Pesan Sang Imam (bagian7)

Pesan Sang Imam (bagian7)50%

Pesan Sang Imam (bagian7) pengarang:
: Muhamad Taufik Ali Yahya
: Muhamad Taufik Ali Yahya
Kategori: Sejarah & Biografi

Pesan Sang Imam (bagian7)
  • Mulai
  • Sebelumnya
  • 12 /
  • Selanjutnya
  • Selesai
  •  
  • Download HTML
  • Download Word
  • Download PDF
  • Pengunjung: 4991 / Download: 2169
Ukuran Ukuran Ukuran
Pesan Sang Imam (bagian7)

Pesan Sang Imam (bagian7)

pengarang:
Indonesia

Buku Ini di Buat dan di teliti di Yayasan Alhasanain as dan sudah disesuaikan dengan buku aslinya

PESAN SANG IMAM

(Bagian 7)

Penerjemah : Tim AI-Jawad

Penerbit : AI-Jawad Publisher

Tahun Penerbitan : Shafar 1421 H/Mei 2000 M

Khomeini, Ruhullah al-Musawi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Ilahi Rabbi yang dengan izinnya, saya dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjunganku Rasulullah Saww beserta Ahlibaitnya yang disucikan, karena dengan bimbingan mereka telah memberikan jalan lurus kepada Sumber Pencipta.

Sebelumnya saya meminta maaf, karena buku ini hanyalah merupakan kumpulan khutbah-khutbah maupun tulisan Imam Khomeini yang dipilih dan dipilah dari beberapa buletin Islam, jurnal-jurnal lslam dan referensi-referensi lain. Dengan demikian, ini bukanlah karya utuh beliau. Akan tetapi, benang merah yang terjalin dalam pikiran-pikiran Sang Matahari Persia ini tetaplah akan memberikan citra beliau sebagai insan yang sempurna. Meskipun sedikit.

Besarnya kecintaan saya -untuk sekadar mewakili para pembela keadilan dan penegak kebenaran- kepada Imam Khomeini atas segala perjuangan dan pengorbanan yang dilakukannya dalam menegakkan Islam di tengah-tengah kezaliman abad ini memotivasi saya memberanikan diri menyusun buku ini. Sekadar mempublikasikan kepada khalayak ramai mengenai perjuangan Imam Khomeini agar kita dapat bercermin dan mengambil hikmah serta mengaplikasikannya dalam kehidupan kita untuk menegakkan Islam selaku umat Rasul dan para Imam suci.

Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada Yayasan AI-Jawad berkenaan dengan penerbitan buku ini; kepada ustadz Husein Alkaff, dan rekan-rekan staff AI-Jawad yang senantiasa membantu baik secara moral maupun spiritual. Khususnya terimakasih saya ucapkan sedalam-dalamnya kepada isteri dan anak saya tercinta Muhammad Mahdi Ruhullah, yang selalu memberikan dorongan untuk segera merampungkan buku ini.

Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada para penerjemah dan beberapa penulis khutbah Imam Khomeini yang saya ambil dari beberapa buku, karena tidak meminta izin atau permohonan sebelumnya untuk memuat khutbah-khutbah Imam. Saya semata-mata ingin menampilkan sosok Imam Khomeini dari berbagai sudut pandang perjuangan dan pengorbanan dengan keterbatasan sumber pustaka yang saya miliki.

Harapan saya yang utama adalah mudah-mudahan buku ini bisa membuka wawasan baru kepada umat Islam, khususnya para pemuda, yang memiliki ghirah tinggi sehingga mampu mengambil hikmah dari sejarah yang baru saja terjadi di abad XX.

Imam Khomeini adalah sosok yang sesuai sekali dengan gambaran Imam ‘Ali as. yaitu sebagai: “Orang yang menarik dan menolak”. Di satu sisi dia disanjung dan dicinta karena dia berada pada satu jalan baik keyakinan maupun prinsip-prinsipnya. Namun di lain pihak juga ditolak oleh kelompok-kelompok yang tidak sesuai dengan pinsip dan keyakinannya. Imam Khomeini sangat mencintai kebenaran dan amat murka terhadap kezaliman. Hal ini dapat kita ketahui dari khutbah-khutbahnya.

Terakhir, saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan buku ini dan berharap para pembaca budiman bisa menyempurnakannya dengan buku-buku sejenis. Semoga ikhtiar kecil ini mulia di hadapan Allah dan diridhai Hazhrat Shahibuzzaman afs.

Bandung, Muharram 1420 H/Mei 1999 M

Sandy Alison

SEKAPUR SIRIH

Oleh : Husein Alkaff

Imam Khomeini, Siapa dia?

Sejak runtuhnya khilafah (imperium) Otsmaniyah di Turki, tepatnya setelah perang dunia pertama tahun 1919. Negara Turki secara drastis menjadi negara sekuler pertama di negeri-negeri Islam dibawah pimpinan seorang budak Zionis-Yahudi, Mushthofa Kamal Attaturk. Konsekuensi dari tegaknya pemerintahan sekuler adalah jilbab diharamkan, huruf Arab diganti dengan huruf latin, kumandang adzan yang berpahasa Arab dirubah dengan bahasa Turki dan kebijakan-kebiajakan lainnya uhtuk menghilangkan ciri-ciri Islami dari dataran pantai Meditarian dan pesisir Kaspia. Seorang orientalis kontemporer, John L. Esposito berkata, “Semenjak tahun 1924 sampai kepada wafatnya pada tahun 1938, Mustafa Kemal melaksanakan rangkaian pembaharuan yang bersifat sekuler, yang secara tuntas menciptakan negara bercirikan pemisahan agama dan politik sepanjang kelembagaan. (Islam dan Politik, hal. 133)

Sejak itu, nasib kaum muslimin makin terpuruk. Karena tidak ada imperium Islam yang kuat setelah itu. Wilayah kaum muslimin yang terbentang dari Tanja (Maroko) sampai Jakarta (Indonesia) yang meliputi benua hitam Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan beberapa dataran Eropa, seperti Albania, Bosnia, Sayajevo dan Ciprus, sampai Timur Jauh (negara-negara Asia Tenggara) menjadi wilayah kolonial bangsa Eropa. Negara-negara mereka bak kue lezat yang diperebutkan dan dibagi-dibagi oleh bangsa-bangsa Eropa yang telah lama menyimpan rasa dendam dan kebencian terhadap Islam. Saya teringat dengan ucapan guru saya yang sangat saya cintai, almarhum ustadz Husein bin Abubakar Alhabsyi, dihadapan beberapa santrinya, “Lihatlah benua Afrika (sambil menunjukkan benua Afrika dalam peta dunia) yang berwarna warni dan compang-camping. Itu adalah peninggalan kaum kolonialis Eropa”. Maksud beliau, negara-negara di Afrika yang tadinya satu dibawah dominasi Turki kemudian dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa (Inggris, Italia dan Perancis) terpecah menjadi negara-negara yang kecil.

Terdapat usaha-usaha dari kaum muslimin untuk bangkit menghadapi dominasi Eropa. Sayyid Jamaluddin Asad Abadi (atau AI-Afghani) dengan semangat Pan-Islaminya berkeliling ke negeri-negeri Islam dan berupaya menggugah para pemimpin dan ulama Islam untuk bersatu melawan barat dan para pemimpin Islam yang terbaratkan. Kesadaran kebangkitan Islam juga muncul dari tokoh-tokoh lain seperti Abula’la al-Maududi, Hasan al-Banna, Iqbal Lahore dan yang lainnya. Mereka menjadi kekuatan yang cukup ditakuti oleh para lawan. Meski, mereka tidak berhasil menegakkan pemerintahan Islam yang independen. Apalagi gerakan-gerakan yang mereka pimpin itu surut setelah ditinggalkan oleh para pendirinya.

Memang hampir di setiap zaman dan negeri Islam terdapat gerakan-gerakan yang ber-amar makruf - nahi munkar. Namun semua itu tidak banyak merubah penetrasi Barat di negeri mereka. Sebagian darinya terbatas dengan teritorial negeri mereka, yang lain sebatas penyadaran spirit Islami dan yang lain lagi hanya merubah kedewasaan berpikir saja. Dunia Islam secara umum dirundung rasa frustasi. Harapan untuk bangkit menampakkan identitas diri makin jauh dan kabur.

Di tengah kelesuan dan pudarnya harapan, dunia Islam dikejutkan dengan revolusi Islam Iran pada tahun 1979, yang secara radikal dan total merubah tatanan politik Iran, dalam maupun luar negeri Iran. Dominasi Barat (baca: Amerika) yang begitu kuat hilang serta merta tanpa bekas sama sekali. Sistem pemerintahan Pahlevi yang monarkis tumbang. Imam Khomeini ra. dengan revolusi yang spektakuler ingin menyatakan kepada dunia bahwa Iran yang Islami bisa hidup tanpa bersandar pada dua kekuatan besar dunia, Amerika Serikat dan Uni Soviet (laa syarqiyyah laa gharbiyyah). Dia menganggap Amerika Serikat sebagai si Setan Akbar, yang rakus dalam menguasai dunia dengan cara-cara yang licik dari jahat. Yang lebih menarik adalah sistem pemerintahan Iran sangat unik bagi Barat dan kebanyakan politisi dunia. Sistem pemerintahan wilayatul faqih tidak ada dalam kamus politik mereka. Jadi, Imam Khomeini benar-benar merubah sebuah pemerintahan yang tadinya sangat tergantung pada Barat, menjadi sebuah pemerintahan yang secara total lepas dari Barat. Hal itu memberikan wacana baru bagi dunia Islam, dan bahwa di dunia yang mungkin ini tidak ada yang tidak mungkin. Bagi kebanyakan manusia, termasuk di negeri kita juga, bahwa tidak mungkin sebuah bangsa berkembang dan maju tanpa mendekati Barat. Ternyata itu hanya perasaan bangsa yang inferior dan rendah diri. Imam Khomeini ingin menyatakan bahwa kemajuan sebuah negera tergantung kepada Barat itu hanya sekedar mitos yang mengada-ada, dan beliau ingin menghancurkan mitos tersebut. Beliau berkali-kali mengatakan ingin menegakkan Islam Muhammadi yang orisinil. Islam yang belum terkontaminasi dan terkooptasi oleh pemikiran-pemikiran yang membuat Islam kerdil dan tidak relevan dengan dunia modern.

Imam Khomeini ra., sebagai Man of The Year pada tahun 1979, berhasil menumbangkan boneka Amerika, Syah Reza Pahlevi, dan memotong tangan Amerika. Orangpun memujinya dengan menyebutnya sebagai seorang politikus ulung, seorang ulama fakih, seorang filosof dan seorang a’rif (baca: sufi).

Lantas apa yang melatar belakangi keberhasilan Imam Khomeini ra.?

Beliau berhasil menumbangkan rezim yang zalim dan menegakkan pemerintahan Islam bukan karena dia seorang politikus, karena banyak politikus lain yang lebih hebat darinya. Juga bukan karena beliau seorang ulama fakih karena banyak ulama yang barangkali lebih afqah darinya. Juga bukan karena dia seorang filosof dan a’rif, karena banyak filosof dan a’rif tetapi tidak seperti beliau.

Imam Khomeini ra. adalah, seperti yang sering dia katakan olehnya sendiri, hanya seorang santri kecil yang melaksanakan taklif-nya terhadap Allah Swt. B.eliau dalam menjalankan kehidupannya tidak punya cita-cita dan program yang muluk dan shofisticated. Beliau hanya menjalankan perintah Allah Swt. sebaik mungkin dan itu, menurutnya, sebuah keberhasilan. Adapun beliau telah berhasil menegakkan pemerintahan Islam, itu hanya karunia Allah Swt. semata. Beliau tidak pernah mengatakan atau beranggapan, bahwa revolusi Islam berhasil karena usahanya semata. Keberhasilan beliau terletak pada penyerahan dirinya secara total kepada Allah Swt. Sahabat dekatnya dan juga seorang ulama fakih besar, Ayatullah Sayyid Muhammad Baqir Shadr, yang mati syahid, beberapa bulan setelah revolusi Islam di Iran dibunuh oleh rezim Ba’ath di Iraq, pernah memerintahkan kepada para pengikutnya, “Meleburlah kalian di dalam Khomeini sebagaimana dia telah melebur di dalam Islam”.

Keberhasilan dalam pandangan Islam bukan ditilik dari sejauh mana seseorang telah menarik massa yang banyak, membangun sekolah, menduduki pemerintahan dan meraih materi, walaupun memperoleh semacam itu tidak selalu tercela. Karena andaikan itu yang dijadikan sebagai ukuran, maka perjuangan para nabi dan rasul terdahulu dianggap tidak berhasil. Dan Adolf Hitler, Stalin, Lenin dan yang lain berhasil dalam menegakkan pemerintahan dan menarik massa. Keberhasilan dalam pandangan Islam dilihat dari sisi sejauh mana seseorang mengabdikan dan menyerahkan dirinya kepada Allah Swt. Dan itulah tugas manusia. Imam ‘Ali as. disaat kepala sucinya ditebas secara spontanitas berkata, “Demi Tuhannya Ka’bah, aku sungguh telah beruntung”. Mati syahid di atas kebenaran merupakan keberuntungan dan keberhasilan.

Para nabi, rasul, imam dan orang saleh hanya melihat Allah Swt. sebagai target dan tujuan. Mereka terilhami wahyu Ilabi yang berbunyi “Sesungguhnya kepada Tuhanmu perjalanan berujung”. (QS. an-Najm, 53: 42), dan ayat yang lainnya. Keberhasilan dalam bidang materi tidak begitu berarti bagi mereka, dan kegagalan di dalam bidang yang sama juga tidak membuat mereka kecewa. Karena materi tidak lain dari esensi itu sendiri (al-Mahiyyah) yang, dengan meminjam istilah filsafat Transendental (al-Hikmah Muta’aliyah)-nya Mulla Sadra ra., ada dan tidak ada baginya sama” (Iihat, Bidayah al-Hikmah, Allamah Thaba’thabai ra.). Yang mereka cari adalah haqiqat sebagai haqiqat. Keterkaitan mereka dengan materi hanya karena mereka diciptakan di alam materi an sich. Hubungan mereka dengan alam materi sebatas hubungan bagian wujud mereka yang materil. Sedangkan bagian yang non materi tidak bersentuhan dengan materi. Tentang mereka, Imam ‘Ali as. berkata, “Jasad mereka berada di alam dunia, tetapi ruh mereka bergelantungan di tempat yang sangat tinggi”. (al-Hikamah 143, Syarah Nahj al-Balaqhah).

Perjalanan menuju Allah Swt, sebagaimana Imam Khomeini ra. lakukan, merupakan taklif setiap manusia. Amat sangat indah, filosof Ilahi Muhammad Shadruddin al-Syirazi atau yang lebih dikenal dengan Mulla Sadra dalam karya monumentalnya, al-Hikmah al-Muta’aliyah fi al Asfaar al Aqliyyah al Arba’ah, menjabarkan perjalananmenuju Allah Swt. dalam empat tahapan. Beliau dalam kata pengantarnya mengatakan, “Ketahuilah, sesungguhnya para pesuluk dari kalangan ‘urafa dan auliya’ mempunyai empat perjalanan: pertama, perjalanan dari makhluk menuju al-Haq. Kedua, perjalanan dengan al-Haq di dalam al-Haq. Ketiga, kebalikan dari yang pertama, perjalanan dari al-Haq menuju makhluk dengan al-Haq, dan keempat, kebalikan dari yang kedua, perjalanan dengan al-Haq di tengah makhluk”.

Yang dilakukan Imam Khomeini ra. hanya berjalan dan bergerak menuju Allah Swt.dan yang menjadi fokus perhatian beliau adalah perjalanan akal dan ruh, bukan materi, kekuasaan dan popularitas. Untuk mencari materi, kekuasaan dan popularitas tidak diperlukan menempuh perjalanan spiritual. Beliau tidak ingin materi, karena sampai akhir hayatnya pun beliau tidak meninggalkan kekayaan kecuali beberapa jilid buku, karpet yang kusam dan beberapa helai pakaian. Menjadi wali faqih pun bukan karena ambisi kekuasaan, melainkan karena panggilan tanggung jawab dan tugas di hadapan Allah Swt. Seperti halnya Nabi Yusuf as.:“Jadikanlah aku menguasai kekayaan-kekayaan bumi. Sesungguhnya aku orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan”. (QS. Yusuf, 12: 55)

Menurut Ayatullah Jawadi Amuli, seperti yang dikutip oleh Sayyid Kamal al-Haydari dalam kuliah filsafat dan kalamnya di Qum, bahwa Imam Khomeini dalam perjalanan spiritualnya telah sampai di tahapan yang ketiga. Penilaian tersebut, tentu, berlaku bagi orang yang sekelas Imam Khomeini atau orang yang punya kompetensi di bidang ‘irfan.

Sekapur sirih ini tidak ingin lebih jauh menjelaskan tentang Imam Khomeini ra., karena beliau adalah cahaya. Cahaya (nur) itu jelas dengan dirinya sendiri tanpa bantuan yang lain. Untuk mengetahui cahaya hanya diperlukan membuka mata. Karya-karya tulisnya, muri,d-muridnya dan revolusi yang beliau pimpin adalah kredit point yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Namun, beliau besar bukan karena orang-orang yang membesarkannya, dan beliaupun tidak merasa besar dengan itu. Beliau besar dengan Sang Maha Besar. Beliau besar karena pengabdiannya kepada Sumber Kebesaran.

Bandung, 5 Shafar 1421 H/9 Mei 2000 M

Wassalam,

Husein Alkaff

PENGANTAR PENERBIT

Ayatullah Ruhullah al-Musawi al-Khomeini adalah sosok agung yang muncul pada abad XX dalam menegakkan agama Rasulullah Saww dan para Imam Suci -‘alaihimussalam- di tengah penindasan dan tirani yang kejam. Revolusi Islam Iran yang terjadi antara tahun 1978 sampai 1979 telah menumbangkan kekuasaan monarki absolut Dinasti Pahlevi, satu rezim terkuat di Dunia Ketiga yangsemuanya dibantu oleh Amerika Serikat dan Inggris. telah berhasil ditumbangkan oleh gerakan rakyat yang dipimpinnya.

Tidaklah mengherankan kalau hal ini menjadi pembicaraanyang banyakdan menyeluruh di seantero dunia, dan menjadi penelitian penting bagi pakar sosial politik karena sangatlah di luar dugaan, ulama yang sudah tua dan selalu berada di pengasingan dapat menumbangkan rezim yang sangat absolut dan totaliter, kemudian menggantinya dengan Republik Islam. Perbedaan yang sangat bertolak belakang di mana Iran prarevolusi bisa disebut sebagai negara sekuler. maka Iran pascarevolusi bisa disebut sebagai negara teo-demokrasi yang sangat didominasi oleh kaum Mullah (Ulama Syi’ah).

Revolusi Islam merupakan hasil dari proses akumulasi ketidakadilan rakyat Iran terhadap kebijakan-kebijakan Syah di segala bidang baik ekonomi, politik, agama, dan sosial budaya. Semua ketidakpuasan itu telah dialami oleh rakyat Iran selama beratus-ratus tahun. Kunci sukses dari Revolusi Islam Iran adalah : (i) di satu sisi terbentuknya persatuan di antara kelompok-kelompok penentang Syah, baik berpaham nasionalis dan Islamis; (ii) di sisi yang lain muncul Sang Imam yang dapat menyatukan mereka semua menjadi kekuatan besar dan tak dapat dibendung oleh penguasa tiran. Hal ini besar kemungkinan karena tradisi dan ideologi Syi’ah yang sangat kuat berakar di hati rakyat Iran.

Revolusi besar Iran dalam banyak hal memiliki perbedaan-perbedaan dengan beberapa revolusi yang terjadi di dunia. la berbeda dengan gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir yang sangat menitikberatkan kepada pendidikan individu (perorangan), juga berbeda dengan gerakan Jami’ati Islam Pakistan yang menitikberatkan pada tantangan intelektual. Bahkan Revolusi Iran berbeda jauh dengan Revolusi Prancis serta Revolusi Rusia. Revolusi Islam Iran mempunyai sejumlah keistimewaan di antaranya adalah revolusi yang dilandasi pada dasar keagamaan, keyakinan Islamis serta tujuan-tujuan hidup agamais dan Qurani. Juga tidak terlepas dari partisipasi ulama yang sangat bertanggung jawab di seluruh negara yang bertujuan untuk membentuk suatu bangsa Islami.

Perjuangan Imam Khomeini secara umum bertujuan untuk merombak tatanan sosial, politik, dan ekonomi yang sudah berubah 180 derajat dari jalan kebenaran. Penggunaan sistem pemerintahan yang dilandasi oleh konsep Wilayat al-Faqih (perwalian fakih) yang dipublikasikan secara umum oleh Imam, merupakan konsep yang dikembangkan dari keyakinannya. Partisipasi dari kalangan ulama untuk menentukan arah politik di Iran berangkat dari keyakinan bahwa Islam tidak memisahkan antara agama dan politik. Kedua-duanya merupakan satu kesatuan, sehingga peran ulama di kalangan masyarakat tidak hanya sebagai pembimbing ruhani, namun juga sebagai tokoh politik yang menentukan arah bangsa.

Banyak tokoh dunia yang angkat topi dengan Imam, baik itu dari golongan Islam sendiri, Sunni maupun Syi’ah, Bahkan juga rasa kagum dan hormat dari orang-orang luar Islam. Tak terkecuali kalangan orientalis pun kagum atas kepribadian beliau. Kepribadian yang dimiliki Imam begitu bersahaja. Kesederhanaannya telah melekat mendarah daging. Namun keteguhan sikap serta ketegarannya dalam menentang kezaliman merupakanteladan yang patut dicontoh bagi semua tokoh Islam yang menginginkan kebebasan bangsanya dari penindasan dan ketidakadilan. Orang mengira dengan menguasai Iran secara keseluruhan Imam Khomeini mendapat keuntungan materi, tetapi semua itu sirna bila kita mengetahui lebih mendalam lagi mengenai sosok beliau. Banyak tokoh tercengang dan seakan tidak percaya ketika melihat kediamannya di Jamaran, Teheran. Rumah sederhana yang luasnya tidak lebih dari 100 m2 dan hanya dilengkapi perabot sederhana untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Itupun bukan rumah pribadi melainkan rumah kontrakan.

Begitu banyak teladan mulia dari kepribadian beliau yang tidak dapat kami gambarkan di sini. Akan tetapi pembaca dapat merenungkan kepribadian beliau dari beberapa khutbahnya di buku ini yang bisa Anda tarik sebagai pelajaran yang bermanfaat dalam kehidupan. Walaupun sekarang sudah tidak bersama kita lagi, namun perjuangan dan pengorbanan beliau untuk menegakkan Islam, sangatlah inspiratif dalam memperkukuh semangat juang kaum muslimin selama kita tetap berpegang kepada AI-Quran, Rasulullah dan Ahlibaitnya yang suci.

Begitu banyak cerita yang dapat kita ambil hikmahnya dan manfaatnya dari perjalanan orang-orang suci. Khususnya Rasulullah dan para Imam, juga para wali Allah baik perjuangan dan pengorbanannya. Namun tokoh sejarah yang sudah dicatat yang dekat dengan kita adalah sejarah Imam Khomeini yang masih membekas dalam ingatan kita. Artinya perjuangan seorang hamba Allah, pengikut setia Rasulullah dan Imam Suci dapat menghasilkan pribadi yang agung dan perubahan yang begitu memukau umat manusia. Apalagi sesuatu yang dihasilkan oleh guru sekaligus pembimbing utamanya yaitu RasuJullah dan para Imam Suci, tentulah jauh lebih besar lagi dari apa yang kita lihat pada sosok Imam Khomeini.

Buku ini berisi beberapa khutbah dan wasiat-wasiat Imam Khomeini menjelang wafatnya, yang akan memberikan hikmah kepada kita dalam melaksanakan kebenaran dan menentang kezaliman.

Akhir kata, kami tutup buku ini dengan Bibiografi Imam Khomeini tentang kehidupan dan perjuangannya. Semoga kontribusi kecil ini mampu menggairahkan kembali semangat ber-lslam yang benar di saat bangsa kita dilanda berbagai krisis untuk diteladani perjuangannya dalam menengakkan panji-panji Islam. Amin.

Bandung, Shafar 1421 H/Mei 2000 M

AI-Jawad Publisher

Pesan Haji Dalam Perspektif Imam Khomeini

Kepada seluruh para haji Baitul Haram semoga Allah Swt. menolong mereka setelah menghaturkan salam sebesar-besarnya.

Pada hari ini, dimana kuku-kuku kotor para penjajah telah ditancapkan di tubuh umat Islam, di dalam tanah air milik umat AI-Quran dengan tujuan mengeruk seluruh kekayaan dan hasil bumi yang ada. Menyebarkan racun kebu- dayaan AI-Quran, sehingga para pemuda berbondong-bondong dalam satu barisan berkhidmat kepada orang asing dan para penjajah.

Tiap hari mereka juga menyodorkan lagu-lagu baru dan nama-nama penipu yang dijadikan idola oleh pemuda-pemuda itu.

Dalam keadaan demikian, maka wahai para penerus ummat yang berkumpul di tanah turunnya wahyu, hendaklah kalian manfaatkan kesempatan ini serta pikirkanlah jalan keluarnya.

Ajaklah berdiskusi atau bermusyawarahlah diantara kalian untuk menyelesaikan masalah-masalah umat Islam. Ketahuilah bahwa kumpulan besar yang diadakan tiap tahun atas perintah Allah Swt. ini, mewajibkan kepada kalian umat Islam, agar berusaha keras melaksanakan tujuan-tujuan Islam yang suci, juga berusaha mengangkat martabat umat Islam dan menyatukan mereka dalam masyarakat Islam.

Dengarlah penderitaan masyarakat dari penduduk tiap negeri, jangan berhenti untuk menyelesaikan permasaiahan-permasalahan mereka. Tiap keluarga dari berbagai negara di perkumpulan yang suci hendaknya menjelaskan permasalahan-permasalahan kaum muslimin. Pikirkanlah urusan para fakir miskin di dunia Islam. Carilah jalan untuk membebaskan bumi Palestina dari cengkraman Zionis, musuh bebuyutan Islam dan kemanusiaan. jangan lupakan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk membebaskan Palestina, dan tolonglah mereka.

Kepada para ulama yang berkumpul di tempat turunnya wahyu, setelah berdiskusi, hendaknya memberikan penjelasan-penjelasan kepada penerus umat Islam untuk membangkitkan mereka agar dapat disebarluaskan setelah mereka kembali ke negara masing-masing.

Para ulama juga hendaknya menanyakan kepada pemimpin-pemimpin berbagai negeri menurut apa yang mereka saksikan. Jauhilah perselisihan dan carilah jalan keluar untuk melepaskan dari cengkeraman penjajah. Seandainya para pemimpin negeri menjauhi perselisihan dan mau memahami tujuan Islam yang suci, serta berjalan menuju ke arahnya. Maka dalam keadaan demikian mereka tidak lagi dianggap hina oleh para kolonialis.

Sesungguhnya perselisihan diantara merekalah yang menyebabkan timbulnya permasalahan Palestina yang terus berkembang tanpa ada penyelesaiannya.

Maka seandainya tujuh ratus juta muslimin dengan kekayaan mereka yang berlimpah, memiliki kesadaran berpolitik dan bersatu di dalam satu barisan, maka penjajahan yang merpjalela tidak mungkin masuk menembus negara-negara mereka. Kemudian apalagi yang dikhawatirkan dari Yahudi yang menjajah ...?

Saya mendukung pada pejuang Islam dan negara-negara merdeka, yang membasmi penjajahan dan penjajah, memerdekakan negara-negara Isam dan menghancurkan belenggu tawanan.

Semoga Allah Swt melepaskan kita dari aturan-aturan penguasa zalim dan dari taring-taring kotor penjajah.

Dan semoga Allah Swt. mengabulkan amalan ibadah haji kalian. Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan alam semesta, Shalawat dan salam kita haturkan pada junjungan Nabi kita Muhammad Saww. dan keluarganya yang bijak dan suci. Allah Swt berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku. jadikanlah negeri yang aman dan jauhkanlah Aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala.

Ya Tuhanku. Sesungguhnya berhala-hala itu telah menyesatkan banyak manusia, barangsiapa yang mengikutiku maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku. Dan barangsiapa mendurhakai Aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. al-Baqarah, 2: 126)

Telah hadir musim haji di hadapan kita, gema talbiyah yang semakin berkumandang dari hati orang-orang yang telah memenuhi tempat suci Ilahi yang aman. Umat Islam dari seluruh penjuru dunia datang berbondong- bondong menuju tempat zikir, istighfar. kebangkitan dan persatuan, juga sebagai tempat pertemuan ikhwan dari berbagai pelosok dunia.

Aku hadapkan diriku pada Allah Swt. dengan rasa syukur dan rendah diri, Aku puji Allah dengan pujian-pujian yang agung seagung sifat-sifat khusna-Nya. Dengah pujian yang luas, seluas lautan rahmat-Nya. Semoga la memberikan kembali taufik-Nya kepada kaum muslimin yang rindu untuk menunaikan kewajiban ini.

Dan dengan ini pula semoga Allah mengangkat bendera keperkasaan dan keagungan di atas kaum muslimin, di Baitullah yang tentram dan menjamu para jamaah haji Iran di atas rahmat dan keagungan.

Sesungguhnya manusia tidak mampu menyifati nikmat yang terbesar ini dan kadarnya, meskipun diberi karunia kefasihan lisan dan kemampuan menjelaskan. Semoga Allah Swt. menerangi hati kita yang rindu, maka nampaklah hakikat itu di dalamnya tanpa perantara kata-kata dan kalam.

Wahai saudara-saudaraku dimana saja Anda berada dan dari manapun Anda berasal. sesungguhnya satu hal penting yang hendak saya katakan kepada kalian bahwa haji adalah nikmat Ilahi yang dianugrahkan oleh Allah Swt. bagi generasi-generasi muslim. Dengan mensyukuri nikmatihi serta mengetahui nilainya niscaya Allah Swt. akan menambahnya. Apabila mengkufuri serta mengingkari nikmat-Nya. niscaya Allah akan menarik kembali nikmat terse but dari umat Islam. Itulah azab Allah yang pedih sebagaimana firman Allah yang berbunyi,

“Dan jika kalian mengkufuri nikmat-Ku maka ketahuilah bahwa azab- Ku sangat pedih”, (QS. Ibrahim, 14: 7)

Ketahuilah bahwa hilangnya nikmat haji bukan karena tidak adanya perhatian kaum muslimin terhadap pelaksanaan kewajiban ini, tapi hal itu dikarenakan mereka hampa dari manfaat dan faedah haji yang tak terhingga, bertambah banyaknya jumlah para jemaah haji setiap tahun, tetapi karena untuk memetik hasil dari manfaat-manfaat haji tersebut tidak ada. Allah Swt berfirman:

“Agar mereka menyaksikan manfaat-manfaat untuk mereka”. (QS. al- Haji, 22: 28)

Selayaknya kita memikirkan dengan baik, apakah dunia Islam dapat menggunakan manfaat haji? Apa manfaat-manfaat tersebut secara mendasar?

Haji yang benar dapat menciptakan perubahan pada kandungan yang mendalam dari setiap personil kaum muslimin, mampu menanamkan hubungan dengan Allah Swt. dan ketergantungan diri kepada-Nya dalam jiwa mereka, juga dapat membangkitkan semangat penolakan terhadap berhala-berhala zahir dan batin pada diri manusia. Berhala-berhala itulah yang menjelma sebagai hawa nafsu, syahwat yang hina dan kekuatan kezaliman yang berkuasa.

Haji dapat menanamkan rasa kemampuan, kepercayaan diri serta ketenangan dan pengorbanan. Perubahan ini bisa menciptakan diri setiap manusia sebagai satu makhluk yang tidak mengenal kegagalan dan pantang mundur serta tahan terhadap ancaman dan bujukan.

Haji yang shahih dapat menciptakan orang luluh dalam tubuh umat Islam menjadi satu kesatuan yang kuat dan berdayaguna, juga dapat menjadikan bagian-bagian yang bercerai-berai ini saling mengenal satu sama lain dan saling bercerita tentang harapan dan kepedihan, tentang perkembangan dan kebutuhan bersama, dan tentang pengalaman yang diperoleh. Kalaulah haji diletakkan di tengah kerangka yang mengarah kepada tujuan-tujuan dan hasil di atas tadi, kerja sama para penguasa dan alim ulama serta tokoh-tokoh ashaburo’y (bijak, pent.) di dunia Islam, niscaya haji tersebut menurunkan anugerah yang besar kepada umat Islam yang tidak bisa di timbang dengan anugerah lain di dunia ini.

Sesungguhnya kita menerima dengan baik bahwa terdapat pemisah besar antara bentuk sekarang dengan bentuk yang dikehendaki dalam pelaksanaan kewajiban Ilahi ini.

Surat Imam Khomeini Kepada Gorbachev

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Kepada Yang Mulia Tuan Gorbachev,

Ketua Presidium Uni Soviet

Semenjak Anda memegang kekuasaan, timbul kesan bahwa Anda, dalam menganalisa masalah politik dunia, khususnya yang timbul menyangkut Uni Soviet, telah mendapati diri dalam era baru penafsiran kembali, peralihan dan tantangan. Keberanian dan keteguhan Anda menghadapi kenyataan internasional tersebut nampaknya akan membawa perubahan pertimbangan kekuasaan di dunia sehingga saya merasa perlu meminta perhatian Anda pada beberapa hal berikut ini.

Meskipun sikap dan keputusan Anda yang baru itu hanya terbatas pada bagaimana cara mengatasi problema kepartaian selain dilema bangsa Anda, namun keberanian Anda meninjau kembali ideologi yang selama bertahun-tahun telah memenjarakan kaum revolusioner dunia dalam tirai besi pantas mendapat pujian. Tetapi jika Anda mau berfikir lebih jauh dari itu, masalah pertama yang pasti menolong Anda mencapai keberhasilan adalah meninjau kembali kebijaksanaan-kebijaksanaan pendahulu Anda dalam meneguhkan ateisme dan ketidakberagamaan. Ketahuilah, inilah satu-satunya jalan realitis untuk mengatasi masalah-masalah dunia.

Mungkin saja kebijakan dan pratek-praktek menyimpang para pemimpin komunis terdahulu dalam bidang ekonomi menyebabkan dunia Barat menjadi tampak menarik, padahal tidak demikian. Jika Anda ingin mengakhiri luka ekonomi sosialisme-komunisme Barat. Bukan saja Anda tidak mampu menyembuhkan penderitaan masyakat Soviet, tapi juga akan mengundang orang lain mengatasi kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan. Karena jika Marxisme telah mengalami jalan buntu dalam aspek ekonomi dan sosialnya, maka Barat pun mengalami problema yang sama, tentu dengan cara yang berbeda.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, seharusnya kita menyerahkan diri kepada kebenaran. Masalah utama negara Anda tidaklah bersumber dari kepemilikan atau ekonomi atau kebebasan; Namun masalan Anda yang sebenarnya berasal dari tiadanya keimanan hakiki kepada Tuhan, masalah sama yang juga menyeret Barat kepada kehancuran dan jalan buntu. Problema Anda berasal dari perang yang berkepanjangan dan sia-sia terhadap Tuhan, sumber hakiki makhluk dan alam semesta.

Yang Mulia Gorbachev, sangatlah jelas bagi semua orang bahwa mulai sekarang dan seterusnya, kehendaknya orang mencari komunisme dalam museum sejarah politik dunia, karena Marxisme tidak mampu memenuhi kebutuhan hakiki manusia. Marxisme adalah aliran materialistis, dan hanya dengan materialisme, seseorang tidak akan mampu menyelamatkan manusia dari krisis ketiadaan kepercayaan dalam spiritualitas. Yang merupakan penderitaan terparah menimpa masyarakat manusia di Timur dan Barat.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, boleh jadi dalam beberapa aspek, Anda tidaklah berpaling dari Marxisme dan bahkan di masa depan Anda mungkin saja menyuarakan keyakinan teguh terhadap Marxisme dalam wawancara- wawancara di depan umum; Bagaimanapun, Anda sendiri tahu betul bahwa yang benar bukan itu.

Pemimpin Cina memberikan pukulan pertama kepada komunisme dan Anda memberikan pukulan kedua yang nampaknya merupakan pukulan terakhir. Dewasa ini tidak ada lagi yang bernama komunisme di dunia ini.

Namun, secara tutus saya mengharapkan kiranya Anda untuk tidak terperangkap dalam penjara Barat dan Setan Besar ketika Anda mendobrak tirai-tirai besi idealisme Marxis. Saya harapkan Anda memperoleh kehormatan, menghapus sisa-sisa terakhir dari tujuh puluh tahun penyelewengan komunisme dunia dari lembaran sejarah dan tanah air Anda.

Dewasa ini, bahkan negara-negara yang biasanya dianggap sekutu, Anda, yang sangat berhasrat untuk melindungi kepentingan rakyat dan negerinya, tidak lagi mampu meyakinkan diri mereka untuk menggunakan kekayaan nasionalnya. Baik yang di atas maupun yang di bawah tanah,untuk membuktikan kebenaran komunisme, yang gemeretak keruntuhannya telah terdengar oleh para penganutnya.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, ketika seruan “Allah Maha Besar” dan pernyataan kesaksian akan kerasulan Nabi terakhir Saww. terdengar kembali setelah tujuh puluh tahun dari menara-menara masjid pada sebagian Republik Soviet, bergetarlah hati seluruh pengikut sejati Islam yang dibawa Muhammad Saww. Karena itu, sayamerasa perlu menyebutkan hal ini kepada Anda agar Anda sekali lagi mempertimbangkan pandangan dunia materialis maupun Ilahi.

Kaum materialis menganggap indera sebagai Kriteria pengenalan mereka dan segala sesuatu yang berada di luar jangkauan indera tidaklah termasuk dalam wilayah pengetahuan. Mereka berpendapat, Keberadaan (eksistensi) sama dengan wujud material, karenanya segala sesuatu yang bukan materi dianggap tidak berada. Dengan demikian, mereka memandang alam gaib. seperti eksistensi Allah Yang Maha Kuasa, wahyu Ilahi. Misi Kenabian dan Hari Kebangkitan sebagai dongeng semata-mata.

Dasar pengetahuan dalam pandangan dunia Ilahi terdiri dari “indera” dan “akal”, dan segala sesuatu yang “rasional” termasuk dalam wilayah pengetahuan, walaupun tidak terjangkau indera. Karena itu yang terlihat dan tak terlihat dapat berada. Sebagaimana pengetahuan tentang hal-hal material bergantung pada nonmaterial, pengetahuan empiris bersandar pada pengetahuan rasional.

AI-Quran al-Karim mengkritik dasar-dasar pandangan dunia Kaum materialis dan arguman yang menganggap Tuhan itu tidak ada, dengan asumsi bahwa sekirahya Tuhan ada, tentu bisa dilihat; atau orang-orang yang berkata,

“Kami tidak akan percaya kepada engkau sebelum kami melihat Allah dengan nyata”. (QS. al-Baqarah, 2: 55)

AI-Quran menolak mereka dengan mengatakan,

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Mahahalus lagi Maha Mengetahui”. (QS. al-An’aam, 6: 103)

Kita juga dapat membuktikan hal-hal Wahyu Ilahi, Misi Kenabian dan Hari Akhirat tanpa menggunakan argumen-argumen yang diajukan oleh AI- Quran Suci yang dalam pandangan Anda merupakan perkara yang masih diperdebatkan. Pada prinsipnya, saya cenderung untuk tidak melibatkan Anda dalam kepelikan-kepelikan para filosof khususnya para filosof Islam. Saya cukupkan dengan dua contoh sederhana, mudah difahami secara fitri serta bermanfaat bagi para politisi sekalipun.

Jelaslah bahwa materi dan jasad, apa pun adanya, tidaklah sadar akan dirinya. Telah merupakan ciri khas benda fisik bahwa ia tak sadar dan tak mengetahui apa-apa, padahal kita lihat dengan jelas bahwa manusia dan makhluk hidup menyadari lingkungannya. Mereka mengetahui di mana mereka berada dan merasakan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Jadi, manusia dan makhluk hidup memiliki sesuatu yang melampaui benda dan berbeda dari benda, yang tak bersama kematian.

Diketahui pula bahwa menurut fitrahnya manusia cenderung kepada kesempumaan tanpa batas. Dan Anda sangat mengetahui bahwa manusia pencari kekuasaan berhasrat menjadi mahakuasa di dunia. Dari itu ia tidak tertarik kepada suatu kekuasaan yang tak sempurna. Sekalipun, misalnya ia menguasai alam semesta dan dikatakan kepadanya bahwa ada suatu dunia lain maka secara alami ia akan berhasrat untuk menguasai dunia lain itu pula.

Manusia penuntut ilmu, betapa pun terpelajarnya, jika ia mendengar ada ilmu lain, secara alami akan ingin mendapatkan ilmu itu pula. Maka tentulah ada kekuasaan yang mutlak dan pengetahuan mutlak sebagai sifat-sifat suatu wujud yang merupakan obyak cinta dan pencarian manusia. Itulah Tuhan Yang Mahakuasa yang kepada-Nya kita semua berusaha menuju, sekalipun kita tidak menyadarinya. Manusia pada galibnya herhasrat untuk mencapai Yang Mutlak dan larut di dalam-Nya. Pada prinsipnya, gairah besar akan kehidupan yang kekal, yang merupakan fitrah semua orang, adalah petunjuk akan kehidupan yang kekal dan kekekalan terhadap maut.

Jika Anda bermaksud melakukan penyelidikan tentang masalah- masalah tersebut. Anda dapat memerintahkan para ahli untuk mengkaji, selain buku-buku para filosof Barat, karanganl-karangan al-Farabi dan Ibnu Sina (semoga Allah melimpahkan kedamaian atas mereka) dalam filsafat peripatetik (masysya’iyyin), karena pengkajian tersebut akan membuktikan bahwa hukum sebab akibat yang ada padanya segala pengetahuan berpijak didasarkan pada pengetahuan rasional dan bukan pengalaman inderawi serta pemahaman universal maupun hukum-hukum umum yang ada padanya bersandar setiap argumentasi, juga bersifat rasional yang tidak inderawi.

Sekaitan dengan ini, mereka dapat menelaah karya-karya Suhrawardi dalam filsafat Iluminasi (Isyraqi). Secara ahli dia menjelaskan kenyataan bahwa setiap benda dan obyek material membutuhkan “cahaya” murni yang sepenuhnya tak dapat diindera, dan bahwa konsepsi intuitif manusia tentang hakikat manusia juga sama sekali jauh melampaui dari persepsi inderawi. Anda juga dapat meminta para ahli untuk menelaah karya terkenal Sadra al-Muta’aliyyin (semoga Allah melimpahkan rahmat baginya dan membangkitkannya bersama para nabi dan orang-orang yang saleh) dalam filsafat Transendental (al-Hikmah al-Muta’aliyah) sehingga akan jelas bagi Anda bahwa realitas pengetahuan sesungguhnya adalah entitas yang terpisah dari materi, karena itu ia juga tidak dibatasi hukum-hukum materi.

Saya tidak ingin menjemukan Anda lebih jauh dengan detail-detail, karena itu saya tidak sebutkan judul dari kitab-kitab para pemikir besar lainnya, khususnya Muhyiddin ibn Arabi. Jika Anda ingin mendalami seluk-beluk pemikiran sarjana besar ini, silahkan kirim beberapa ahli pikir Soviet yang berkualitas tinggi dan dipersiapkan dengan baik dalam bidang ini ke Qum supaya beberapa tahun, dengan karunia Allah, mereka akan memperoleh pengetahuan tentang hal-hal subtil tersebut dan tanpa perjalanan ini kesadaran yang demikian takkan menjadi kenyataan.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, sekarang, setelah menyebut hal-hal pokok di atas danlilukadimah dalam masalah ini, saya menyeru kepada Anda untuk secara serius mengkaji Islam, bukan karena Islam dan kaum Muslimin membutuhkan pengkajian Anda, tetapi karena nilai-nilai Islam yang tinggi dan universal yang dapat memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa dan memecahkan problem-problem mendasar yang menghadang manusia. Suatu penyelidikan yang mendalam tentang Islam akan membebaskan Anda selamanya dari masalah Afghanistan dan masalah sejenis lainnya. Kami senantiasa memperlakukan kaum Muslimin di seluruh dunia sebagaimana kaum Muslimin Iran, lebih jauh lagi kami merasa senasib. Dengan memberi kesempatan beribadah yang relatif bahwa agama itu candu masyarakat. Jika begitu, apakah agama yang telah menjadikan Iran seteguh gunung dalam berhadapan dengan adikuasa adalah candu masyarakat?

Apakah agama, yang menghendaki terlaksananya keadilan di muka bumi dan kebebasan manusia dari segala belenggu materi dan ruhani adalah candu masyarakat?

Memang ada agama yang menjadi alat untuk menyerahkan kekayaan material dan spiritual negara-negara Islam dan non-Islam ke tangan para adikuasa dan kekuasaan lainnya dan menyeru rakyat penganutnya untuk menghadiri politik, itulah yang oleh Iran disebut agama sponsoron Amerika.

Akhirnya, saya nyatakan dengan terus terang, bahwa Republik Islam Iran sebagai tonggak terbesar dan terkuat di dunia Islam mampu mengisi kekosongan iman yang menimpa sistem Anda. Bagaimanapun, sebagaimana di masa lampau, Iran meyakini dan menghormati hubungan-hubungan bilateral dan bertetangga baik.

Wassalamu’ala man ittaba’ al-huda.

Salam Sejahtera atas mereka yang mencari kebenaran.

Ruhullah al-Musawi al-Khomeini

1 Januari 1989

Pesan Imam Untuk Umat (1)

BismiIIahirrahmanirrahim

Sebagai pengantar, pantaslah kiranya saya memberikan komentar secara singkat tentang hadis Nabi Muhammad Saww. yang mutawatir[1] , yaitu hadis Tsaqalain [2] berbunyi,

“Aku akan meninggalkan untuk kamu dua hal yang paling berharga yaitu Kitabullah dan Keturunanku, yang tidak akan pernah berpisah sampai keduanya berjumpa dengan aku di al-Haudh”.

Jauh di atas kemampuan saya untuk berbicara tentang kedudukan moral suci yang paling tinggi, tentang posisi irfan (perjalanan ruhani) dan status kedua hal yang paling berharga itu. Karena nilai-nilai keduanya meliputi bumi, langit dan di luar jangkauan akal kita. Saya tidak bermaksud memberi komentar tentang kerugian-kerugian tak ternilai yang telah menimpa manusia karena pengabaiannya. Juga bukan maksud saya untuk menggambarkan panjang lebar tentang kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan terhadap keduanya oleh musuh-musuh Allah dan orang zalim. Saya hanya ingin menyinggung sedikit tentang beberapa permasalahan yang menimpa kedua hal paling berharga ini.

Barangkali ungkapan “yang tak akan pernah berpisah” dalam hadis tersebut bermakna, setelah wafatnya Nabi Saww., kitabullah dan keturunan Nabi Saww. akan mendapat perlakuan yang sama. Pengabaian terhadap yang satu atau penolakan terhadap keduanya akan menimbulkan derita yang sama terhadap yang lain, sehingga keturunan Nabi (Ahlibait as.) dan kitabullah bersatu atas bagian-bagian ke dalam keseluruhan, seperti terserapnya tetesan-tetesan embun ke dalam laut. Mungkin juga berarti sesuatu yang lain di luar jangkauan pengertian manusia.

Haruslah dikatakan bahwa hadis Tsaqalain telah sering dikutip para ulama dan fakih Sunni maupun Syi’ah. Hadis ini telah dikukuhkan berkali-kali dalam kitab-kitab mereka sebagai hadis yang sahih dari Nabi Saww. Ini bukti positif bagi kaum muslimin, terlepas dari mazhab mereka. Semua bertanggung jawab atasnya, terutama para fukaha, tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak mengetahuinya. Sekarang mari kita lihat apa yang telah terjadi pada warisan Nabi itu sendiri.

Sesudah syahidnya Imam ‘Ali, para Thaghut dan orang zalim yang serakah mencemarkan AI-Quran sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan anti-Quran. Untuk mencapai ini mereka memaksa para penasehat AI-Quran ke luar gelanggang. Mereka mengusir para penafsir AI-Quran yang sebenarnya, orang-orang yang menyadari kebenaran-kebenaran dan di telinga mereka masih bergema suara Nabi ketika berkata,

“Aku akan meninggalkan untuk kalian dua hal yang paling berharga.”

Jadi AI-Quran yang seharusnya menjadi pedoman manusia untuk kehidupan moral dan material hingga hari terakhir disimpan. Pemerintahan Ilahiah yang adil dan merupakan salah satu ideal kitab suci dilupakan sama sekali.

Pemutarbalikan makna kitab Allah dan agama Allah telah menjadi suatu kebiasaan yang sangat aib. Semakin maju kerangka yang diselubungi dan diputarbalikkan mengakibatkan AI-Quranyang diturunkan untuk memperbaiki umat manusia semakin dipaksakan untuk terlupa. AI-Quran diwahyukan kepada Muhammad Saww. untuk mengangkat umat manusia kepada status yang semestinya. menyelamatkan mereka dari kezaliman dan kejahatan, melembagakan pemerintahan adil dan kebersamaan, juga untuk memberikan kekuasaan kepada para wali dan pemegang Ilahi yang maksum, sehingga mereka dapat mengalihkan pemerintahan berdaulat kepada orang-orang yang berkualifikasi dan pantas dimana dalam kehidupan telah disingkirkan dari seluruh umat manusia. Di tangan para penguasa penindas dan para mullah yang jahat serta lebih buruk dari pemerintah zalim, AI-Quran dicemarkan sebagai alat penindas, pembela kekejaman dan kerusakan. AI-Quran diputarbalikkan untuk membenarkan tindakan zalim musuh-musuh Allah.

Sayang, di tangan para musuh licik dan sahabat jahil, Kitab Ilahi yang diturunkan untuk mengangkat nasib manusia, tidak mendapatkan tempat. kecuali di kubur-kubur dan pada upacara kematian. Instrumen yang seharusnya menyatukan umat manusia dan menjadi kitab suci kehidupan serta keselamatannya, telah diubah menjadi alat perpecahan dan perselisihan di kalangan manusia atau meninggalkan arena kehidupan aktif. Kita semua menyaksikan, barangsiapa berbicara tentang pemerintahan Islam atau politik yang merupakan reran besar Islam dan Nabi atau tentang AI-Quran dan sunnah Islam, dipandang sebagai orang yang berbuat dosa besar. Istilah mullah politik yang diartikan fakih duniawi. Keadaan ini masih berlaku sekarang.

Pada tahun-tahun ini kekuatan-kekuatan setan besar melalui rezim- rezim setempat telahmelakukan usaha-usaha besar untuk mencetak dan menerbitkan kitab AI-Quran yang berpengaruh dalam tujuan-tujuan jahat dan penyelewengan mereka. Kitab-kitab AI-Qur’an itu diterbitkan dengan huruf-huruf dan sampul menarik serta dibagikan ke seluruh dunia dengan tujuan untuk menyingkirkan kitab suci itu dari kehidupan sosial. Kita semua melihat kitab AI-Qur’an yang telah dicetak oleh Mohammad Reza Pahlevi. la berhasil menipu sebagian orang, termasuk sejumlah mullah yang tidak menyadari tujuan-tujuan Islam serta memuji perbuatannya itu. Kita lihat raja Fahd setiap tahun mengeluarkan harta rakyat untuk mencetak kitab-kitab AI-Quran serta materi-materi yang bertujuan mempublikasikan dan mempropaganda dengan maksud mendukung gagasan-gagasan anti-Qur’an, memprogandakan faham Wahabisme yang tak mendasar. la mencemari AI-Qur’an dan, mendorong rakyat untuk mendukung para adidaya serta menghancurkan AI-Quran dan Islam.

Kita dan bangsa kita bangga bahwa kita menganut suatu keimanan dimana AI-Qur’an berbicara tentang persatuan kaum muslimin dan umat manusia. Kita bangga bahwa keimanan telah menyelamatkan AI-Quran dari pekuburan dan menyelamatkan untuk digunakan sebagai resep bagi manusia, Pembebasan dari segala perbudakan dan belenggu perbudakan mental dan intelektual yang mendorong dia ke arah penghambaan dan kekosongan. Kita bangga bahwa kita menganut keimanan yang pendirinya telah ditunjuk oleh Allah, di mana ‘Ali bin Abi Thalib as. hamba Allah itu yang bebas dari segala perbudakan dan perhambaan.

Kita mendapatkan penghormatan bahwa kitab Nahjul Balaghah (kumpulan Khotbah dan nasehat Imam ‘AIi bin Abi Thalib as.) yang berasal dari Imam ‘Ali as. yang setelah AI-Quran merupakan kitab terbesar bagi pembebasan manusia dan ketetapan spiritual. Pemerintahannya memberikan jalan yang luhur bagi penyelamatan umat manusia. Kita mendapat kehormatan mempunyai pemimpin para Imam Maksum dari ‘Ali bin Abi Thalib as. sampai Imam Muhammad al-Mahdi afs. yang hidup dalam alam kegaiban dan mengawasi perbuatan kita dengan rahmat Allah.

Kita beroleh Kehormatan mendapat imam-imam sebagai penulis do’a-do’a yang tinggi, yang mulia dan pemberi semangat hidup seperti do’a Sya’baniyyah, do’a Arafah oleh Imam Husain as. Shahifah Sajjadiyah oleh Imam Ali Zainal-Abidin as. Shahifah Fathimiyyah yang diilhamkan Allah kepada wanita suci Fatimah az-Zahra ash. Kita mendapat kehormatan mempunyai Imam seperti Muhammad al-Baqir as. (yang dikenal sebagai Baqiral ‘Ulum, pemilah ilmu) yang martabatnya hanya dapat dinilai oleh Allah, Nabi-Nya dan imam-imam maksum. Kita bangga menjadi pengikut Imam Ja’far ash-Shadiq as. yang fikihnya adalah seluas samudra tak bertepi. Kita bangga bahwa imam-imam maksum menderita dalam penjara, dibuang dan dianugrahi kematian syahid dalam usaha melawan penindasan dan kekejaman para tiran. Dan saat ini kita bangga bahwa kita berusaha untuk melembagakan kembali tujuan-tujuan AI-Quran dan Hadis. Kita bangga bahwa rakyat kita yang penuh iman rela mengorbankan segalanya demi tujuan suci ini.

Kita bangga bahwa wanita-wanita kita, tua-muda, hadir dan aktif berdampingan denga kaum lelaki, kadang-kadang bahkan lebih aktif di semua bidang meliputi budaya, ekonomi dan militer. Mereka berjuang kadang-kadang lebih efektif dari Kaum pria untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam. Mereka menerima pelajaran untuk mempertahankan Islam dan negara Islam. Kaum wanita kita telah melepaskan diri dari deprivasi yang dipaksakan oleh musuh-musuh Islam dan oleh ketidaksadaran akan ajaran persaudaraan Islam. Mereka begitu berani membuang takhayul yang diciptakan oleh para musuh lewat beberapa mullah jahil. Kaum wanita yang tidak mampu bertempur di front melayani garis belakang dengan semangat dan keberanian yang membuat hati lelaki bergetar dengan gelora.

Contoh merekamenimbulkan ketakutan di hati musuh dan membuat marah mereka yang berniat jahil. Sering terlihat wanita kita berteriak lantang bahwa mereka telah memberikan anak-anak mereka di jalan Allah dan Islam dan mereka. bangga karenanya. Sebab yang mereka terima sebagai ganjarannya itu melebihi surga dan barang materi duniawi.

Sesungguhnya bangsa kita dan seluruh umat Islam adalah kaum tertindas di dunia danakan merasa gembira bahwa musuh mereka adalah musuh Allah, musuh AI-Quran dan Islam. Orang-orang keji yang tidak menahan diri dari setiap perbuatan jahat dan mengumbar hawa nafsu mereka ada.rah musuh-musuh, yaitu Amerika Serikat, suatu negara teroris yang tak kenai batas dan telah membakar segala sesuatu di mana-mana. Sekutunya, Zionisme Internasional, melakukan segala macam kejahatan yang tak terperikan dalam memenuhi hawa nafsu yang keji dan serakah. Gagasan gila tentang Israel Raya mendorong mereka untuk melakukan setiap perbuatan keji dan nista.

Kaum muslimin dan kaum tertindas merasa senang mem-punyai musuh-musuh seperti raja Husien Yordania si penjahat profesional, raja Hasan Maroko dan Hosni Mubarak (Mesir), parapengikut Israel, penjahat-penjahat dan sendiri melayani Amerika Serikat. Kita bergembira mempunyai Saddam al-Aflaki sebagai musuh, yang diketahui teman dan lawan sebagai penjahat, pelanggar hak manusia dan hukum internasional, Pengkhiatanannya terhadap kaum tertindas Irak serta bangsa-bangsa di emirat-emirat Teluk Parsia tidak kurang keji pengkhianatannya terhadap bangsa dan negara kita.

Kita dan kaum tertindas di dunia gembira menjadi sasaran kejahatan oleh para adidaya melalui media massa internasional yang digenggam mereka. Apa yang dapat menjadi sumber kebanggaan yang lebih besar daripada kenyataan bahwa Amerika Serikat, dengan segala kekuatan militernya, kesombongannya, klaim-klaimnya, kekayaan dan penguasaan atas kekayaan negara lain, media massa dan sekutu-sekutunya di kalangan rezim-rezim boneka sudah begitu aib dan bingung dalam urusan-urusannya dengan bangsa Iran yang berani, sehingga ia tidak tahu ke mana dan kepada siapa harus berpaling. Ini bukan kerja seseorang atau sesuatu, melainkan hanya pertolongan Illahi yang telah membangun bangsa-bangsa ini terutama bangsa Iran. Muslim dan telah membimbing dari gelap kepada terangnya cahaya Islam.

Sekarang saya mengambil kesempatan untuk menasehati bangsa Iran yang mulia tetapi tertindas, untuk tetap bersiteguh hati pada jalan Ilahi yang lurus ini, yang tidak menuju ke Timur yang ateis dan tidak pula ke Barat penindas, tetapi kepada jalan yang diperintahkan Allah kepada kita. Jangan sampai ada tangan kotor adidaya baik dalam atau luar negeri mempengaruhi tekad dan kemauan Anda. Yakinlah bahwa kekuatan syaitani Timur atau Barat akan mendapatkan bukti lebih panyak, bahwa apa yang kita lakukan ini merupakan dukungan lIahi. Yakinlah bahwa semakin besar media massa mereka menentang Anda, semakin jelas hal itu mencerminkan kekuatan Ilahi kepada Anda, Allah akan mengganjari dan menghukum mereka yang patut atasnya dengan setepat-tepatnya.

Saya sungguh-sungguh meminta kaum muslimin untuk mengikuti praktek Imam Maksum as. setalian dengan urusan politik, sosial, ekonomi, militer dan berkorban apa saja diperlukan demi mengikuti mereka. Saya pun hendak mengingatkan Anda sekalian untuk memelihara dan melaksanakan fikih serta hukum agama, karena ini merupakan pelaksanaan misi Nubuwah dan Imamah serta menjamin pertumbuhan dan perkembangan bangsa-bangsa melalui perintah pokok maupun sekunder.

Saya nasehatkan agar Anda tidak menyimpang sedikitpun dari ajaran fikih Islam dan tidak mendengarkan nyanyian para penghasut yang menyelinap karena merupakan musuh agama dan kebenaran.

Yakinlah bahwa dengan langkah kecil sekalipun ke arah penyimpangah akan menjadi pendahulu kejatuhan agarna, ajaran Islam dan hukum Keadilan Ilahi. Jangan melalaikan shalat Jum’at dan shalat sehari-hari. Shalat Jum’at adalah salah satu rahmat Allah terbesar bagi Republik Islam Iran karena ia mengandung muatan politik.

Begitu pula berkabung bagi syahidnya para Imam Suci terutama perkabungan ‘Asyura, jangan sampai dilalaikan. Kenangan kepada peristiswa efek agung ini harus dihidupkan. Ingatlah, jeritan, kutukan, sumpah serapah agar dibangkitkan sebagaimana mestinya terhadap kekejaman para Khalifah Bani Ummayah atas para Imam suci as., yang terpantul dalam protes-protes heroik terhadap penguasa zalim oleh bangsa-bangsa sepanjang sejarah.

Pengekalan protes semacam itulah yang menghancurkan penindasan dan kekejaman. Kejahatan-kejahatan para tiran di setiap zaman perlu ditunjukkan dalam tangisan berkabung, pembacaan zikir, shalawat dan salam bagi para Imam suci as.

Di zaman ini penindasanterhadap kaum muslimin adalah pekerjaan Amerika Serikat dan Rusia serta satelit-satelit mereka seperti Dinasti Saudi. Para pengkhianat rumah Allah ini, Ka’bah dan mereka paling pantas mendapat kutukan keras. Kita semua harus mengetahui bahwa justru upacara “ibadah politik” yang memberikan kepada kaum muslimin, terutama kaum Syi’ah Imamiah, persatuan yang mereka nikmati.

Baiklah saya katakan disini bahwa wasiat politik saya tidak hanya bagi bangsa Iran, tetapi dianjurkan kepada semua bangsa tertindas di di dunia, terlepas dari agama dan kebangsaan mereka. Saya berdo’a semoga Allah tidak meninggalkan kita dan bangsa kita sendirian walau sedetik. Semoga la tidak menahan karunia-Nya dari putra-putri Islam dan para mujahidin.

Pesan Imam Untuk Umat (2)

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Makna Revolusi Islam yang mulia menjadi ada, berkat usaha jutaan orang yang berharga serta darah ribuan syuhada dan veteran yang cacat-jang dipandang sebagai sumber harapan dan inspirasi jutaan umat manusia demikian besarnya sehingga menantang argumen-argumen dengan pena dan lidah.

Saya, Ruhullah al-Musawi al-Khomeini, selalu mengingat nikmat Ilahi walaupun dengan kekurangan-kekurangan saya dan mempunyai sebagai bekal jalan penuh resiko yang saya tempuh, hanya ha,rapan dan keyakinan dalam kemurahan-Nya; Dan sebagai murid sederhana fikih Islam, sebagaimana semua saudara lalnnya, percaya pada revolusi ini dan pengekalan hasil-hasil capaiannya dan buah-buahnya, memberanikan diri mengajukan yang berikut ini sebagai wasiat saya kepada generasi sekarang dan generasi-generasi yang akan datang. Saya berdo’a semoga Allah menganugerahi saya ketulusan dalam membuat pernyataan-pernyataan berikut ini :

1. Kita semua tahu

Kita semua tahu, bahwa revolusi besar yang memutuskan perangkap dari penelan dunia yang zalim dari rupa dan bentuk Iran, dimungkinkan karena karunia. Allah semata-mata. Mustahil bangsa Iran mencapai prestasi besar ini bila diingat kondisi-kondisi yang ada dalam negara pada waktu itu :

Propaganda anti-Islam dan anti ulama yang tak terkirakan, terutama selama masa seratus tahun lalu; Penciptaan perselisihan dan perpecahan di kalangan penduduk oleh para penulis, penyair, orator dan media massa;

Dimapankannya sekian banyak pusat perjudian, pelacuran, pemadat narkotik, bar dan kabaret untuk menyeret kaum muda ke dalam perselisihan dan kejahatan, oleh si korup Syah dan ayahnya yang buta huruf;

Pemaksaan parlemen kepada rakyat yang asing;

Penggunaan guru-guru dan guru besar yang bersandar ke Timur atau ke Barat di sekolah-sekolah dan universitas;

Para pendidik yang seratus persen menentang kultur Islam.

Dengan segala permasalahan tersebut di atas dan dengan permasalahan lainnya, seperti pengucilan para mullah dan merusak pikiran mereka dengan propaganda beracun, adalah mukjizat semata-mata bahwa bangsa ini mampu bangkit dalam persatuan dengan seruan “Allahu Akbar”.

Di setiap gubuk desa dan kota di seluruh negara, melalui tindakan pengabdian dan pengorbanan yang mencengangkan, mengusir semua kekuatan dalam dan luar negeri dan mengambil nasib bangsa ke dalam tangannya sendiri.

Karena itu, tanpa keraguan, Revolusi Islam Iran adalah khas di antara semua revolusi; Dalam kemunculan pada watak perjuangannya dan khas dalam insentif untuk kebangkitan serta pemberontakan. Pastilah ini suatu pemberian suci, suatu hadiah Ilahi dari Allah kepada bangsa Iran yang tertindas dan yang dirampoki.

2. Islam dan pemerintahan Islam.

Islam dan pemerintahan Islam adalah fenomena Ilahi, yang penggunaannya menjamin kebahagiaan manusia dan keturunannya di dunia ini dan di akhirat.

Bertentangan dengan paham-paham non-Tauhid, Islam menaruh prihatin dan mengawasi manusia dalam keseluruhan urusan individual, sosial, material, moral, kultural, politik, ekonomi dan militer. Islam tidak mengabaikan permasalahan yang paling kecil sekalipun yang mempengaruhi pendidikan dan kemajuan moral serta material manusia dan masyarakatnya.

Islam telah menunjukkan rintangan-rintangan atas perubahan sosial dan evolusi serta telah berusaha untuk menyingkirkannya. Sekarang setelah dengan rahmat Allah, Republik Islam telah dimulai dari Iran oleh tangan kuat umatnya dan Islam, serta hukum-hukum dan ajaran-ajarannya yang progresif adalah perhatian dan urusan negara ini, terserah kepada bangsa ini untuk menjamin penerapannya dalam setiap aspek kehidupan dan untuk menyelamatkannya karena pemeliharaan Islam merupakan prioritas atas segala perintah sekalian lainnya.

Semua nabi, dari Adam as. hingga Muhammad Saww. secara konsisten telah mengurusi dan melakukan pengorbanan untuk (Tauhid) itu. Setelah Nabi Muhammad Saww. para Imam Suci berjuang keras untuk memeliharanya dan sebagian memberikan nyawanya untuk itu.

Sekarang adalah wajib bagi bangsa Iran sebagai pengawal amanat Ilahi yang telah diproklamasikan secara resmi di Iran dan yang telah memberikan buah-buah yang hebat dalam waktu sesingkat itu, untuk melakukan semua yang perlu bagi penerapan dan perlindungannya. Diharapkan bahwa amanat Ilahi ini akan menyinari negeri-negeri Islam lainnya dari Iran dan semua pemerintahan serta kaum Muslimin akan sama memahami hal ini. Sebagai suatu konsekuensi, mereka akan memutuskan cengkeraman para adikuasa penelan dunia dan para penjahat sejarah serta menyingkirkan pegangan mereka dari kaum tertindas sedunia.

Ketika saya mendekati nafas terakhir saya. saya merasa wajib menyatakan sesuatu dari hal-hal yang terjalin dalam pemeliharaan dan pengekalan amanat Ilahi ini. dan sebagian dari hal-hal yang membahayakan dan mengancamnya untuk kemaslahatan generasi masa kini dan yang akan datang. Saya memohon kepada Allah untuk memberkati semua dengan keberhasilan dalam hal ini.

a. Tiada ragu, rahasia survivalnya Revolusi Islam sama dengan rahasia kemenangannya.

Bangsa ini tahu akan rahasia ini. dan generasi-generasi berikut akan membaca tentang hal itu dalam buku pelajaran sejarah. Kedua sokongan pokoknya adalah maksud dan tujuan yang tinggi dan Ilahi dari pemerintahan atau kepemimpinan Islami; dan bersatunya segenap bangsa ini di bawah kesatuan bicara. demi tujuan dan insentif yang sama. Nasehat saya kepada semua generasi di masa depan, ialah apabila Anda menghendaki Islam dan kedaulatan Allah terus menerus, dan penjajahan serta eksploitasi asing dan domestik diputuskan.

Janganlah, dalam keadaan bagaiamanapun, meninggalkan insentif Ilahi yang telah ditekankan AI-Quran ini. Meninggalkan tujuan Ilahi yang merupakan rahasia kemenangan revolusi itu serta kelanjutan hidupnya, akan mengakibatkan pertengkaran, perpecahan dan terbengkalainya tujuan.

Karena inilah maka terompet propaganda berkumandang di mana-mana, menabur benih percekcokan dan perpecahan melalui distorsi kenyataan-kenyataan dan kebohongan semata-mata. Sudah jutaan dolar dikeluarkan untuk tujuan-tujuan aib semacam itu. Kunjungan musuh-musuh Republik Islam Iran yang berulang-ulang ke area ini mengandung tujuan itu.

Beberapa negara Muslim memikirkan kepentingan mereka sendiri saja dan dengan membuta menyerahkan diri mereka kepada Amerika. Ini diikuti oleh beberapa ulama semu. Yang harus diwaspadai kaum Muslimin di mana-mana, sekarang dan propaganda pemecah belah.

Nasehat saya kepada persekongkolan-persekongkolan semacam itu. Dengan segala daya memperkokoh persatuan Anda, hal ini mengecewakan para kafirin dan munafikin.

Salah satu persekongkolan terbesar di abad ini, terutama pada beberapa dasawarsa terakhir. Khususnya setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Yang jelas nyata ialah propaganda multidimensi yang dilancarkan dengan tujuan mengecewakan kaum Muslimin, terutama bangsa Iran dengan Islam.

Kadangkala dengan argumen yang terang-terangan dan kasar diklaim bahwa hukum-hukum Islam yang 1.400 tahun lalu tak dapat mengatur dunia modern secara efesien.

Kadangkala mereka juga mengajukan pendapat bahwa Islam adalah agama reaksioner yang menentang setiap gagasan baru dan manifestasi peradaban serta sekarang ini tak ada negara yang dapat melepaskan diri dari peradaban dunia serta berbagai aspeknya.

Kadangkala dalam propaganda tolol namun berbahaya, mereka mengklaim Kesucian Islam, sebagaimana agama-agama Ilahi lainnya dan mengatakan bahwa agama mempunyai tugas luhur membersihkan jiwa, mengundang manusia kepada kepertapaan, kebiharaan dan moralitas serta memperingati manusia terhadap dunia kebendaan. Mereka mengatakan bahwa doa mendekatkan manusia kepada Tuhan; bahwa politik dan pemerintahan bertentangan dengan tujuan moral yang besar dan berlawanan dengan tradisi para nabi besar.

Disesalkan, propaganda semacam itu telah mengesankan sebagian ulama dan kaum mukminin yang tak mendapatkan pendidikan yang sepatutnya dalam ajaran Islam. Pengaruhnya begitu nyata bahwa Muslimin yang berfikiran sederhana telah memandang keterlibatan dalam politik dan pemerintahan merupakan dosa dan kejahatan besar. Ini bencana yang menimpa Islam. Grup yang pertama, harus dikatakan, entah tak mengetahui apa-apa tentang pemerintahan, hukum dan politik, atau mereka berpura-pura tidak tahu. Penerapan hukum didasarkan pada kesamaan dan keadilan; dengan mencegah kekejaman dan kediktatoran; tentang eksistensi keadilan dan pribadi dan sosial; tentang kejahatan dan deprivasi serta penyelewengan; tentang kemerdekaan, najar, ketidaktergantungan dan keswasembadaan; tetang pencegahan penjajahan, eksploitasi dan perbudakan; tentang hukuman dan batas-batasnya; tentang qishash dan tentang basis penerapan keadilan untuk mengontrol kejahatan dan korupsi di dunia.

b. Politik dan pemerintahan umat

Politik dan pemerintahan umat menurut penalaran, keadilan dan banyak pertimbangan lainnya semacam itu bukanlah sesuatu yang akan lapuk atau kena erosi dalam perjalanan sejarah dan kehidupan manusia di dunia. Dengan menklaim untuk menjurus ke pemberian argumen bahwa prinsip-prinsip penalaran dan matematika harus diubah sekarang dan diganti oleh peraturan-peraturan lain. Adalah absolut untuk mengatakan bahwa keadilan sosial yang akan dilaksanakan sejak mula penciptaan, sedangkan perampokan dan kezaliman yang harus dicegah; bahwa prosedur semacam itu telah lapuk di zaman atom ini. Klaim bahwa Islam bertentangan dengan hal-hal yang baru adalah serupadengan ucapan Mohammad Reza Pahlevi bahwa “Di zaman ini mereka hendak menunggu hewan berkaki empat untuk perjalanan”.

Ini tak lain dari tuduhan sinting. Karena apabila dengan pembaruan dan manifestasi-manifestasi baru peradaban, yakni penemuan-penemuan baru, kemajuan industri dan yang semacam itu. Islam dan agama Tauhid manapun tidak pernah menentangnya. Malah ilmu pengetahuan dan industri sangat ditekankan dalam Islam dan AI-Qur’an.

Namun, apabila modernisme dan peradaban diartikan sebagaimana diklaim oleh beberapa intelektual profesional, adalah kebebasan berbuat dosa, pelacuran dan bahkan perbuatan homoseksual, maka semua manusia yang berfikiran nalar dan berpendidikan akan menentangnya. Sekalipun sebagian dari para individu dan unsur-unsur pro Timur dan pro Barat mempromosikan hal-halbitu secara membuta.

Suatu grup musuh kedua yang melakukan rencana jahat dengan lebih keji mempercayai bahwa agama dan pemerintahan tak dapat dipertemukan juga dipadukan. Orang-orang jahil ini harus menyadari bahwa AI-Quran dan Sunnah Nabi mengandung lebih banyak pelajaran, ketentuan dan perintah tentang tata pemerintahan serra politik ketimbang masalah apa pun lainnnya.

Bahkan banyak perintah Islam mengenai peribadatan kepada Allah sesungguhnya mengandung aspek-aspek politik dan mencegah yang mungkar. Nabi Muhammad Saww. mendirikan pemerintahan sebagaimana pemerintahan lainnya. kecuali bahwa ia bermaksud meningkatkan keadilan sosial dan persamaan. Para khalifah Islam yang pertama mempunyai kekuasaan yang !uas. Pemerintah berdaulat Imam ‘Ali as. dengan tujuan yang sama tetapi dalam skala yang lebih luas, sangat jelas dalam sejarah. Namun, setelah ‘Ali, akhirnya pemerintahan Islam hanya tinggal di bibir. Bahkan saar ini banyak pemerintah yang mengklaim Islam.

Dalam wasiat ini saya sering menggarisbawahi masalah ini di!masa lalu tetapi saya mengharapkan sejarahwan dan sosiolog akan membuat kaum muslimin melihat kesalahan mereka dalam hal ini.

Pendapat bahwa Nabi dan para Imam mengurusi masalah moral dan spiritual, sedangkan pemerintahan telah diperintahkan dengan sekuler atau hal-hal temporal telah ditolak dan dielakkan oleh para nabi dan para Imam, adalah sama sekali salah.

Dengan mengacu pandangan ini berartl perusakan bangsa-bangsa Islam dan hal itu akan membuka jalan bagi kolonialis kotor penumpas darah. Apa yang disebut tabu adalah petani, pemerintah diktator dan despot; dominasi, haus kuasa dan nafsu untuk kekuasaan. Pendeknya, segala hal yang membuat manusia meninggalkan Tuhan.

Tetapi, aturan-aturan Ilahiah adalah demi kepentirigan orang-orang yang tak punya dan tertindas serta berusaha untuk memantapkan persamaan sosial dan keadilan seperti yang dilakukan Sulaiman bin Dawud as. Dan Rasulullah Saww. Pemantapan keadilan dalam masyarakat adalah kewajiban Islam; dipandang sebagai kecintaan dan ibadah. Politik sehat yang telah ada pada aturan-aturan di atas, adalah suatu kebutuhan.

Bangsa Iran yang waspada harus menetralkan persekongkolan tersebut di atas sesuai dengan wawasan Islam. Penulis-penulis dan pembicara-pembicara harus bangkit dan menolong bangsa yang memerangi setan-setan yang bersekongkol itu.

c. Satu persekongkolan yang paling keji.

Satu persekongkolan yang paling keji adalah desas-desus yang meluas yang mengklaim bahwa: “Republik Islam tidak berbuat sesuatu bagi kebaikan rakyat”. Orang malang! Mereka melakukan pengorbanan-pengorbanan untuk meruntuhkan rezim despotik thaghut. Sedikit mereka membayangkan bahwa mereka akan muncul dengan suatu rezim yang lebih buruk.

“Orang-orang sombong telah menjadi semakin sombong dan kaum tertindas telah menjadi semakin tertindas. Penjara-penjara penuh dengan orang-orang muda yang merupakan harapan masa depan. Penyiksaan menjadi lebih keras dan tidak manusiawi ketimbang sebelumnya. Setiap hari sejumlah orang diekskusi, yang semuanya atas nama Islam. Mereka lebih baik tidak menamakan sistem ini “Republik Islam”. Keadaan lebih buruk dari zaman Reza dan putranya, rakyat menderita, harga membubung tinggi, para penjabat sedang mengantarkan rezim itu ke komunisme, harta rakyat disita, kebebasan dalam segala bentuknya telah dikekang dari rakyat, dan sebagainya dan sebagainya”.

Ocehan-ocehan semacam itu adalah bukti adanya konspirasi- konspirasi yang dilakukan setiap hari dalam suatu bentuk di suatu tempat, kota dan wilayah. Yang serupa itu dapat dilihat pada pertemuan-pertemuan, di taksi-taksi, bis-bis kota, dan sebagainya setelah isu-isu palsu melesu, muncul isu-isu yang segar.

Sayangnya, para ulama yang tidak menyadari persekongkolan setan, berhubungan dengan agen-agen perpecahan serta menganggap lagu-lagu mereka itu benar. Kenyataannya adalah bahwa orang-orang yang mendengarkan isu-isu dan mempercayainya adalah orang-orang yang tidak mengetahui kondisi dunia, revolusi dunia, dan peristiwa-peristiwa Pasca Revolusi serta mempermasalahkan yang pasti menyertainya. Mereka tidak mengetahui perubahah-perubahan yang telah terjadi bagi keuntungan Islam. Jadi bilamana mereka mendengar isu-isu semacam itu secara keliru atau mereka sengaja menerimanya.

Saya mendorong setiap orang agar tidak membuat sesuatu kesimpulan atau kritik celaka sampai Anda meraih hal-hal berikut:

Membuat suatu studi dan perbandingan antara kondisi-kondisi dunia yang ada dan Revolusi Islam dengan revolusi-revolusi lain dan kondisi-kondisi Pasca Revolusi di mana mereka tenggelam;

Pelajarilah sendiri keadaan-keadaan negara dan bangsa-bangsa sepeninggal dan sesudah revolusi mereka;

Mempertimbangkan permasalahan serius yang ditimbulkan oleh Reza Khan dan lebih buruk dari itu, oleh anaknya Mohammad Reza, termasuk: ketergantungan dalam segala hal pada kekuatan asing, penyuapan dan kecurangan personil pemerintah, perekonomian yang bangkrut, kejahatan dalam segala bentuk, termasuk pelacuran; mempertimbangkan kondisi-kondisiyang ada sebelum revolusi di sekolah-sekolah dan universitas;

Mempelajari dan membandingkan kondisi-kondisi para siswa dan mahasiswa, para pemuda, wanita, danpara ulama berdedikasi sebelum dan sesudah revolusi;

Mempertimbangkan kondisi masjid-masjid di masa thaghut;

Meninjau lagi catatan-catatan tentang orang-orang yang dihukum mati waktu itu dan membandingkan kondisi penjara-penjara dan para penghuninya;

Membandingkan keadaan para penimbun harta, para ka-pitalis, para pengurus real estate, pengadilan dan catatan khususnya;

Membuat studi dan perbandingan tentang hakim-hakim yang sekarang dan dahullu serta keputusan-keputusan mereka;

Membandingkan wakil-wakil rakyat di majelis sebelum dan sesudah revolusi;

Membandingkan para gubernur propinsi dalam kedua pemerintahan;

Mempelajari dan membandingkan kegiatan jihad Pembangunan di wilayah pedesaan sekarang dan kondisi-kondisi di sana sebelum revolusi; Mempertimbangkan seluruh pekerjaan pemerintahan ini dalam masa sepuluh tahun, dengan waktu delapan tahun dalam peperangan, dengan pekerjaan rezim yang sebelumnya selama lebih dari 50 tahun pemerintahan absolut dimana tidak ada masalah pengungsi, tidak ada kota-kota besar dan kecil, yang hancur tertanda perang dan tidak ada veteran-veteran cacat serta keluarga-keluarga tunawisma, tidak ada masalah blokade ekonomi, persekongkolan Amerika atau agen-agen lokal maupun asing, tidak ada sekian juta imigran peperangan dari luar negeri, tidak ada masalah da’i yang kurang berpengalaman dan kurang cukupnya hakim-hakim agama. Mempertimbangkan kesewenang-wenangan oleh para penyeleweng, musuh-musuh dan bahkan beberapa sahabat yang tidak mengetahui, dan mempertimbangkan permasalahan yang tak terhitung dan menarik kesimpulan.

Jangan Anda melemparkan gelombang kritik Anda sebelum Anda melakukan studi perbandingan yang semestinya. Berbelas-kasihlah kepada Islam, Islam yang baru muncul kembali dan menguncup, setelah berabad-abad menderita di bawah penguasa zalim, tersemuliti dalam selimut keji yang disediakan oleh permusuhan dan perlawanan musuh-musuh lokal dan asing! Apakah tidak lebih baik, apabila Anda ketimbang mengumpulkan para munafik, kapitalis dan para penumpuk harta dan kekayaan, turut serta dengan kaum papa, tertindas dan miskin? Bukankah akan lebih baik apabilaAnda ketimbang menyatukan diri dengan grup-grup anarkis dan teroris, memihak kepada mereka secara tidak langsung, mempertimbangkan para keluarga korban teror di kalangan ulama tak berdosa yang berdedikasi dan para pelayan lainnya?

Saya tidak pernah mengatakan, dan sekarang pun saya tidak mengatakan bahwa Islam sekarang telah dipraktekkan dalam seluruh dimensinya di Republik ini dan juga tidak seorang pun bergerak melawan hukum Islam di sini baik melalui kejahilan, buruknya disiplin atau karena keruwetan pribadi.

Tapi saya hendak mengatakan bahwa lembaga Legislatif, Yudikatif dan kekuatan Eksekutif bekerja sekuat tenaga untuk mengislamkan negara ini dan mereka didukung dalam usaha mereka oleh puluhan juta warga negaranya. Jika para pengacau, sekelompok kecil pembuat kesulitan secara bersama-sama datang, dalam semangat permainan yang terbuka, mendukung usaha sejenis, merealisasikan tujuan-tujuan akan datang secara lebih mudah dan lebih cepat. Jika mereka tidak mau bekerja sama, merekamungkin yakin bahwa massa dapat diberi informasi, menaruh perhatian dan akan mengalahkan kaum minoritas itu.

Saya berani mengatakan bahwa hari ini bangsa Iran lebih saleh dan lurus. Ketika Nabi masih hidup, masyarakat Hijaz menentangnya dan mencari-cari alasan untuk tidak pergi ke medan tempur. Karena inilah Allah telah menyesali mereka beberapa kali dalam AI-Quran surat At-Taubah. Orang-orang Kufah telah berlaku tidak sopan terhadap ‘Ali dan menentangnya melampaui batas yang keluhan-keluhan terhadap mereka dicatat oleh banyak kitab. Perlakuan orang-orang Kufah terhadap Imam Husain memuncak dalam peristiwa epik terbesar sejarah, kesyahidan Imam Husain.

Tetapi, hari ini, kita melihat bagaimana bangsa Iran mendukung sepenuh hati kekuatan angkatan bersenjatannya, Pengawal Revolusi, Basij dan para sukarelawan, membuat pengorbanan yang tidak terbayangkan di garis-garis depan, sebaik di garis belakang.

Kita senang melihat syuhada-syuhada yang masih hidup dan para cacat veteran dan keluarga mereka menemui kami semua dengan tangan terbuka serta wajah dan kata-kata yang meyakinkan. Semua ini disebabkan kekokohan iman mereka kepada Allah Yang Mahakuasa dan karena kecintaan mereka kepada-Nya dan kepada Islam dan jam irian mereka akan kehidupan kekal, sementara mereka tidak bersama Nabi maupun Imam. Jaminan dan insentif mereka ada di tempat lain, dalam keimanan kepada kegaiban.

Ini adalah kemenangan rahasia dalam berbagai dimensi Islam, harus patut merasa bangga setelah membangkitkan dan mendidik pengikut-pengikut dan anak-anak semacam itu. Kita bangga dalam kehadiran suatu bangsa yang semcam itu di hari ini.

Saya di sini menasehati orang-orang yang karena sesuatu alasan memusuhi Republik Islam, pemuda, perempuan dan laki-laki, yang telah dieksploitasi oleh para penyeleweng serta para munafik untuk memelihara suatu pemikiran terbuka lalu kemudian duduk menilai propaganda orang-orang yang ingin melihat Republik Islam runtuh; untuk mempelajari perilaku individu-individu semacam itu terhadap bangsa, pemerintahan, kelompok dan terhadap penyokong mereka sendiri; Mengamati secara berhati-hati pergeseran posisi mereka dalam berbagai kesempatan juga membandingkan hal ini dengan perilaku orang-orang yang telah disyahidkan oleh paramunafikin. Kemudian mereka akan menentukan kelompok mana yang benar-benar mendukung mustadh’afin dalam komunitas

Saudarar-saudara, Anda tidak akan membaca baris ini ketika saya hidup. Anda mungkin membacanya ketika saya meninggal dan saya tidak lama lagi ingin mengatakan sesuatu untuk mendapatkan kesenangan dan dukungan Anda. Karena Anda sebagai pemuda yang layak, akanlah senang saya melihat Anda menghabiskan waktu di jalan Allah demi kemuliaan Islam dan Republik Islam. Anda mungkin mencapai kebahagian kini dan di hari kemudian.

Saya memohon kepada Allah agar membimbing Anda ke jalan lurus dan melupakan kebaikan-kebaikan masa lalu. Saya menasehati Anda un!uk melahirkan keinginan yang sama dalam kesendirian, karena Dia adalah Pemberi Petunjuk dan Maha Penyayang.


3

4