Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 480, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 43, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 234, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 6, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 12, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 81, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 9, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1239, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 209, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 236
Dinasti Idrisiyyah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Pengaruh Idrisiyyah dianggap sangat kuat dan penting dalam bidang budaya dan peradaban, di mana disebutkan bahwa peradaban Maghrib pada periode ini mengalami kemakmuran besar.[5] Masjid dan Universitas Al-Qarawiyyin tercatat dalam Guinness World Records sebagai universitas tertua yang masih beroperasi di dunia[6] didirikan pada masa Idrisiyyah.
Dinasti Idrisiyyah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Muhammad bin Alawi al-Alawi: Seorang fukaha Maliki pada abad ke-15 Hijriah dan merupakan kritikus terhadap Wahabisme.[80] Muhammad bin Ali Idrisi: Salah satu anggota keluarga Idrisiyyah yang berhasil mendirikan pemerintahan pada abad ke-14 Hijriah di beberapa bagian Semenanjung Arab yang dikenal sebagai Pemerintahan Idrisiyyah.
Penghancuran berhala oleh Nabi Ibrahim (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Ahli tafsir muslim berkeyakinan bahwa Nabi Ibrahim as tidak berkata bohong mengenai sakitnya[11] Akan tetapi terdapat penjelasan-penjelasan dan kemungkinan-kemungkinan yang berbeda mengenai hal tersebut, penjelasnnya sebagai berikut :
Penghancuran berhala oleh Nabi Ibrahim (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Sebagaimana perkataan para mufassir, bahwa maksud dari penghancuran berhala-berhala yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim as adalah meng-unvaliditasi ketuhanan batu-batu tersebut. Dan tujuan dari hal itu adalah bukan hanya menghancurkan berhala-berhala tadi, melainkan melakukan perlawanan terhadap budaya penyembahan berhala
Memahami Khabar Wahid (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Menurut Syaikh Anshari mayoritas fukaha Syiah meyakini khabar wahid sebagai hujjah[14]dan hanya berbeda pendapat dalam hal mengenai syarat kehujjahannya. [15] Sementara sebagian kelompok dari fukaha klasik meyakini khabar wahid tidak bisa dijadikan hujjah.[16]
Memahami Khabar Wahid (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Khabar Wahid(bahasa Arab: الخَبَرُ الواحِد), adalah kategori hadis yang kesahihannya masih diragukan bersumber dari Maksumin as. Khabar wahid adalah kebalikan dari khabar mutawatir yang dikarenakan jumlah perawinya mencapai jumlah tertentu sehingga menghasilkan keyakinan bahwa itu berasal dari Maksumin as. Khabar wahid memiliki pembagian yang beragam. Empat kategorinya yang utama adalah: sahih, hasan, muwatsaq dan dhaif.
Ayat Naba’
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Ayat Naba’ (bahasa Arab: آية النبأ), ayat keenam dari surah Al-Hujurat yang dalam ilmu Ushul, dijadikan sebagai dasar dalil atas keabsahan khabar wahid. Kebanyakan para ahli tafsir meyakini bahwa sebab turunnya ayat ini adalah berkaitan dengan sebuah peristiwa dimana kaum muslimin berdasarkan berita yang diberikan oleh Walid bin Uqbah bermaksud menyerang kabilah Bani Musthaliq.
Menghadap Kiblat (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Menurut fatwa ulama fiqih Syiah,[25] ketika menyembelih hewan, tempat penyembelihan dan bagian depan tubuh hewan harus menghadap kiblat. Dalil keputusan ini adalah riwayat[26] dan ijma’.[27] Tentu saja, jika hewan tersebut tidak disembelih sesuai arah kiblat karena lupa atau tidak tahu atau tidak mengetahui arah kiblat, maka penyembelihannya shahih (benar)
Menghadap Kiblat (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Menghadap Kiblat (bahasa Arab:استقبال القبلة) berarti menghadap Ka’bah sambil menunaikan sebagian perintah wajib. Melaksanakan banyak amalan ibadah atau selain ibadah bagi umat Islam, seperti Salat, haji, adab penguburan, dan penyembelihan hewan secara syar’i yang ada hubungannya dengan kiblat .
Manusia 250 Tahun
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Manusia 250 Tahun (bahasa Arab: إنسان بعمر 250 سنة) adalah sebuah buku yang memuat sebagian khotbah Ayatullah Khamenei, pemimpin Republik Islam Iran, yang membahas tentang kehidupan politik Imam-imam Syiah. Pendekatan sentral buku ini didasarkan pada teori manusia 250 tahun, yang menganggap kehidupan para Imam Syiah, meskipun terdapat perbedaan secara lahiriah, pada hakikatnya adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang dimulai dari wafatnya Nabi saw hingga tahun 260 H secara keseluruhan selama 250 tahun dan pada rentang tahun-tahun tersebut, mereka berusaha mendirikan pemerintahan Islam.