Keutamaan Bertaubat
Manusia dalam hidupnya tak luput dari kesalahan. Karena manusia, disebabkan sifat kemanusiaannya, tidak mungkin terbebas dari kesalahan dan dosa-dosa. Itu bermula dari kenyataan elemen pembentukan manusia tersusun dari unsur tanah yang berasal dari bumi, dan unsur ruh yang berasal dari langit. Salah satunya menarik ke bawah sementara bagian lainnya mengajak ke atas. Yang pertama dapat menenggelamkan manusia pada perangai binatang atau lebih buruk lagi, sementara yang lain dapat mengantarkan manusia ke barisan para malaikat atau lebih tinggi lagi.
Oleh karena itu, manusia dapat melakukan kesalahan dan membuat dosa. Apalagi jika manusia itu terbenam dalam kesalahan yang terus-menerus tentu saja tidak disukai oleh manusia dan juga Allah. Namun, jika manusia sudah terlanjur berbuat kesalahan ada jalan untuk menyesalinya yakni dengan bertaubat.
Dalam hal ini taubat tak hanya diperuntukkan bagi orang yang mempunyai kesalahan saja, taubat juga dilakukan bagi orang yang telah demikian taat menjalankan syariat, dan telah menanjak dalam barisan kaum muttaqin, namun tetap ia memerlukan taubat. Di antara kaum mukminin ada yang bertaubat dari dosa-dosa besar, jika ia telah melakukan dosa besar itu. Di antara mereka ada yang bertaubat dari dosa, dosa kecil, dan sedikit sekali orang yang selamat dari dosa-dosa macam ini. Dari mereka ada yang bertaubat dari melakukan yang syubhat. Dan orang yang menjauhi syubhat maka ia telah menyelamatkan agama dan nama baiknya. Dan di antara mereka ada yang bertaubat dari tindakan-tindakan yang dimakruhkan. Dan di antara mereka malah ada orang yang melakukan taubat dari kelalaian yang terjadi dalam hati mereka. Dan dari mereka ada yang bertaubat karena mereka berdiam diri pada maqam yang rendah dan tidak berusaha untuk mencapai maqam yang lebih tinggi lagi
Namun untuk melakukan taubat, bukan perkara mudah bagi sebagian manusia. Karena dalam diri manusia terdapat rasa sombong yang menjauhkannya dari kehendak untuk bertaubat itu. Padahal jika kita menyimak ayat al-Quran, banyak sekali dorongan dan anjuran untuk bertaubat. Al-Quran berbicara,
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
(QS. al-Baqarah:222)
Maka orang yang bertaubat akan mendapatkan derajat yang lebih tinggi dengan mendapatkan kasih sayang Allah.
Selain itu, keutamaan yang lebih besar dari orang yang bertaubat itu adalah mendapatkan ampunan dari Allah, hingga keburukan mereka digantikan dengan kebaikan? Dan dalam penjelasan tentang keluasan ampunan Allah dan rahmat-Nya bagi orang-orang yang bertaubat. Allah berfirman,
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia- lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. az-Zumar:53)
Ayat ini membukakan pintu dengan seluas-luasnya bagi seluruh orang yang berdosa dan melakuan kesalahan. Meskipun dosa mereka telah mencapai ujung langit sekalipun.
Di antara keutamaan lain bagi orang-orang yang bertaubat adalah Allah menugaskan para malaikat muqarrabin untuk ber-istighfar bagi mereka serta berdoa kepada Allah agar Allah menyelamatkan mereka dari azab neraka. Serta memasukkan mereka ke dalam surga dan menyelamatkan mereka dari keburukan. Allah berfirman,
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang,orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan?) Kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar.”
(QS.Ghâfir:7-9).
Terdapat banyak ayat dalam al-Quran yang mengabarkan akan diterimanya taubat orang-orang yang melakukan taubat jika taubat mereka tulus. Dengan kemurahan karunia Allah, ampunan dan rahmat-Nya, yang tidak merasa sempit dengan perbuatan orang yang melakukan maksiat, meskipun kemaksiatan mereka telah demikian besar, Allah menerima taubat mereka. Seperti dalam firman Allah,
Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?
(QS. at-Taubah:104)
Dan Dialah Yang menerima taubat dari hamba- hambaNya dan memaafkan kesalahan-kesalahan.
(QS. asy-Syûrâ:25)
Dan dalam menyifatkan Dzat Allah,
Yang mengampuni dosa dan menerima taubat.
(QS. Ghâfîr: 3)
Terutama orang yang bertaubat dan melakukan perbaikan. Atau dengan kata lain, orang yang bertaubat dan melakukan amal yang saleh. Seperti dalam firman Allah dalam masalah pria dan wanita yang mencuri,
Maka barangsiapa yang bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu, dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. al-Maidah:39)
Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya, dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. al-An’am:54)
Kemudian, sesungguhnya Tuhan-mu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat setelah itu, dan memperbaiki (dirinya) sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. An-Nahl:119)
Demikian pula pujian bagi Allah dengan nama-Nya “at- Tawwab” (Maha Penerima Taubat) terdapat dalam al-Quran, seperti dalam doa Ibrahim san Ismail as,
Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang.
(QS. Al-Baqarah:128).
Juga seperti dalam sabda Nabi Musa kepada Bani Israil setelah mereka menyembah anak sapi,
Maka bertaubatlah kepada Tuhan Yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu, pada sisi Tuhan Yang menjadikan kamu, maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.
(QS.al-Baqarah:54)
Allah berfirman kepada Rasul-Nya,
Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohon ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
(QS. An-Nisa: 64)
Itulah ayat~ayat yang menggambarkan bahwa Allah adalah Maha Penerima Taubat dan Allah telah memerintahkan kaum Mukminin untuk bertaubat.