“Saya Peringatkan Anda Akan Bahaya”
(Pidato bersejarah Imam Khomeini, 4 Aban 1334 H. Q. 1963 menentang RUU pemberian Hak-Hak Istimewa bagi warga negara Amerika di Iran, yang kemudian menyebabkan Imam Khomeini dibuang ke Turki)
Inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Saya tidak dapat menyuarakan perasaan hati saya dan hati saya tertekan sejak mendengar permasalahan-permasalahan Iran. Tidur saya berkurang dan tidak tentram. Hati sedang tertekan, dengan tekanan yang amat berat. Saya sedang menghitung-hitung hari, kapankah maut akan datang menjemput. Iran tidak lagi mempunyai Hari Raya, karena mereka13 merubah Hari Raya Iran menjadi Hari Berkabung. Rakyat berkabung, tapi mereka bersenang-senang dan berpesta ria, di lain pihak mereka menjual kita dan menjual kemerdekaan kita. Jika saya jadi mereka, akan saya larang pesta pora ini dan saya perintahkan untuk memasang panji-panji hitam dan pengibaran bendera hitam di bubungan rumah-rumah penduduk serta di bubungan pasar.
Kebesaran kita diinjak-injak dan kebesaran Iran lenyap, juga mereka menginjak-injak kebesaran Angkatan Bersenjata Iran. Mereka membawa Rancangan Undang-Undang ke Majelis:
Pertama,
bermaksud memasukkan kita dalam Perjanjian Wina.
Kedua,
berupaya mengesahkan suatu Undang-Undang yang menjamin para penasehat militer Amerika berikut keluarganya, teknisi, administratif, pelayan, bahkan setiap orang yang mempunyai hubungan dengan mereka bebas dari tuntutan atas tindakan kejahatan yang dilakukan mereka. Jika pelayan Amerika, atau juru masak Amerika membunuh marja’ (ulama besar) panutan kalian di tengah pasar atau menginjak-nginjak di bawah kakinya. polisi Iran tidak berhak mencegah perbuatan itu dan pengadilan Iran tidak berhak mengadilinya. Namun perkara itu harus dibawa ke Amerika untuk diselesaikan oleh tuan-tuan di sana. Pemerintahan sebelum ini telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang, tetapi mereka menyembunyikannya.
Pemerintahan yang sekarang sedang berkuasa beberapa waktu lalu telah membawa RUU ini ke Majelis Senat. Dengan sekali ketuk, selesailah semua permasalahan. Belum lagi sempat istirahat, RUU yang telah disahkan ini dibawa Pemerintah ke Majelis, setelah terjadi sedikit pembahasan beberapa anggota Majelis menyatakan penentangannya, tapi tetap saja RUU itu disetujui.
Tanpa rasa malu mereka mengesahkan RUU dan tanpa rasa malu juga Pemerintah mendukung gagasan tersebut. Mereka menempatkan bangsa Iran bahkan lebih rendah dari seekor anjing Amerika. Jika seseorang menabrak anjing Amerika. Sekalipun yang melakukan itu seorang raja Iran, pastilah akan diadili. Tapi jika koki Amerika menginjak-injak seorang Iran yang paling dihormati maka tidak seorang pun boleh mengusiknya.
Mengapa bisa sampai terjadi demikian?
Itu karena mereka ingin mendapatkan pinjaman dari Amerika, sedangkan Amerika mengajukan syarat ini. Mereka mengajukan permohonan hutang sejumlah 200 juta dolar dan Amerika menyetujuinya, serta akan menyerahkannya kepada Pemerintah Iran dalam jangka lima tahun untuk belanja militer. Sementara itu Iran harus membayarnya (mengembalikan) dalam jangka waktu sepuluh tahun senilai 300 juta dolar. Artinya, Amerika mendapatkan keuntungan dari Iran sebanyak seratus juta dolar, atau 800 juta Toman Iran.
Sudah, begini, masih juga mereka mau menjual Iran dan menjual kemerdekaannya. Mereka menganggap kita sebagai negara jajahan dan kita diperkenalkan kepada dunia sebagai negara yang bahkan lebih terbelakang (primitif) dari manusia-manusia yang belum mengenal peradaban.
Apa yang dapat kita lakukan dengan bencana ini?
Apa yang dapat dilakukan kaum ulama dengan malapetaka ini?
Ke negara mana mereka dapat menumpahkan perasaan mereka?
Bangsa lain mungkin berfikir bahwa rakyat Iran sendiri yang bersalah, yaitu mengapa sudi merendahkan martabat diri sendiri.
Mereka tidak tahu. Bukan rakyat yang melakukan ini, tapi hal ini dilakukan oleh pemerintah Iran dan Majelis Iran. Majelis yang tidak pernah punya kaitan dengan rakyat. Rakyat Iran tidak pernah memberi suara kepada anggota Majelis, karena para ulama tingkat satu serta para marja’ mengharamkan pemilihan dan rakyatpun patuh kepada mereka. Tapi tetap saja pemerintah menempatkan anggota majelis itu dengan paksa.
Mereka melihat bahwa dengan adanya pengaruh kaum ulama, pemerintah tidak dapat berbuat apa-apa. Karenanya mereka berupaya menghancurkan pengaruh yang sudah melekat di hati rakyat. Mereka faham betul, jika masih ada pengaruh kaum ulama, tidak seharipun negara ini dibiarkan jatuh ke tangan Inggris atau Amerika, dan Israel tidak akan dibiarkan menguasai ekonomi Iran. Barang-barang Israel tidak akan dibiarkan masuk tanpa dikenakan bea. Pinjaman yang sangat membebankan rakyat itu tidak akan diloloskan. Keuangan negara tidak akan dibiarkan kacau. Pemerintah tidak akan dibiarkan melakukan apa saja yang bertentangan dengan kepentingan rakyat. Majelis yang memalukan ini dan dipaksakan kepada rakyat, tidak akan dibiarkan hidup. Laki-laki dan perempuan tidak akan diizinkan bergulat bersama-sama, seperti yang terjadi di Syiraz. Wanita-wanita baik, tidak akan dibiarkan jatuh ke tangan pemuda-pemuda brandal. Anak laki-laki tidak akan dibiarkan pergi ke sekolah perempuan atau sebaliknya untuk melakukan kebejatan. Sejumlah orang tidak akan dibiarkan mengatasnamakan wakil rakyat atau pemerintah. Kaki tangan Amerika tidak akan dibiarkan membuat kesalahan-kesalahan fatal ini. Mereka akan mengusirnya dari Iran.
Ya, pengaruh kaum ulama memang merugikan kamu, wahai pengkhianat. Tapi tidaklah merugikan rakyat. Kamu tidak akan mampu memecah belah kaum ulama dengan permainan sandiwaramu.
Saya menghormati semua ulama dan akan mencium tangan semua ulama. Jika hari itu saya mencium tangan ulama, maka hari ini juga saya akan mencium tangan semua pekerja.
Tuan-tuan!, saya peringatkan Anda akan bahaya.
Tentara Iran!, saya peringatkan Anda akan bahaya.
Politisi Iran!, saya peringatkan Andaakan bahaya.
Ulama Iran dan pemimpin-pemimpin agama Islam!, saya peringatkan Anda akan bahaya.
Kaum ruhaniawan!, pelajar agama!, pusat-pusat pendidikan agama!, Najaf!, Qum!, Mashad!, Teheran!, Syiraz!, saya peringatkan Anda semua akan bahaya.
Keadaan berbahaya sekali!.
Nampaknya ada sesuatu di balik tabir yang kita tidak mengetahuinya. Di Majelis mereka mengatakan, jangan sampai tabir-tabir itu terkuak. Rupanya mereka merencanakan sesuatu terhadap kita.
Sesuatu yang lebih buruk apalagi yang akan mereka lakukan?
Adakah yang lebih buruk dari keterjajahan?
Apa lagi yang ingin mereka perbuat?
Ada apa semua ini?
Ya, apa perlunya militer dan penasehat militer Amerika bagi kamu, para penguasa. Jika negeri ini telah diduduki Amerika, mengapa kamu menyanyi begitu keras. Jika negeri ini diduduki, mengapa kamu banyak bicara tentang kemajuan. Jika para penasehat itu pelayan-pelayanmu, mengapa ditempatkan lebih tinggi dari tuanmu sendiri. Perlakukanlah mereka seperti pelayan-pelayan lainnya. Jika mereka itu pekerja, perlakukan mereka seperti pekerja-pekerja dari negara lain. Jika negeri ini memang diduduki Amerika, katakan kepada kami, sehingga kami atau mereka yang diusir dari negeri ini.
Apa yang ingin mereka lakukan?
Apa yang ingin dikatakan pemerintah ini kepada kita?
Apa yang telah diperbuat Majelis yang tidak sah ini terhadap kita?
Majelis yang penuh dengan dosa. Majelis yang dinyatakan haram oleh para ulama dan marja’. Majelis yang mengumbar kemerdekaan dan revolusi, dan mengaku berasal dari Revolusi Putih. Saya tidak tahu di mana Revolusi Putih yang di!gembor-gemborkan itu.
Tuhan sebagai saksi. Saya tahu apa yang sedang berlangsung, Karena itu saya menderita. Saya tahu apa yang terjadi di desa, kota-kota terpencil, dan di kota Qum yang terbelakang ini sendiri. Saya tahu betapa masyarakat kelaparan dan pertanian tidak pernah diurus.
Pikirkanlah negeri ini. Pikirkanlah bangsa ini. Jangan biarkan hutang kita bertumpuk serta tidak perlu jadi pelayan. Tentu saja dolar memerlukan pelayanan. Ambil dolar itu dan pergunakanlah dengan baik, biar kami yang mengerjakannya.
Jika orang Amerika menabrak kita, kita tidak boleh protes!. Tuan-tuan yang menyuruh kita bungkam itu, apakah menyuruh kita juga bungkam dalam kasus seperti ini?
Mereka menjual kita, apakah kita juga harus bungkam?
Mereka menjual kemerdekaan kita, apakah kita juga harus bungkam?
Demi Allah!, berdosa orang yang tidak mau protes.
Demi Allah!, berdosa besar orang yang tidak mau berteriak.
Wahai pemimpin-pemimpin Islam!, ulurkan tanganmu untuk menolong Islam.
Wahai ulama-ulama Najaf!, ulurkan tanganmu untuk menolong Islam, Wahai ulama-ulama Qum!, ulurkan tanganmu untuk menolong Islam!
Islam sekarang telah lenyap. Wahai bangsa-bangsa Islam!, wahai pemimpin-pemimpin Islam!, wahai presiden-presiden negeri Islam!, wahai raja-raja negeri Islam! ulurkan tanganmu untuk menolong Islam.
Wahai syah Iran! Ulurkan tanganmu untuk menolong dirimu sendiri. Dikarenakan kita lemah dan tidak punya dolar, haruskah kita diinjak-injak Amerika. Amerika lebih buruk dari Inggris, Inggris lebih buruk dari Amerika. Soviet lebih buruk dari keduanya dan masing-masing lebih buruk serta lebih kotor dari yang lain. Hanya saja saat ini kita sedang berurusan dengan Amerika. Presiden Amerika perlu tahu, bahwa ia adalah orang yang paling dibenci bangsa ini. la telah begitu kejam terhadap kita. Sekarang ini ia adalah musuh AI-Quran dan musuh rakyat ini. Pemerintah Amerika perlu tahu, ia akan dipermalukan di negeri ini.
Kasihan anggota majelis yang malang itu. Mereka berteriak: “Coba minta kepada ternan baik kita Amerika supaya tidak menekan mereka, tidak menjual kita, tidak menjadikan Iran negeri jajahan mereka”. Tetapi siapa yang mau memperdulikan teriakan tersebut?
Mereka tidak pernah mengungkapkan apa isi Perjanjian Wina, bahkan fasal 32 tidak pernah di sebut sama sekali. Saya tidak tahu fasal apa itu. Bukan hanya saya yang tidak tahu, bahkan ketua majelis dan anggota majelis pun tidak pernah tahu. Walaupun demikian mereka tetap menyetujui, menandatangani dan mengesahkan RUU itu. Betul ada diantara Majelis yang berterus terang tidak tahu apa isi fasal 32. Mereka adalah sekawanan orang-orang bodoh.
Mereka singkirkan satu persatu politisi dan pejabat-pejabat tinggi kita. Sekarang ini, negeri kita bukan lagi di tangan para politisi yang baik. Militer perlu sadar, sebentar lagi mereka pun satu persatu akan disingkirkan. Masih adakah harga diri tentara, jika pelayan atau koki Amerika lebih utama dari seorang jenderal. Jika saya tentara, saya akan minta berhenti. Saya tidak sanggup menerima malu ini.
Koki Amerika, mekanik, pekerja, karyawan, dan seluruh keluarganya dijamin keamanannya. Tetapi ulama Islam, muballigh, dan pengabdi Islam diusir dan dipenjarakan. Pecinta-pecinta Islam di Bandar Abbas disekap dalam penjara, hanya karena mereka ulama atau pecinta ulama.
Dalam buku sejarah yang mereka susun, mereka menyatakan bahwa kesejahteraan bangsa ini terletak pada penghapusan pengaruh ulama. Itu artinya, kesejahteraan bangsa ini terletak pada penghapusan pengaruh Rasulullah Saww. Ketahuilah, ulama tidak punya apa-apa karena semua yang mereka miliki adalah dari Rasulullah Saww. Tapi mengapa pengaruh Rasulullah Saww. harus dihapus dari bangsa ini? Ya, mereka menginginkan ini supaya Israel dan Amerika dapat berbuat sesuka hati di negeri ini.
Sekarang ini, segala kesulitan kita berasal dari Amerika dan Israel. Israel adalah Amerika itu sendiri. Anggota majelis dan para menteri semua berasal dari Amerika, semua adalah kaki tangan Amerika. Jika bukan Amerika, mengapa mereka tidak menentang dan diam saja.
Sekarang saya berada dalam kondisi prihatin, karena itu ingatan saya tidak bekerja baik dan tidak dapat mengemukakan masalah-masalah dengan sempurna.
Pada salah satu majelis tempo dulu, di mana Sayyid Hasan Mudarris salah seorang anggotanya, Pemerintah Rusia pernah mengancam Iran, jika tidak menyetujui rencana yang mereka tawarkan (saya tidak ingat rencana apa itu) mereka akan menyerang Teheran lewat jalur Qazwin. Pemerintahan waktu itu menekan majelis agar mengesahkan rencana itu. Seorang sejarahwan Amerika menulis; Seorang ulama dengan tongkat di tangan maju ke podium dan berkata, “Karena kita akan dihancurkan, mengapa kita harus menandatangani sendiri kehancuran kita?”. Karena sikapnya itu. Rusia tidak dapat berbuat apa-apa.
Ini baru yang dinamakan ulama. Dengan hanya satu jari, seorang ulama yang kurus dan lemah mampu membuat negara sekuat Rusia menarik ultimatumnya. Sekarang demikian juga, jika satu saja ada ulama di majelis yang tidak akan membiarkan hal ini terjadi maka akan terulang kembali kejadian dahulu. Karena itulah mereka berusaha menghapus pengaruh ulama supaya mereka bebas berkeliaran.
Ada sekian banyak masalah dan sekian banyak kebusukan yang terjadi di negeri ini, tetapi dengan kondisi pribadi saya seperti ini, tidak banyak masalah yang dapat saya kemukakan sebanyak yang saya ketahui. Tapi kewajiban Anda semua mengatakan hal ini kepada rekan-rekan Anda, kewajiban ulama menjelaskannya kepada rakyat. Kewajiban rakyat memprotes hal ini, memprotes majelis dan memprotes pemerintahan disebabkan mengapa mereka melakukan ini dan menjual kita?
Anda anggota majelis namun bukan wakil kami. Anggaplah Anda wakil kami tetapi karena Anda berkhianat, dengan sendirinya perwakilan itu hilang dan ini adalah pengkhianatan kepada negeri.
Ya Allah! mereka mengkhianati negeri kami, mengkhianati Islam dan mengkhianati AI-Quran.
Anggota majelis yang menyetujui RUU dan para orang tua yang duduk di majelis senat telah melakukan pengkhianatan. Anggota Majelis yang menyetujui RUU berkhianat kepada negara dan mereka bukan wakil rakyat. Dunia perlu tahu, mereka bukan wakil rakyat Iran.
Seandainya sebelum ini mereka adalah wakil rakyat, tapi saya telah memecat mereka. Mereka sudah bukan lagi wakil rakyat dan segala RUU yang disahkan mereka sudah tidak berlaku lagi.
Ini sesuai dengan pernyataan konstitusi berdasarkan Prinsip Kedua Amandemen Konstitusi; Selama majelis tidak di bawah pengawasan para mujtahid, ketetapan-ketetapannya tidak sah. Dari permulaan Masyrutah, Revolusi Konstitusi, sampai sekarang ini apa pernah ada majelis berada di bawah pengawasan mujtahid? jika ada lima mujtahid dalam majelis ini atau cukup satu saja, ia akan membungkam mulut-mulut mereka serta tidak akan membiarkan hal ini terjadi dan ia akan menggoncangkan majelis.
Saya juga protes kepada anggota Majelis yang secara lahiriah menentang RUU. Jika mereka betul-betul menentang RUU, mengapa mereka tidak melakukan sesuatu, mengapa mereka tidak bangkit mematahkan leher boneka ini. Apakah sikap penentangan itu cukup dengan mengatakan ‘tidak setuju’, namun tetap bertahan di tempat dan terus saja berbasa-basi.
Buatlah gaduh majelis, pergilah ke tengah-tengah majelis dan jangan biarkan majelis berjalan seperti ini serta umumkan adanya RUU. Apakah dengan mengatakan saya tidak setuju, persoalan selesai. Lihat sendiri hasilnya.
Kita tidak memandang peraturan yang menurut mereka telah disahkan itu sebagai peraturan. Kita tidak memandang majelis ini sebagai majelis. Kita tidak memandang pemerintahan ini sebagai pemerintah. Mereka adalah Pengkhianat. Pengkhianat negara.
Ya Allah! luruskanlah urusan kaum muslimin. Agungkanlah agama Islam yang suci ini dari yang mengkhianati Islam dan mengkhianati AI-Quran.