Sejarah Syi'ah
Syiah dalam Al-Qur’an dan Sejarah Islam
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Fajruddin Muchtar Lc

Dalam Al-Qur’an, kata “Syiah” digunakan untuk merujuk pada kelompok pengikut dalam berbagai konteks. Sebagai contoh, dalam Surah Al-Qasas, Ayat 15, kata “Syiah” merujuk kepada pengikut-pengikut Musa, yang membantu dalam perjuangan dan berjuang melawan musuh:
PARAMETER KOMITMEN TASYAYYU'
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Setiap muklallaf (berakal sehat dan dewasa) mestinya menetapkan sebuah tanggal dalam salah satu bulan setiap tahun (semacam tahun fuskal) sebagai momen rutin penghitungan laba dan penghasilan dari semua perdagangan dan usaha dan menyisihkan 20 persen dari laba sebagai dana syar'i yang merupakan hak Allah.
KHAWARIJ ADALAH PROKSI REZIM UMAYAH, BUKAN KELOMPOK KETIGA
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Sejarah Islam awal ditulis oleh sejarawan yang hidup di bawah kekuasaan Abbasiyah, yang meskipun bermusuhan dengan Umayyah, tetap mempertahankan narasi mainstream tentang Khawarij untuk menjaga stabilitas politik.
Narasi Khawarij sebagai "pemberontak independen" melindungi citra para sahabat Nabi (termasuk Muawiyah) dari tuduhan pembunuhan terhadap Ali.
Hudzaifah, Sahabat Nabi Saww yang Ber-taqiyyah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damar Perdana
Sebagai catatan, meski apa yang dikatakan oleh Hudzaifah terhadap Khalifah Utsman tidak tertulis dengan jelas, namun yang mejadi sorotan utama bukan di situ. Yang menjadi titik fokus kita di sini adalah, ia rela tidak mengatakan secara terang-terangan kepada khalifah Utsman, sebab apabila ia berkata jujur, maka ada kemungkinan dirinya dan agamanya terancam. Dalam hal ini, Hudzaifah tengah melakukan taqiyah.
Peran Keturunan Nabi dalam Penyebaran Islam di Nusantara
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Penulis TIM ICRO dan Tim ACRoSS
Sayyid Ahmad bin Al-Muhajir adalah cicit Ali Al-Uraidhi, putra keempat Imam Ja’far Shadiq. Sedangkan Imam Ja’far Shadiq, yang merupakan Imam Syi’ah keenam, adalah putra Imam Muhammad Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husayn bin Ali bin Abi Thalib.
Mu’awiyah dan Nikah Mut’ah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damar Perdana
Akhir kata, kurang elok rasanya mencukupkan pengetahuan kita hanya dengan sekadar mendengar ‘kata’ orang yang belum jelas jejak keilmuannya. Alangkah baiknya jika kita juga mengimbanginya dengan membaca dan mengkaji sendiri atau dengan berguru pada ahlinya.
Ibnu Taimiyah dan Nikah Mut’ah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rezvan Raka
Nikah Tahlil adalah pernikahan yang dilakukan dengan tujuan menghalalkan seorang perempuan untuk suami pertamanya yang sudah ditalak tiga kali. Sebagaimana kita ketahui bahwa istri yang sudah di talak tiga tidak bisa rujuk pada suaminya kecuali ia menikah dengan lelaki lain kemudian ia ditalak. Para ulama berbeda pendapat tentang boleh atau tidaknya nikah tersebut.
Jejak Nabi Saww Sujud di Atas Tanah Terekam di Dalam Sahih Muslim
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damar Perdana
Data yang penulis suguhkan, semoga bisa menjadi bahan komparasi dan pembelajaran bagi kita, dan yang paling penting mampu meluaskan pikiran kita, sehingga kita bisa menampung banyak ragam pendapat tanpa harus uring-uringan.
Khaibar
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- syiahpedia
Khaibar (bahasa Arab:خیبر) adalah sebuah tempat dengan jarak kira-kira 160 km dari Madinah, Saudi Arabia, dimana ibu kotanya pada masa sekarang adalah kota al-Syuraif. Benteng Khaibar pada masa-masa permulaan Islam adalah tempat tinggal warga Yahudi.
Masjid Kufah, Pusat yang Penting
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Peran dan Fungsi Masjid
- Sumber:
- Irib Indonesia
Sejak awal pembangunannya, Masjid Kufah menjadi salah satu pusat penting politik dan budaya kota Kufah. Sepanjang sejarah, Masjid Kufah telah didatangi para nabi dan imam maksum, di antaranya Imam Ali as, Imam Hasan as, Imam Husain as, dan sebagian imam lainnya. Pada 36 Hijriyah, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as datang ke Masjid Kufah dan berkali-kali shalat serta menyampaikan ceramah di tempat mulia itu.
Arbain Walk Lintas Mazhab/Mencurahkan Hidup di Jalan Agama dan Spiritual
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iqna
Rafael Mauriello, seorang Islamolog dan anggota fakultas di Universitas Allamah Tabatab'i, saat wawamcara dengam IQNA bertepatan dengan Arbain Huseini mengupas berbagai aspek Arbain Walk dan pandangan Eropa tentang fenomena tersebut. Dia memandang Arbain sebagai fenomena damai dan faktor empati dan solidaritas manusia.
Arbain Imam Husain as dan Fenomena Budaya
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iccjakarta
Arbain Imam Husain as, juga dikenal sebagai Arbaeen, adalah budaya yang sangat penting untuk dipelajari oleh umat Muslim. Peristiwa Arbain memperingati hari ke-40 setelah syahidnya Imam Husain as as, cucu Nabi Muhammad, dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 M. Peristiwa ini memiliki makna budaya dan agama yang mendalam karena mencerminkan nilai-nilai pengorbanan, kesyahidan, dan kesabaran.
Peziarah Arbain Jalan Kaki dari Kota Najaf Menuju Karbala
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- kantorberitaabna
Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Rabu, 6 September 2023 diperingati sebagai Hari Arbain Imam Husein as oleh Umat Muslim dan pecinta Ahlul Bait as di seluruh dunia.
Jutaan peziarah dari berbagai daerah dan kota di Irak dan negara-negara Muslim lainnya, termasuk dari Republik Islam Iran mengunjungi kota Karbala untuk menghadiri acara Arbain.
Mengapa hanya sedikit kitab-kitab para Imam Syiah yang sampai ke tangan kita?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- tanyaislam
Pertama, imamah (kepemimpinan) adalah merupakan tongkat estafet dan kelanjutan kenabian (nubuwwah). Falsafah keberadaan imamah adalah sama dengan falsafah keberadaan kenabian. Dalam al-Qur’an dan riwayat dijelaskan tujuan utama pengutusan para nabi adalah membina orang-orang dan memberikan kehidupan penuh nilai kepada manusia.
Di manakah letak Saqifah Bani Sa’idah?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iQuest
Penulis buku Madina Syinasi (Mengenal Kota Madinah), terkait dengan letak geografis Saqifah Bani Sa’idah, menulis, “Apa yang pasti, tempat Saqifah Bani Sa’idah terletak di samping Masjid Bani Sa’idah dan dekat sumur Budha’i (sumur milik Bani Saidah). Masjid Bani Sa’idah – sesuai riwayat Ibnu Syubbah dan Imam Abu Ishaq Harbi dalam (al-Manasik wa Amakin Thuruq al-Haj, hal. 399) Rasulullah Saw pernah menunaikan salat, lalu duduk dan minum air – adalah tempat yang senantiasa mendapat perhatian penduduk Madinah. “
Apakah Nabi Saw Butuh Pendapat Orang Lain Untuk Memahami Jika Dirinya Telah Diangkat Menjadi Rasul?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Alfadani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Dan yang lebih patal lagi, Waraqah mengetahui kenabian Rasulullah Saw dan memahami bahwa yang mendatangi beliau adalah malikat pembawa wahyu. Dan Nabi Saw sendiri meyakini hal tersebut setelah mendapat wejangan dari Waraqah. Apakah berita seperti ini dapat diterima? Tentu saja lagi-lagi jawabannya negatif, karena meyakini hal ini akan menyebabkan keraguan terhadap wahyu itu sendiri. Bagaimana tidak, peneriama wahyunya sendiri tidak mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan tidak paham jika yang mendatanginya adalah malaikat pembawa wahyu.
Benarkah Ayat Hijab Turun atas Peran Umar dan Kesalahan Nabi Saw?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rezvan Raka
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Selain itu, riwayat tersebut juga menunjukkan seolah-olah ayat hijab turun karena kesalahan Nabi Saw yang tidak menuruti perkataan Umar bin Khattab. Dan berdasarkan konsep kemakshuman yang pernah kita bahas sebelumnya, hal ini sangat mustahil terjadi pada Nabi Saw.
Riwayat-riwayat seperti ini banyak kita jumpai di kitab-kitab riwayat dalam Islam, yang seolah-olah ingin menunjukkan keunggulan dan kemuliaan Sahabat, namun di sisi lain terlihat mencoreng dan merendahkan Nabi Saw.
Benarkah Nabi Ijinkan Budak Wanita Bernyanyi dan Menabuh Rebana di Hadapannya?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Saleh
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
budak wanita itu tidak takut pada siapa pun yang hadir termasuk Nabi Muhammad Saw, kecuali Umar. Dari sini terlihat seolah sosok Umar lebih ketat dan perhatian dalam urusan mempraktikan hukum-hukum Allah Swt ketimbang Nabi Muhammad Saw. Sementara itu secara jelas dan tegas Allah Swt menyatakan di dalam al-Quran bahwa sosok nabi adalah contoh dan tauladan bagi manusia, artinya beliau Saw adalah yang terdepan dalam segala hal yang berkaitan dengan syariat atau hukum Allah Swt, seperti yang sudah diulas pada pembahasan sebelumnya. Seandainya terdapat orang lain yang melebihi keutamaannya, maka hal ini akan membuat ketauladanannya dipertanyakan.
Benarkah Umar bin Khattab Mengingatkan Nabi Saw dan Ayat Turun Membenarkannya Sekaligus Menyalahkan Rasulullah?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhammad alfadhani
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Yang ke empat: bagaimana Rasulullah bisa salah sementara Umar bin Khattab benar dan mendapat dukungan ayat yang turun?
Yang ke lima: Siyaq atau konteks ayat menunjukkan bahwa ayat pelarangan menshalati kaum munafik turun dalam perjalanan menuju Tabuk pada tahun ke delapan, sedang meninggalnya Abdullah bin Ubai pada tahun ke sembilan. Maka tidak mungkin peristiwa tersebut sebgai sebab turunnya ayat.
Nabi Saw Pernah Berada di Sisi Dua Perempuan yang Bersenandung, Benarkah?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Damar Perdana
- Sumber:
- muslimmenjawab.com
Rasulullah berhadapan dengan Abu Bakar sembari berkata, ‘Tinggalkan dua budak (yang lagi bernyanyi) itu!’ ketika Abu Bakar lalai, aku mengisyaratkan kepada mereka dan mereka (dua budak itu) pun pergi.”