Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 487, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 43, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 236, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 6, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 12, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 89, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 9, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1254, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 209, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 236
Agama Memberi Makna Pada Manusia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. soleh lapadi
Kurangnya pemahaman mendalam terhadap agama dan mungkin perbedaan yang ada di antara beberapa agama menyebabkan sebagian orang mengabaikan fenomena agama dan mengganti pembahasan etika dengan agama.
Ilmu Imam Ja’far Shadiq yang Mulia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Ibrahim Amini
Abu Bashir berkata, “Aku berada di sisi Imam Ja’far Shadiq yang berkata, ‘Kami mengetahui peristiwa masa lalu dan yang akan datang hingga hari kiamat.’ Aku bertanya, ‘Jiwaku kukorbankan untukmu! Apakah itu dari jenis ilmu yang penting?’ Beliau menjawab, ‘Ilmu yang bernilai tetapi maksudku bukan ilmu pengetahuan biasa.’
Sebab Penolakan Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Murtadha Muthahhari
Penolakan Imam Ja’far Shadiq as bukan hanya karena mengetahui bahwa Bani Abbas akan menjadi penghalang dan sekaligus akan membunuhnya. Jika beliau tahu bahwa kesyahidannya akan memberikan pengaruh yang lebih baik bagi Islam dan kaum muslim, tentu beliau akan memilih kesyahidan, sebagaimana Imam Husain as.
Mazhab Ja’fariyyah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Mahdi Ayatullahi
Mazhab Ahlulbait as berkembang pada masa Imam Ja’far Shadiq as dan pengikutnya terus bertambah pesat, sehingga masyarakat lebih mengenal mazhab Syiah dengan mazhab Ja’fariyyah, yaitu nama yang diambil dari Imam Ja’far Shadiq as.
Menenun Pahala Setelah Ramadan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ILHAM SOPU
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang mengurai tenunannya yang sudah (dipintal dengan) kuat sehingga cerai berai” (Q.S.16.92).
Kesyahidan Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Mahdi Ayatullahi
Manshur memerintahkan gubernurnya di Madinah untuk mengikis habis citra dan pengaruh besar Imam Ali as di sana. Hingga suatu hari, gubernur Madinah naik mimbar dan mulai mencaci maki Imam Ali as serta keluarganya. Tiba-tiba Imam Ja’far Shadiq as bangkit dan berkata, “Adapun sanjungan yang telah kau sampaikan, maka kamilah pemiliknya, dan segala hujatan yang telah kau katakan, maka kau dan sahabatmu lah (Mansur) yang lebih pantas jadi objeknya.”
Zaman Imam Ja’far Shadiq: Peperangan Bidang Pendidikan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Murtadha Muthahhari
Adapun Imam Ja’far Shadiq as melihat bahwa kesempatan yang ada adalah cocok untuk memberikan pengaruh ajaran dan mendirikan pusat ilmu pengetahuan. Karena itu beliau mengerahkan usaha dan perhatiannya pada masalah ini.
Menelepon Gusti Allah: Begini Cara Allah Berbicara Kepada Makhluknya
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- MUHAMMAD YASIR ARAFAT
Masyarakat Indonesia sempat digegerkan dengan pernyataan Raden Ibnu Hajar Shaleh atau akrab di panggil Mbah Benu, pimpinan jamaah Aolia Gunung Kidul, Yogyakarta saat menetapkan hari raya Idul Fitri 1445 H. Mbah Benu mengaku bahwa dalam menentukan tibanya 1 syawal tidak menggunakan metode rukyat maupun hisab seperti mayoritas umat islam lainnya, melainkan dengan cara menelepon Allah SWT.
Ma’rifatullah Asas Kemanusiaan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Syahid Mutahari
- Sumber:
- Hikmatha wa Andaruzha
Imam Ali as berkata: Pangkal agama ialah mengenal Allah. Segala sesuatu memiliki titik awal dan dasar. Dari titik awal dan dasar inilah di atasnya sesuatu jika merupakan bangunan berdiri dengan tegak, kokoh dan berguna. Agama ibarat bangunan, pondasinya adalah marifatullah (mengenal Tuhan).
Hikmah: Tetaplah Terus Melakukan Kebaikan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- HAJRIANSYAH
Aghyar adalah apa saja yang selain Allah, yang pada hakikatnya adalah ciptaan-Nya jua. Sedangkan atsar adalah dunia dan seluruh isinya ini, yang secara hakiki merupakan ciptaan-Nya, yang membekas sedemikian rupa di dalam hati seseorang hingga melupakannya dari yang memberi atsar, yaitu Allah Swt.