Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Qunut dalam berbagai shalat

1 Pendapat 05.0 / 5

Qunut termasuk perbuatan sunah, dan di dalamnya Allah

membuka pintu munajat dan doa kepada hamba-hamba-Nya.

Oleh sebab itu, qunut adalah suatu keadaan memutus

hubungan (dengan dunia) dan berlindung kepada Allah

swt, dan di dalamnya harus menghadap kepada-Nya secara

sempurna dan tidak berpaling dari-Nya lantaran urusan

dunia yang hina.

Arti qunut: Qunut mempunyai banyak makna, di antaranya:

taat, warak,  dan khusyuk, tetapi yang dimaksud di sini

adalah doa; yaitu doa dan khusyuk di hadapan Allah swt.

Hukumnya:

Sunah dalam semua salat, baik salat wajib atau nafilah,

dan kesunahannya semakin kuat pada salat-salat yang

dibaca keras (jahriyah) khususnya salat Subuh, Magrib

dan jum’at, dan witir kecuali pada salat syafa’.

Sesungguhnya qunut dilakukan dengan niat mengharap

pahala.

 

Tempat qunut:

 1.   Salat sehari-hari: tempatnya setelah qiraat pada

rakaat kedua dan sebelum rukuk.
 2.   Salat jum’at: di dalamnya terdapat dua qunut dan

tempatnya setelah qiraat dan sebelum rukuk pada rakaat

yang pertama, dan setelah rukuk pada rakaat yang kedua.
 3.   Salat ayat: di dalamnya terdapat lima qunut dan

tempatnya sebelum setiap rukuk.
 4.   Salat aidain (Fitri dan Adha): di dalamnya terdapat

tujuh qunut yang dilakukan di antara dua takbir di mana

jumlah qunut pada rakaat pertama ada empat dan pada

rakaat yang kedua berjumlah tiga.
5.    Salat witir: dilakukan sebelum rukuk.

 

 

Sunah-sunah dalam qunut:

1.    Melakukan takbir sebelum qunut dan mengangkat kedua

tangan di waktu takbir dan meletakkan keduanya.
  2.  Mengangkat kedua tangan di saat qunut menghadap

wajah atau membukanya dengan telapak tangan menghadap

langit dan punggung tangan menghadap tanah.
3.    Kedua tangan dirapatkan dan jari-jari dirapatkan

kecuali kedua ibu jari.
 4.   Melihat kedua telapak tangannya.
 5.   Berdoa dengan doa ma’tsur yang datang dari Ahlul

Bait as.
 6.   Mengeraskan bacaan qunut bagi imam, orang yang

salat sendirian dan makmum. Akan tetapi, makruh bagi

makmum memperdengarkan suaranya kepada imam.

 

Beberapa hukum qunut:

1.    Tidak disyaratkan perkataan khusus dalam qunut dan

cukup doa atau zikir apapun, hanya saja lebih utama

berdoa dengan doa ma’tsur yang datang dari Ahlul Bait

as.
2.    Lebih utama membaca dengan bahasa Arab yang benar,

tetapi jika membaca dengan selain bahasa Arab fasih

maka salatnya sah. Dan berdasarkan ihtiyath wajib dalam

kesunahan qunut disyaratkan dengan bahasa Arab fasih.
3.    Apabila orang yang salat lupa qunut, maka ada

beberapa keadaan:
4.    Apabila ingat sebelum sampai batas rukuk, maka ia

kembali dan melakukan qunut.
5.    Apabila ingat di tengah-tengah rukuk, maka sebelum

berdiri darinya melakukan qunut.
 6.   Apabila ingat setelah turun untuk sujud atau

sesudah sujud, maka ia tidak boleh kembali tapi cukup

menggantinya setelah salat dengan duduk menghadap

kiblat.

Semua keadaan ini sunah baginya sebab qunut mustahab.

Apabila orang yang salat sengaja meninggalkan qunut,

maka salatnya sah dan qunut itu tidak perlu diganti.