Artikel
-
Al Qur'an Al Karim
Artikel: 566, Kategori: 4 -
Akidah
Artikel: 44, Kategori: 5 -
Rasulullah & Ahlulbait
Artikel: 346, Kategori: 15 -
Hadits & Ilmu Hadits
Artikel: 7, Kategori: 4 -
Fiqih & Ushul Fiqih
Artikel: 19, Kategori: 2 -
Sejarah & Biografi
Artikel: 98, Kategori: 3 -
Bahasa & Sastra
Artikel: 12, Kategori: 2 -
Keluarga & Masyarakat
Artikel: 1781, Kategori: 3 -
Akhlak & Doa
Artikel: 244, Kategori: 3 -
Filsafat & Irfan
Artikel: 303
Menuju Peradaban Ilmu yang Berakar: Catatan Reflektif dari Konferensi Filsafat dan Islamisasi Pengetahuan(2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Prof.Dr. Hossein Mottaghi
Untuk menghindari stagnasi dan fragmentasi konsep, Prof. Mottaghi mengusulkan tujuh langkah strategis bagi integrasi ilmu dan Islam. Langkah pertama adalah menyepakati definisi. Selama kita berbeda dalam memahami apa itu ilmu, Islamisasi, dan integrasi keilmuan, maka seluruh wacana hanya akan berakhir pada perdebatan terminologi. Langkah kedua adalah menyepakati kosakata keilmuan. Istilah yang kabur hanya melahirkan pemikiran yang kabur.
Menuju Peradaban Ilmu yang Berakar: Catatan Reflektif dari Konferensi Filsafat dan Islamisasi Pengetahuan(1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Prof.Dr. Hossein Mottaghi
Dalam wacana keilmuan Islam kontemporer, kita sering mendengar istilah seperti filsafat ilmu, epistemologi Islam, dan Islamisasi pengetahuan. Namun sebagaimana disampaikan Prof. Hossein Mottaghi dalam Konferensi Filsafat & Islamisasi Ilmu Pengetahuan, sesungguhnya apa yang kita diskusikan hari ini bukanlah sesuatu yang sepenuhnya baru. Peradaban manusia telah lama berbicara tentang asal-usul ilmu, tujuan ilmu, validitas pengetahuan, serta hubungan antara wahyu dan akal.
Imam Mahdi dan Membangun Kembali Sistem Keluarga
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- soleh lapadi
Keluarga, sebagai sel fundamental masyarakat, di bawah bimbingan Imam Zaman af, menjadi pusat pertumbuhan iman, moralitas, dan pencerahan, dan inilah utopia yang dijanjikan oleh tradisi monoteistik.
Imam Al Hasan Al ‘Askari as : Kami Adalah Gua Pelindung Bagi Orang Yang Berlindung Kepada Kami
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Habib Ali Umar Al-Habsyi
Berbahagialah orang yang menjadikan cinta kepada Ahlulbait Suci as sebagai pondasi Agamanya dan menjadikan loyalitas dalam ber-wilayah kepada mereka sebagai Jalannya. Ahlulbait Suci as adalah Bahtera Penyelamat dan Kunci Surga.
Meraih Ridha Ilahi dan Kebahagiaan (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Mohammad Adlany Ph. D.
Al-Qur’an dan hadis menegaskan bahwa perbuatan manusia menjadi penentu utama apakah ia akan masuk surga atau neraka. Dalam surah Al-A‘raf, Allah menggambarkan keadaan penghuni surga yang penuh syukur, seraya menegaskan bahwa surga diwariskan sesuai amal yang mereka kerjakan:
Meraih Ridha Ilahi dan Kebahagiaan (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Mohammad Adlany Ph. D.
Walhasil, kebahagiaan sejati dalam Islam bersumber dari ridha Allah, diperoleh melalui iman, amal saleh, takwa, dan penyucian jiwa. Amal manusia adalah tolok ukur yang menentukan akhir hidupnya, bukan bintang atau takdir buta. Islam menolak determinisme kosmik dan menegaskan kebebasan serta tanggung jawab manusia.
Persahabatan sebagai Dakwah Tanpa Kata
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Setiap manusia membawa wajah ajaran yang ia anut. Ketika seseorang memperlakukan sahabatnya dengan kasih, adab, dan ketulusan, ia sedang berdakwah tanpa harus berbicara. Ia sedang menunjukkan bahwa Islam bukan hanya teks yang dibaca, tetapi cahaya yang menghangatkan hati.
Akhlak Ahlulbait: Teladan yang Menghidupkan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Sejarah mencatat betapa Ahlulbait tidak hanya mengucapkan etika ini, tetapi mewujudkannya dalam perilaku yang memikat hati manusia.
Panduan Imam Sajjad Mengenai Hak-Hak Sahabat
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Dalam Risalatul Huquq, Imam Ali Zainal Abidin as menyebutkan hak-hak seorang sahabat dengan susunan yang penuh keindahan spiritual sekaligus kedalaman moral. Beliau berkata:
Menjadikan Persahabatan sebagai Jalan Menuju Allah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Dalam masyarakat yang makin individualistis, pesan Imam Sajjad as menjadi semakin relevan. Persahabatan bukan lagi hal lumrah, melainkan amanah. Menjaganya berarti menjaga keharmonisan sosial dan menyelamatkan spiritualitas diri sendiri.