Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 510, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 43, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 270, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 7, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 14, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 96, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 9, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1426, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 211, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 247
NYAMAN, SENANG DAN BAHAGIA
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Sayangnya, kesenangan kerap kali dipahami sebagai kebahagiaan. Padahal kebahagiaan (السعادة)adalah peristiwa eksistensial yang hampir pasti dialami setelah mengabaikan kenyamanan dan kesenangan. Pelakunya adalah ruh dalam terminologi Quran atau akal (العقل) dalam terminologi filsafat metafisika.
Ikhlas Beramal
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Muhammadi
Pada suatu hari, sekelompok sahabat Ayatullah Burujurdi mengelilingi beliau. Mereka saling berbincang bersama. Salah seorang sahabat beliau (Ayatullah Sayyid Musthafa Khunshari) berkata, “Saya juga berada di antara mereka. Namun saya tidak berkata apapun. Lalu Ayatullah Burujurdi menghadap ke arah saya dan berkata, ‘Silahkan Anda menyampaikan sesuatu.’ Saya berkata, ‘Saya tidak memiliki bahan untuk dibicarakan, selain satu hadis dari kakek saya. Jika diperkenankan, saya akan menyampaikannya.’ Ayatullah Burujurdi berkata, “Ya, sampaikanlah.”
Gigih Menuntut Ilmu
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Abdullah Assegaf
Pertama sekali, Rasulullah saw memerintahkan umatnya, baik laki-laki maupun perempuan, untuk gigih menuntut ilmu. Dalam hal ini, beliau tidak membedakan hak dan kewajiban menuntut ilmu berdasarkan jenis kelamin (gender). Jadi, sungguh tidak beralasan apabila seseorang dicegah ataupun enggan menuntut ilmu hanya lantaran dirinya seorang wanita.
Kesehatan Mental dalam Konteks Sayyidah Zainab as & Relevansinya dengan Masa Kini (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati
Sayyidah Zainab tidak hanya kehilangan saudaranya, Imam Husain, tetapi juga banyak anggota keluarganya yang lain dalam peristiwa Karbala. Kehilangan orang yang kita cintai dapat menjadi beban berat bagi kesehatan mental kita, yang bisa menyebabkan depresi, kecemasan, atau bahkan rasa putus asa. Namun, Sayyidah Zainab menunjukkan bahwa rasa kehilangan yang mendalam tidak harus membuat kita kehilangan arah.
Kesehatan Mental dalam Konteks Sayyidah Zainab as & Relevansinya dengan Masa Kini (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Secara keseluruhan, Sayyidah Zainab as adalah contoh hidup yang menunjukkan bahwa ketabahan, keberanian, dan kesehatan mental yang kuat dapat membantu seseorang melewati ujian hidup yang paling berat sekalipun. Keteladanan beliau mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran, empati, dan koneksi spiritual dalam menjaga kesejahteraan emosional dan mental.
Iman Melebur Dalam Jiwa Sayyidah Fathimah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Suatu hari Rasulullah saw bertanya kepada putrinya, “Fathimah, apa permintaanmu? Saat ini Jibril di sampingku dan membawa pesan dari Tuhan, apapun yang kamu inginkan akan dikabulkan.”
Ucapan Imam Ali di Makam Rasulullah Setelah Memakamkan Sayyidah Fathimah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M. Baqir
“Assalamualaika ya Rasulullah, semoga Allah melimpahkan kedamaian atas dirimu. Terimalah salam dari diriku dan atas nama puterimu yang kini menghampirimu, bersemayam di sampingmu dan begitu cepatnya bergabung denganmu.”
Kedudukan Istimewa Sayyidah Fathimah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Kedudukan Istimewa Sayyidah Fathimah
Sayyidah Fathimah as memiliki kedudukan khusus disamping Nabi Muhammad saw. Rasulullah saw bersabda, “Fathimah adalah bagian dariku, siapa saja yang membuatnya marah, maka ia telah membuatku marah dan siapa saja yang membahagiakannya, maka ia telah membahagiakanku.”
Arti Nama Fathimah
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ahlulbaitindonesia
Fathimah berasal dari akar kata fa tha ma yang berarti memisahkan dan memotong sesuatu dari sesuatu yang lain. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah Swt memberinya nama Fathimah karena beliau dan orang-orang yang mencintainya telah terputus dan terhalangi dari api (neraka).
“Kaidah Fiqh Tasalut: Melawan Pengaruh Asing dalam Hubungan Internasional” (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria, M.Sos
Pemikiran mengenai نفوذ semakin berkembang pada era Revolusi Islam Iran di bawah kepemimpinan Imam Khomeini dan Imam Khamenei, di mana fiqh internasional mendapatkan perhatian lebih dalam politik. Konsep نفوذ pada masa ini dijelaskan lebih rinci, termasuk dalam aspek politik, ekonomi, militer, dan budaya. Imam Khomeini dan Imam Khamenei memperingatkan umat Islam mengenai bahaya pengaruh asing melalui tiga jalur utama: diplomasi resmi, diplomasi tidak resmi, dan diplomasi publik.