Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 504, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 43, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 258, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 7, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 14, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 95, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 9, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1382, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 209, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 244
Siapa Ahlulbait dalam Riwayat Aisyah, Ummu Salamah dan Anas bin Malik
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhammad soleh
Riwayat ini meskipun tidak menceritakan perihal saat-saat turunnya ayat 33 surat Al-Ahzab seperti riwayat-riwayat sebelumnya, namun sangat jelas di sini bahwa Nabi Saw selalu membaca ayat ini saat hendak melakukan shalat subuhnya di rumah Fatimah, memanggil para penghuni rumah tersebut yang tak lain adalah Ali, Fatimah, Hasan dan Husein dengan sebutan Ahlulbait.
KAUSALITAS DALAM LOGIKA DAN BAHASA
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Dalam ilmu logika, kausalitas adalah salah satu aksioma yang telah tertanam dalam benak setiap manuisia (yang sehat, tentunya). Karena itu, manusia selalu terdorong untuk menyingkap kebodohan (ketidaktahuan) dengan mencaritahu sebab sesuatu apapun yang menariknya untuk diketahui dan mencaritahu akibat sesuatu apapun yang menariknya untuk diketahui.
Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW(3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.Ud
Manusia yang kosmik artinya, manusia yang seimbang jiwanya dan keseimbangan jiwa ini diperoleh dari perkawinan akal dan hati. Perkawinan akal dan hati yang dimaksud dalam kosmologi Islam ialah, masuknya akal pada hati atau tunduknya hati pada akal.
Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.Ud
Dalam kosmologi Islam, perilaku yang baik lahir dari keseimbangan potensialitas jiwa. Potensialitas jiwa manusia terbagi menjadi dua yaitu, akal dan hati. Menurut Murata merujuk pandangan kaum sufi bahwa akal adalah potensi diri manusia yang sangat erat kaitannya dengan ruh yang murni dengan cahaya, sedangkan berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an memiliki dua dimensi yaitu, dimensi yang dekat dengan cahaya dan dimensi yang dekat dengan alam semesta. Dimensi pertama disebut sebagai hati kedalaman sedangkan dimensi kedua disebut dengan hati permukaan.
Bagaimana Mengukur Akal Anda? Imam Ridha Sebut 10 Tanda Kesempurnaan Akal (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- soleh lapadi
Dengan demikian, menurut agama, akal merupakan sarana untuk beribadah dan meraih keridhaan Allah, dan orang yang berakal adalah orang yang bertakwa yang bergerak di jalan yang akan membawanya ke surga dan keselamatan.
Bagaimana Mengukur Akal Anda? Imam Ridha Sebut 10 Tanda Kesempurnaan Akal
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- soleh lapadi
Anda mungkin pernah bertanya pada diri sendiri pertanyaan tentang apa saja parameter orang berakal dan apa saja ciri-cirinya. Dunia modern, pada dasarnya, telah menghadirkan definisi dan contoh rasionalitas baru, termasuk keberhasilan akademis, perolehan kekuasaan, dan perolehan kekayaan yang melimpah.Anda mungkin pernah bertanya pada diri sendiri pertanyaan tentang apa saja parameter orang berakal dan apa saja ciri-cirinya. Dunia modern, pada dasarnya, telah menghadirkan definisi dan contoh rasionalitas baru, termasuk keberhasilan akademis, perolehan kekuasaan, dan perolehan kekayaan yang melimpah.
Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.Ud
Baru-baru ini, umat Islam merayakan maulid Nabi Muhammad SAW atau peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan maulid Nabi adalah tradisi yang dilaksanakan dari tahun ke tahun oleh umat Islam baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia manapun, baik umat muslim yang bermazhab Sunni maupun Syi’ah.
"TAK BELAJAR SUPAYA PEDE NGOMONG"
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Mungkin kelakar "bila ingin percaya diri, jangan belajar!" tak sepenuhnya salah.
Kepribadian Murni Imam Husain
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Rahbar yang memiliki telaah mendalam sejarah meyakini bahwa Imam Husain as sebelum revolusi besarnya, telah melakukan segenap upaya dan cara untuk menjaga agama Islam dan mencegah penyimpangan serta bid’ah, tapi ketika melihat hanya satu jalan yang tersisa, yakni perlawanan hingga titik darah penghabisan, maka beliau tetap melakukannya.
WAHYU PERILAKU
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- miuhsin labib
Saat putri terkasihnya datang, kontan bangkit menyambut hangat. Saat mengantuk, tidur secukupnya seraya meletakkan telapak tangan di bawah pipi. Saat hendak pergi menghalau musuh, berpamitan kepada kaum papa dan anak-anak yatim seraya minta didoakan.