Filsafat & Irfan
Makna dan Filosofi Idul Adha: Pengorbanan sebagai Jalan Menuju Ketuhanan dan Kemanusiaan (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ali za

Secara sosial, kurban menjadi sarana berbagi nikmat Allah, terutama kepada fakir miskin. Daging kurban dibagi kepada keluarga, tetangga, dan yang membutuhkan—sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk kerabat, dan sepertiga untuk kaum dhuafa. Pola ini mencerminkan prinsip keadilan dan solidaritas Islam.
TAHU ADALAH KEBUTUHAN SUPER PRIMER
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Andai saya mengetahui bagian bawah sandal yang saya pakai sudah rata, bahwa lantai paving yang basah itu berlumut dan saya tidak keburu menyapa dengan salam tuan rumah dan memperhatikan langkah kaki, peristiwa terpeleset itu tak terjadi. Akibat ketidaktahuan akumulatif itu, saya terdorong untuk menulis tentang ketidaktahuan.
Hikmah adalah Salah Satu Sifat Orang Berakal
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Khalil Musawi
Kebijaksanaan adalah fondasi bagi segala keputusan yang tepat dan tindakan yang lurus. Orang yang berhikmah tidak hanya tahu apa yang benar, tetapi juga tahu kapan, di mana, dan bagaimana menerapkannya. Dalam dunia yang kompleks dan penuh tantangan ini, hikmah menjadi pelita yang menuntun akal agar tidak tergelincir dalam kesalahan. Tanpa hikmah, akal bisa menjadi alat yang tajam namun membahayakan. Namun, dengan hikmah, akal menjadi anugerah yang menyelamatkan.
"MUTILASI FILSAFAT"
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Filsafat bukanlah museum tempat kita mengagumi pemikiran orang mati tetapi scientia prima—ilmu pertama yang bertanya:
- Apa itu ada? (bukan sekadar "apa itu hidup bahagia?")
- Bagaimana kita tahu bahwa kita tahu? (bukan sekadar "ikut kata hati!")
- Mengapa ada sesuatu dan bukan ketiadaan (bukan sekadar "positive vibes only!")
Filsafat dan Kehidupan Diri Kita Part-2 (bagian2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.ud-
Pertanyaan selanjutnya, sampai kapankah kita sebagai manusia melakukan perjuangan menaklukan hasrat diri? Selama kita masih memiliki hasrat dan memberikan kesadaran lebih pada hasrat, maka sampai kapanpun kita akan terus melakukan perjuangan untuk menaklukkan hasrat dengan akal kita sendiri.
Filsafat dan Kehidupan Diri Kita Part-2 (bagian1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M.ud-
Pertanyaan selanjutnya, sampai kapankah kita sebagai manusia melakukan perjuangan menaklukan hasrat diri? Selama kita masih memiliki hasrat dan memberikan kesadaran lebih pada hasrat, maka sampai kapanpun kita akan terus melakukan perjuangan untuk menaklukkan hasrat dengan akal kita sendiri.
Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ChatGPT & Dimitri
Mulla Sadra, jauh sebelum kompleksitas neurosains modern dan fisika kuantum, telah membangun ontologi dinamis yang:
• Menyatukan materi dan kesadaran dalam satu arus eksistensi.
• Menjelaskan kesadaran sebagai gradasi aktualisasi wujud, bukan produk tambahan.
• Membuka jalan bagi integrasi spiritual, fisikal, dan kognitif dalam satu realitas bertingkat.
Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
Dengan ini, Sadra membangun continuum antara fisik dan mental, bukan dikotomi.
Menjembatani Model-Model Modern
Sekarang mari kita lihat bagaimana kerangka Sadra bisa mengintegrasikan dan mengharmoniskan berbagai model kesadaran yang diajukan oleh para pemikir kontemporer:
Mulla Sadra dan Fondasi Filosofis untuk Menjembatani Hard Problem of Consciousness (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ChatGPT & Dimitri
Melalui teori primasi eksistensi dan gerak substansial, Sadra bukan hanya dapat mendamaikan berbagai teori kontemporer tentang kesadaran, tetapi bahkan menyediakan fondasi yang lebih dalam untuk memahami hubungan antara mind, matter, dan Being.
Filsafat dan Hidup Kita Sendiri Part-1 (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Fardiana Fikria Qur’any, M. Ud
Akal berperan penting dalam membuat keputusan-keputusan yang didasari oleh pengetahuan yang benar. Akal sebagai bagian dari entitas jiwa punya peran besar dalam menentukan sikap dan tindakan seseorang, oleh karena itu mengenal akal beserta fungsinya dan juga cara kerjanya akan membuat manusia bisa memilah apa yang benar dan salah.
Filsafat dan Hidup Kita Sendiri Part-1 (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ikmalonline
Akal berperan penting dalam membuat keputusan-keputusan yang didasari oleh pengetahuan yang benar. Akal sebagai bagian dari entitas jiwa punya peran besar dalam menentukan sikap dan tindakan seseorang, oleh karena itu mengenal akal beserta fungsinya dan juga cara kerjanya akan membuat manusia bisa memilah apa yang benar dan salah.
Bisakah Filsafat (Islam) Sebagai Way Of Life? (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Prof. Dr. H. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag.
Lalu, kapan persisnya filsafat dapat menjadi way of life? Seperti terbaca dari judul buku ini: “Filsafat sebagai Way of Life: Kekuatan Memaknai dan Memaafkan dalam Menjalani Kehidupan,” filsafat dapat menjadi way of life ketika ia menjadi kekuatan yang sanggup memaknai kehidupan seraya menebarkan pemaafan.
Bisakah Filsafat (Islam) Sebagai Way Of Life? (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Prof. Dr. H. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag.
Lalu, kapan persisnya filsafat dapat menjadi way of life? Seperti terbaca dari judul buku ini: “Filsafat sebagai Way of Life: Kekuatan Memaknai dan Memaafkan dalam Menjalani Kehidupan,” filsafat dapat menjadi way of life ketika ia menjadi kekuatan yang sanggup memaknai kehidupan seraya menebarkan pemaafan.
Falsafah Bencana dan Kesulitan Bagi Manusia
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Barangkali di sini kami perlu mengingatkan satu poin penting dan sangat tepat bila kami melakukan hal ini adalah bahwa mungkin salah satu hikmah-hikmah adanya berbagai bencana dan musibah adalah dalam rangka menggugah fitrah dan membangunkan fitrah yang terlelap, sehingga manusia melalui fitrahnya itu kembali ke jalan tuhan, ketika manusia tertimpa suatu bencana dan merasakannya dimana dia melihat bahwa selain tuhan tak ada lagi yang dapat membantunya, maka dia dapat begitu baik mengenal Tuhan, tetapi apabila keadaan normal kembali maka kesempatan seperti itu tidak akan di dapatkannya.
HARAKIRI LOGIKA DAN BLUNDER FALASI
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Falasi Totalisasi adalah pembunuhan sistematis terhadap kompleksitas realitas. Ini terjadi ketika seseorang meratakan puncak gunung menjadi kerikil, menyulap realitas multidimensional menjadi penyebab tunggal nan absolut. Contohnya: "Tidak ada yang dari kelompok X yang punya otoritas pengetahuan!"
Arif Sejati Cinta Kepada Perbuatan Yang Dicintai Allah SWT
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhammad
Pecinta senantiasa memikirkan kepuasan dan kerelaan kekasihnya, tidak mungkin dia melakukan perbuatan yang tidak disenangi oleh kekasihnya. Itulah sebabnya insan yang mencintai Allah SWT selalu melangkah di jalur keridhoan-Nya. Berkenaan dengan hal ini, al-Qur’an secara global menjelaskan jalur cinta dan keridhoan Tuhan sebagai berikut:
Musyawarah Sufi di Meja Makan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M Faizi
Salah satu frasa kunci orang-orang hebat di masa lalu, terutama ulama sufi, di dalam menjalani kehidupan ini adalah konsep “tidak pernah”. Contoh: Jakfar at-Thayyar tidak pernah mabuk di dalam hidupnya, baik sebelum masuk Islam, lebih-lebih setelah masuk Islam.
DOKTRIN KETUHANAN DAN FILSAFAT KETUHANAN
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Karena sains modern yang menyelidiki alam dan hukum-hukumnya telah menggugurkan banyak asumsi ilmiah dalam astronomi dan kosmologi kuno, teologi khusus dibatasi pada eksistensi Tuhan dan tema-tema rinciannya; zat, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatanNya juga Otoritas Tuhan dan Kebangkitan.
Maksud Hakiki dari Tawakal
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- M. Taqi Misbah Yazdi
Riwayat ini menegaskan bahwa tawakal bukan berarti pasif dan menyerahkan segalanya tanpa usaha. Justru, tawakal sejati adalah meyakini bahwa segala upaya manusia harus dijalankan dengan sungguh-sungguh, sembari tetap menyandarkan hasil akhirnya kepada kehendak Allah SWT.
JIWA DALAM PSIKOLOGI FILOSOFIS DAN PSIKOLOGI SAINTIFIK
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Trend pergeseran objek dan metodologi psikologi metafisik ke psikologi empiris tidak berlaku di kalangan para filsuf dan metafisikawan yang hingga saat ini tetap mempelajari jiwa (psyco) sebagai entitas immaterial dan transenden. Karena itulah psikologi dapat dibagi dalam dua terminologi psikologi filosofis dan transenden dan pskilogi saintifik yang empiris dan positif.