CUKUPLAH “ALLAH” BAGI KAMI
Allah swt berfirman,
وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا مَا آتَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ سَيُؤْتِينَا اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللَّهِ رَاغِبُونَ
Dan sekiranya mereka benar-benar ridha dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan Rasul-Nya, dan berkata, “Cukuplah Allah bagi kami, Allah dan Rasul-Nya akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada Allah.” (QS.At-Taubah:59)
Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk tenang dalam menjalani hidup. Tak perlu takut dan khawatir dengan apa yang akan terjadi di hari esok.
Sebagaimana kita yakin besok matahari akan terbit dari timur, kita juga harus yakin bahwa “Cukuplah Allah bagi kami…” Allah pasti akan memberikan sesuatu yang telah Dia siapkan untuk kita.
Kalimat حَسْبُنَا الله (Cukuplah Allah bagi kami) seringkali disebutkan dalam Al-Qur’an, baik dengan kalimat حَسْبُنَا / حَسْبُكَ / حَسْبِي. Yang mana Rasulullah saw diperintahkan untuk mengucapkan kalimat ini dalam momen-momen tertentu seperti,
1. Ketika orang-orang berpaling dari Rasulullah saw, Allah memerintahkan beliau untuk mengucapkan,
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS.At-Taubah:129)
2. Ketika mereka ingin mengkhianati Nabi Muhammad saw.
Seperti dalam firman-Nya,
وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ ۚ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ
Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin, (QS.Al-Anfal:62)
3. Dalam ayat lainnya Allah berfirman kepada Nabi Muhammad saw,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Wahai Nabi (Muhammad)! Cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. (QS.Al-Anfal:64)
Begitu juga ketika kaum mukminin ditakut-takuti akan banyaknya musuh, mereka hanya berkata,
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (QS.Ali ‘Imran:173)
Bahkan ayat berikutnya menunjukkan bahwa kepasrahan dan keimanan menjadikan mereka memperoleh kenikmatan dan anugerah-Nya serta dijauhkan dari kekalahan.
Ayat ini mengajarkan bahwa ketika kita diancam, diteror diboikot atau didzalimi, jangan pernah putus asa karena kita sedang bersama Allah swt. Katakan “Cukuplah Allah bagi kami…”
Katakanlah kepada yang menakuti… “Cukuplah Allah bagi kami…”
Katakanlah kepada yang mengancam… “Cukuplah Allah bagi kami…”
Katakanlah kepada yang memboikot… “Cukuplah Allah bagi kami…”
Karena yang bersama Allah pasti akan selamat. Ingatlah bahwa api tidak dapat membakar Ibrahim karena beliau sedang bersama Allah. Perut ikan tidak dapat menghancurkan tubuh Yunus karena beliau sedang bersama Allah. Lautan tidak mampu menenggelamkan Musa karena beliau sedang bersama Allah.
Maka apapun yang mereka katakan, jawablah dengan penuh keyakinan bahwa “Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia lah sebaik-baik pelindung.”
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ