Pesan Imam Untuk Umat (1)
BismiIIahirrahmanirrahim
Sebagai pengantar, pantaslah kiranya saya memberikan komentar secara singkat tentang hadis Nabi Muhammad Saww. yang mutawatir, yaitu hadis Tsaqalain berbunyi,
“Aku akan meninggalkan untuk kamu dua hal yang paling berharga yaitu Kitabullah dan Keturunanku, yang tidak akan pernah berpisah sampai keduanya berjumpa dengan aku di al-Haudh”.
Jauh di atas kemampuan saya untuk berbicara tentang kedudukan moral suci yang paling tinggi, tentang posisi irfan (perjalanan ruhani) dan status kedua hal yang paling berharga itu. Karena nilai-nilai keduanya meliputi bumi, langit dan di luar jangkauan akal kita. Saya tidak bermaksud memberi komentar tentang kerugian-kerugian tak ternilai yang telah menimpa manusia karena pengabaiannya. Juga bukan maksud saya untuk menggambarkan panjang lebar tentang kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan terhadap keduanya oleh musuh-musuh Allah dan orang zalim. Saya hanya ingin menyinggung sedikit tentang beberapa permasalahan yang menimpa kedua hal paling berharga ini.
Barangkali ungkapan “yang tak akan pernah berpisah” dalam hadis tersebut bermakna, setelah wafatnya Nabi Saww., kitabullah dan keturunan Nabi Saww. akan mendapat perlakuan yang sama. Pengabaian terhadap yang satu atau penolakan terhadap keduanya akan menimbulkan derita yang sama terhadap yang lain, sehingga keturunan Nabi (Ahlibait as.) dan kitabullah bersatu atas bagian-bagian ke dalam keseluruhan, seperti terserapnya tetesan-tetesan embun ke dalam laut. Mungkin juga berarti sesuatu yang lain di luar jangkauan pengertian manusia.
Haruslah dikatakan bahwa hadis Tsaqalain telah sering dikutip para ulama dan fakih Sunni maupun Syi’ah. Hadis ini telah dikukuhkan berkali-kali dalam kitab-kitab mereka sebagai hadis yang sahih dari Nabi Saww. Ini bukti positif bagi kaum muslimin, terlepas dari mazhab mereka. Semua bertanggung jawab atasnya, terutama para fukaha, tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak mengetahuinya. Sekarang mari kita lihat apa yang telah terjadi pada warisan Nabi itu sendiri.
Sesudah syahidnya Imam ‘Ali, para Thaghut dan orang zalim yang serakah mencemarkan AI-Quran sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan anti-Quran. Untuk mencapai ini mereka memaksa para penasehat AI-Quran ke luar gelanggang. Mereka mengusir para penafsir AI-Quran yang sebenarnya, orang-orang yang menyadari kebenaran-kebenaran dan di telinga mereka masih bergema suara Nabi ketika berkata,
“Aku akan meninggalkan untuk kalian dua hal yang paling berharga.”
Jadi AI-Quran yang seharusnya menjadi pedoman manusia untuk kehidupan moral dan material hingga hari terakhir disimpan. Pemerintahan Ilahiah yang adil dan merupakan salah satu ideal kitab suci dilupakan sama sekali.
Pemutarbalikan makna kitab Allah dan agama Allah telah menjadi suatu kebiasaan yang sangat aib. Semakin maju kerangka yang diselubungi dan diputarbalikkan mengakibatkan AI-Quran yang diturunkan untuk memperbaiki umat manusia semakin dipaksakan untuk terlupa. AI-Quran diwahyukan kepada Muhammad Saww. untuk mengangkat umat manusia kepada status yang semestinya. menyelamatkan mereka dari kezaliman dan kejahatan, melembagakan pemerintahan adil dan kebersamaan, juga untuk memberikan kekuasaan kepada para wali dan pemegang Ilahi yang maksum, sehingga mereka dapat mengalihkan pemerintahan berdaulat kepada orang-orang yang berkualifikasi dan pantas dimana dalam kehidupan telah disingkirkan dari seluruh umat manusia. Di tangan para penguasa penindas dan para mullah yang jahat serta lebih buruk dari pemerintah zalim, AI-Quran dicemarkan sebagai alat penindas, pembela kekejaman dan kerusakan. AI-Quran diputarbalikkan untuk membenarkan tindakan zalim musuh-musuh Allah.
Sayang, di tangan para musuh licik dan sahabat jahil, Kitab Ilahi yang diturunkan untuk mengangkat nasib manusia, tidak mendapatkan tempat. kecuali di kubur-kubur dan pada upacara kematian. Instrumen yang seharusnya menyatukan umat manusia dan menjadi kitab suci kehidupan serta keselamatannya, telah diubah menjadi alat perpecahan dan perselisihan di kalangan manusia atau meninggalkan arena kehidupan aktif. Kita semua menyaksikan, barangsiapa berbicara tentang pemerintahan Islam atau politik yang merupakan reran besar Islam dan Nabi atau tentang AI-Quran dan sunnah Islam, dipandang sebagai orang yang berbuat dosa besar. Istilah mullah politik yang diartikan fakih duniawi. Keadaan ini masih berlaku sekarang.
Pada tahun-tahun ini kekuatan-kekuatan setan besar melalui rezim- rezim setempat telahmelakukan usaha-usaha besar untuk mencetak dan menerbitkan kitab AI-Quran yang berpengaruh dalam tujuan-tujuan jahat dan penyelewengan mereka. Kitab-kitab AI-Qur’an itu diterbitkan dengan huruf-huruf dan sampul menarik serta dibagikan ke seluruh dunia dengan tujuan untuk menyingkirkan kitab suci itu dari kehidupan sosial. Kita semua melihat kitab AI-Qur’an yang telah dicetak oleh Mohammad Reza Pahlevi. la berhasil menipu sebagian orang, termasuk sejumlah mullah yang tidak menyadari tujuan-tujuan Islam serta memuji perbuatannya itu. Kita lihat raja Fahd setiap tahun mengeluarkan harta rakyat untuk mencetak kitab-kitab AI-Quran serta materi-materi yang bertujuan mempublikasikan dan mempropaganda dengan maksud mendukung gagasan-gagasan anti-Qur’an, memprogandakan faham Wahabisme yang tak mendasar. la mencemari AI-Qur’an dan, mendorong rakyat untuk mendukung para adidaya serta menghancurkan AI-Quran dan Islam.
Kita dan bangsa kita bangga bahwa kita menganut suatu keimanan dimana AI-Qur’an berbicara tentang persatuan kaum muslimin dan umat manusia. Kita bangga bahwa keimanan telah menyelamatkan AI-Quran dari pekuburan dan menyelamatkan untuk digunakan sebagai resep bagi manusia, Pembebasan dari segala perbudakan dan belenggu perbudakan mental dan intelektual yang mendorong dia ke arah penghambaan dan kekosongan. Kita bangga bahwa kita menganut keimanan yang pendirinya telah ditunjuk oleh Allah, di mana ‘Ali bin Abi Thalib as. hamba Allah itu yang bebas dari segala perbudakan dan perhambaan.
Kita mendapatkan penghormatan bahwa kitab Nahjul Balaghah (kumpulan Khotbah dan nasehat Imam ‘AIi bin Abi Thalib as.) yang berasal dari Imam ‘Ali as. yang setelah AI-Quran merupakan kitab terbesar bagi pembebasan manusia dan ketetapan spiritual. Pemerintahannya memberikan jalan yang luhur bagi penyelamatan umat manusia. Kita mendapat kehormatan mempunyai pemimpin para Imam Maksum dari ‘Ali bin Abi Thalib as. sampai Imam Muhammad al-Mahdi afs. yang hidup dalam alam kegaiban dan mengawasi perbuatan kita dengan rahmat Allah.
Kita beroleh Kehormatan mendapat imam-imam sebagai penulis do’a-do’a yang tinggi, yang mulia dan pemberi semangat hidup seperti do’a Sya’baniyyah, do’a Arafah oleh Imam Husain as. Shahifah Sajjadiyah oleh Imam Ali Zainal-Abidin as. Shahifah Fathimiyyah yang diilhamkan Allah kepada wanita suci Fatimah az-Zahra ash. Kita mendapat kehormatan mempunyai Imam seperti Muhammad al-Baqir as. (yang dikenal sebagai Baqiral ‘Ulum, pemilah ilmu) yang martabatnya hanya dapat dinilai oleh Allah, Nabi-Nya dan imam-imam maksum. Kita bangga menjadi pengikut Imam Ja’far ash-Shadiq as. yang fikihnya adalah seluas samudra tak bertepi. Kita bangga bahwa imam-imam maksum menderita dalam penjara, dibuang dan dianugrahi kematian syahid dalam usaha melawan penindasan dan kekejaman para tiran. Dan saat ini kita bangga bahwa kita berusaha untuk melembagakan kembali tujuan-tujuan AI-Quran dan Hadis. Kita bangga bahwa rakyat kita yang penuh iman rela mengorbankan segalanya demi tujuan suci ini.
Kita bangga bahwa wanita-wanita kita, tua-muda, hadir dan aktif berdampingan denga kaum lelaki, kadang-kadang bahkan lebih aktif di semua bidang meliputi budaya, ekonomi dan militer. Mereka berjuang kadang-kadang lebih efektif dari Kaum pria untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam. Mereka menerima pelajaran untuk mempertahankan Islam dan negara Islam. Kaum wanita kita telah melepaskan diri dari deprivasi yang dipaksakan oleh musuh-musuh Islam dan oleh ketidaksadaran akan ajaran persaudaraan Islam. Mereka begitu berani membuang takhayul yang diciptakan oleh para musuh lewat beberapa mullah jahil. Kaum wanita yang tidak mampu bertempur di front melayani garis belakang dengan semangat dan keberanian yang membuat hati lelaki bergetar dengan gelora.
Contoh merekamenimbulkan ketakutan di hati musuh dan membuat marah mereka yang berniat jahil. Sering terlihat wanita kita berteriak lantang bahwa mereka telah memberikan anak-anak mereka di jalan Allah dan Islam dan mereka. bangga karenanya. Sebab yang mereka terima sebagai ganjarannya itu melebihi surga dan barang materi duniawi.
Sesungguhnya bangsa kita dan seluruh umat Islam adalah kaum tertindas di dunia danakan merasa gembira bahwa musuh mereka adalah musuh Allah, musuh AI-Quran dan Islam. Orang-orang keji yang tidak menahan diri dari setiap perbuatan jahat dan mengumbar hawa nafsu mereka ada.rah musuh-musuh, yaitu Amerika Serikat, suatu negara teroris yang tak kenai batas dan telah membakar segala sesuatu di mana-mana. Sekutunya, Zionisme Internasional, melakukan segala macam kejahatan yang tak terperikan dalam memenuhi hawa nafsu yang keji dan serakah. Gagasan gila tentang Israel Raya mendorong mereka untuk melakukan setiap perbuatan keji dan nista.
Kaum muslimin dan kaum tertindas merasa senang mem-punyai musuh-musuh seperti raja Husien Yordania si penjahat profesional, raja Hasan Maroko dan Hosni Mubarak (Mesir), parapengikut Israel, penjahat-penjahat dan sendiri melayani Amerika Serikat. Kita bergembira mempunyai Saddam al-Aflaki sebagai musuh, yang diketahui teman dan lawan sebagai penjahat, pelanggar hak manusia dan hukum internasional, Pengkhiatanannya terhadap kaum tertindas Irak serta bangsa-bangsa di emirat-emirat Teluk Parsia tidak kurang keji pengkhianatannya terhadap bangsa dan negara kita.
Kita dan kaum tertindas di dunia gembira menjadi sasaran kejahatan oleh para adidaya melalui media massa internasional yang digenggam mereka. Apa yang dapat menjadi sumber kebanggaan yang lebih besar daripada kenyataan bahwa Amerika Serikat, dengan segala kekuatan militernya, kesombongannya, klaim-klaimnya, kekayaan dan penguasaan atas kekayaan negara lain, media massa dan sekutu-sekutunya di kalangan rezim-rezim boneka sudah begitu aib dan bingung dalam urusan-urusannya dengan bangsa Iran yang berani, sehingga ia tidak tahu ke mana dan kepada siapa harus berpaling. Ini bukan kerja seseorang atau sesuatu, melainkan hanya pertolongan Illahi yang telah membangun bangsa-bangsa ini terutama bangsa Iran. Muslim dan telah membimbing dari gelap kepada terangnya cahaya Islam.
Sekarang saya mengambil kesempatan untuk menasehati bangsa Iran yang mulia tetapi tertindas, untuk tetap bersiteguh hati pada jalan Ilahi yang lurus ini, yang tidak menuju ke Timur yang ateis dan tidak pula ke Barat penindas, tetapi kepada jalan yang diperintahkan Allah kepada kita. Jangan sampai ada tangan kotor adidaya baik dalam atau luar negeri mempengaruhi tekad dan kemauan Anda. Yakinlah bahwa kekuatan syaitani Timur atau Barat akan mendapatkan bukti lebih panyak, bahwa apa yang kita lakukan ini merupakan dukungan lIahi. Yakinlah bahwa semakin besar media massa mereka menentang Anda, semakin jelas hal itu mencerminkan kekuatan Ilahi kepada Anda, Allah akan mengganjari dan menghukum mereka yang patut atasnya dengan setepat-tepatnya.
Saya sungguh-sungguh meminta kaum muslimin untuk mengikuti praktek Imam Maksum as. setalian dengan urusan politik, sosial, ekonomi, militer dan berkorban apa saja diperlukan demi mengikuti mereka. Saya pun hendak mengingatkan Anda sekalian untuk memelihara dan melaksanakan fikih serta hukum agama, karena ini merupakan pelaksanaan misi Nubuwah dan Imamah serta menjamin pertumbuhan dan perkembangan bangsa-bangsa melalui perintah pokok maupun sekunder.
Saya nasehatkan agar Anda tidak menyimpang sedikitpun dari ajaran fikih Islam dan tidak mendengarkan nyanyian para penghasut yang menyelinap karena merupakan musuh agama dan kebenaran.
Yakinlah bahwa dengan langkah kecil sekalipun ke arah penyimpangah akan menjadi pendahulu kejatuhan agarna, ajaran Islam dan hukum Keadilan Ilahi. Jangan melalaikan shalat Jum’at dan shalat sehari-hari. Shalat Jum’at adalah salah satu rahmat Allah terbesar bagi Republik Islam Iran karena ia mengandung muatan politik.
Begitu pula berkabung bagi syahidnya para Imam Suci terutama perkabungan ‘Asyura, jangan sampai dilalaikan. Kenangan kepada peristiswa efek agung ini harus dihidupkan. Ingatlah, jeritan, kutukan, sumpah serapah agar dibangkitkan sebagaimana mestinya terhadap kekejaman para Khalifah Bani Ummayah atas para Imam suci as., yang terpantul dalam protes-protes heroik terhadap penguasa zalim oleh bangsa-bangsa sepanjang sejarah.
Pengekalan protes semacam itulah yang menghancurkan penindasan dan kekejaman. Kejahatan-kejahatan para tiran di setiap zaman perlu ditunjukkan dalam tangisan berkabung, pembacaan zikir, shalawat dan salam bagi para Imam suci as.
Di zaman ini penindasanterhadap kaum muslimin adalah pekerjaan Amerika Serikat dan Rusia serta satelit-satelit mereka seperti Dinasti Saudi. Para pengkhianat rumah Allah ini, Ka’bah dan mereka paling pantas mendapat kutukan keras. Kita semua harus mengetahui bahwa justru upacara “ibadah politik” yang memberikan kepada kaum muslimin, terutama kaum Syi’ah Imamiah, persatuan yang mereka nikmati.
Baiklah saya katakan disini bahwa wasiat politik saya tidak hanya bagi bangsa Iran, tetapi dianjurkan kepada semua bangsa tertindas di di dunia, terlepas dari agama dan kebangsaan mereka. Saya berdo’a semoga Allah tidak meninggalkan kita dan bangsa kita sendirian walau sedetik. Semoga la tidak menahan karunia-Nya dari putra-putri Islam dan para mujahidin.