Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Menimbun Barang dan Mengambil Keuntungan dari Kemalangan Orang

1 Pendapat 05.0 / 5

Pada masa Imam Keenam kita, Imam Ja’far Shadiq as terjadi kelangkaan gandum di kota Madinah. Sebagai hasilnya, rakyat Madinah terpaksa membeli gandum dengan harga yang sesuai dengan kemampuan mereka. Pada saat itu terdapat sebagaian orang yang sangat miskin dan tidak mampu untuk membeli gandum untuk hari itu. Orang-orang ini harus membayar sedikit lebih untuk menebus harga gandum setiap harinya lantaran gandum yang tersedia sangat jarang dan langka.

Imam Ja’far Shadiq as memperhatikan harga gandum melambung tinggi. Ia bertanya kepada budaknya ihwal seberapa banyak gandum yang tersisa di rumahnya. Sang budak menjawab bahwa mereka memiliki persediaan yang memadai bagi mereka selama beberapa bulan. Lalu, Imam Ja’far shadiq as berkata kepada budaknya untuk membawa gandum ke pasar dan menjualnya dengan harga murah kepada masyarakat. Sang budak berdalih bahwa apabila Imam as melakukan itu, maka kemungkinan mereka akan tidak mampu membeli kembali gandum. Dan juga mereka harus membayar lebih untuk membeli kembali.

Imam Ja’far Shadiq as berkata bahwa tidak ada masalah. Beliau berkata kepada budaknya bahwa setelah menjual seluruh gandum itu, ia harus membeli gandum setiap hari untuk keperluan mereka. Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Nasib seluruh masyarakat secara umum juga akan menjadi nasib kita.”

Pada saat yang lain, Imam Shadiq As mengutus budaknya, Musrif ke Mesir untuk melakukan perniagaan. Tatkala sampai di Mesir, para peniaga dari Madinah menemukan bahwa barang-barang yang mereka bawa termasuk barang langka di daerah itu. Lalu mereka memutuskan untuk melipatgandakan harganya.

Ketika kembali dari berniaga, Musrif menyodorkan keuntungan ekstra kepada Imam Ja’far Shadiq as. Imam as bertanya secara mendetail ihwal perjalanan niaga. Kala mendengar apa yang terjadi selama dalam perjalanan, beliau merasa gusar dan menegur Musrif, “Engkau tidak boleh mengambil keuntungan lebih dari yang sewajarnya.” Imam Ja’far Shadiq as sangat gundah lantaran para peniaga mengambil keuntungan dari orang-orang dengan menjual barang-barang pokok dengan harga yang sangat tinggi.