat adil.

Baca Yang lain

Melakukan Pembunuhan Berencana, Apakah Tetap Adil?

Melakukan Pembunuhan Berencana, Apakah Tetap Adil? Dengan kenyataan ini, apakah masih layak dikatakan bahwa semua sahabat adil? Termasuk Muawiyah, aktor pembunuhan berencana? Atau diperlukan bumbu lain untuk menjustifikasi perbuatan tersebut dengan mengatakan sahabat berijtihad? Sehingga dengan begitu Muawiyah tetap dinilai adil? Jawabannya diserahkan kepada para pembaca.

Baca Yang lain

Perselisihan dan Peperangan, Bukti Tidak Semua Sahabat Adil

Perselisihan dan Peperangan, Bukti Tidak Semua Sahabat Adil Dari situ dapat dipahami bahwa sebagian sahabat satu sama lain bertentangan bahkan hingga berperang. Sejarah mencatat hal tersebut, dan itu menandakan ketidakadilan sebagian sahabat. Tentunya bukti itu juga mempengaruhi ajaran serta syariat yang mereka sampaikan. Maka untuk mendapatkan syariat yang murni wajib bagi kita -terutama para pelajar agama- untuk menelaah kembali permasalahan keadilan sahabat.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi dalam Pandangan Ibnu Atsir

Sahabat Nabi dalam Pandangan Ibnu Atsir Di dalam kitabnya yang berjudul Al-Nihayah fi Garibil Hadis, Ibnu Atsir menulis bahwa ada sebagian sahabat nabi yang menentang kewajiban-kewajiban yang sudah Allah gariskan.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi dalam Keadaan Mabuk, Imam Subuh 4 Rakaat

Sahabat Nabi dalam Keadaan Mabuk, Imam Subuh 4 Rakaat Berdasarkan kesaksian di atas, kita mengetahui bahwa ada sebagian sahabat yang berperilaku tidak adil dalam kehidupannya. Tentu hal ini membuat kita -sebagai orang yang menerima ajaran dari orang-orang terdahulu- harus memilah teladan yang mesti kita ikuti. Karena darinyalah kita mendapat aliran dan penjelasan mengenai Islam yang dibawakan oleh Rosulullah Saw. Maka dari itu akal pun mengarahkan kita untuk senantiasa memilih ajaran dari jalur orang-orang yang terbaik.

Baca Yang lain

Al-Futuhi: Sahabat Itu Orang-Orang Adil Selama Tidak Diketahui Memiliki Cela

Al-Futuhi: Sahabat Itu Orang-Orang Adil Selama Tidak Diketahui Memiliki Cela Berangkat dari semua itu, jelas bahwa tidak semua sahabat bisa serta-merta menjadi seorang yang adil hanya disebabkan oleh julukannya sebagai ‘sahabat’ sehingga menjadi jaminan akan keadilan seluruhnya, melainkan terdapat syarat dan kriteria lain yang harus dipenuhi sehingga dapat disebut sebagai seorang yang adil.

Baca Yang lain

Mugirah bin Syu’bah dan Konsep Keadilan Sahabat

Mugirah bin Syu’bah dan Konsep Keadilan Sahabat Berangkat dari hadits di atas dapat dipahami bahwa di kalangan sahabat sendiri, keadilan sahabat bukanlah merupakan konsep keyakinan yang diakui. Hal ini mengingat bahwa sahabat seperti Mugirah bin Syu’bah mencaci maki imam Ali As. Yang tentu saja jika ia meyakini bahwa semua sahabat adalah adil, maka ia tidak akan melakukan hal itu.

Baca Yang lain

Sahabat Nabi dan Sosok Munafik

Sahabat Nabi dan Sosok Munafik Akhir kata, jika mazhab Sunni meyakini kalau seluruh sahabat nabi adalah adil, namun kita dapati di dalam diri sebagian ulama dan kitab-kitab mereka sebuah fakta yang berkata lain, seperti bukti riwayat yang penulis sampaikan di atas.

Baca Yang lain

Muhammad Shaleh al-Utsaimin dan Keadilan Sahabat

Muhammad Shaleh al-Utsaimin dan Keadilan Sahabat Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa dengan gamblang Utsaimin mengatakan bahwa sebagian sahabat telah melakukan dosa-dosa yang sanagat besar, namun demikian beliau mengatakan bahwa hal itu tidak seberapa dan sudah tertutupi oleh sekian banyak keutamaan dan kebaikan yang mereka lakukan.

Baca Yang lain

Ibnu Taimiyah, Sahabat Nabi dan Sayyidina Ali

Ibnu Taimiyah, Sahabat Nabi dan Sayyidina Ali Jika kejadiannya sama persis yang diungkapkan Ibnu Taimiyah di atas, maka bagi orang yang berakal sehat pasti bertanya-tanya, jika ada sahabat mencaci maki dan memerangi manusia paling mulia di sisi nabi saw., Ali bin Abi Thalib, lantas di manakah letak keadilan mereka (sahabat)?

Baca Yang lain

Konsep Keadilan Sahabat ‘Asyiada’u alal Kuffar’

Konsep Keadilan Sahabat ‘Asyiada’u alal Kuffar’ Sebagaimana yang diketahui, perang Hunain didominasi oleh pasukan muslim sebanyak kurang lebih 12.000 orang. Namun demikian, pada awal perang sebagian besar Muslimin sempat lari dan bercerai berai tatkala terjadi serangan.

Baca Yang lain

Dalil Konsep Keadilan Sahabat (7)

Dalil Konsep Keadilan Sahabat (7) Dan ini juga tidak bisa diterima, melihat dari semua yang tanpak pada ayat dalam pembahasan-pembahasan di atas hal tersebut jauh lebih mungkin untuk menjadi sebuah syarat atau sebab dari sebaik-baiknya umat ketimbang sifat, karena tanpa hal itu apa yang menjadi ukuran bahwa mereka menjadi umat terbaik.

Baca Yang lain