Ummul Mukminin Aisyah Melaknat Amr bin Ash
Telah disebutkan pada seri sebelumnya bahwa Rasulullah SAWW melaknat oknum-oknum tertentu, bahkan pemerintahan bani Umayyah melegalkan pelaknatan terhadap imam Ali As.
Tulisan kali ini akan menyebutkan fakta lainnya tentang pelaknatan yang terjadi di kalangan sahabat; di mana Aisyah ummul mukminin, melaknat sahabat Nabi SAWW yang bernama Amr bin Ash, sebagaimana dimuat olah al-Mustadrak:
أخبرنا أبو إسحاق إبراهيم بن محمد بن يحيى ومحمد بن محمد بن يعقوب الحافظ قالا ثنا محمد بن إسحاق الثقفي ثنا قتيبة بن سعيد ثنا جرير عن الأعمش عن أبي وائل عن مسروق قال قالت لي عائشة رضي الله عنها إني رأيتني على تل وحولي بقر تنحر فقلت لها لئن صدقت رؤياك لتكونن حولك ملحمة قالت أعوذ بالله من شرك بئس ما قلت فقلت لها فلعله إن كان أمرا سيسوءك فقالت والله لئن أخر من السماء أحب إلي من أن أفعل ذلك فلما كان بعد ذكر عندها أن عليا رضي الله عنه قتل ذا الثدية فقالت لي إذا أنت قدمت الكوفة فاكتب لي ناسا ممن شهد ذلك ممن تعرف من أهل البلد فلما قدمت وجدت الناس أشياعا فكتبت لها من كل شيع عشرة ممن شهد ذلك قال فأتيتها بشهادتهم فقالت لعن الله عمرو بن العاص فإنه زعم لي أنه قتله بمصر هذا حديث صحيح على شرط الشيخين ولم يخرجاه
“Masyruq berkata: Aisyah RA berkata kepadaku: aku bermimpi sedang berdiri di suatu tempat yang tinggi dan di sekelilingku ada sapi yang sedang diqorbankan. Aku berkata padanya: jika mimpimu itu benar, akan ada di sekelilingmu pertumpahan darah. Aisyah berkata: aku berlindung kepada Allah dari keburukanmu, alangkah buruknya ucapanmu. Aku berkata padanya: mungkin suatu kejadian akan terjadi di mana kamu tidak menyukainya? Aisyah berkata: aku lebih menyukai jika aku jatuh dari langit daripada harus melakukan hal seperti itu. Beberapa waktu berlalu, disebutkan di sampingnya bahwa Ali AS membunuh Dzu al-Tsadiah (pemimpin Khawarij). Aisyah berkata padaku: jika kamu pergi ke kufah, tuliskanlah untukku nama-nama orang yang dikenal dari mereka yang menyaksikan peristiwa itu. Masyruq berkata: ketika aku pergi ke Kufah, aku mendapati masyarakat berkelompok-kelompok, oleh karena itu aku menuliskan sepuluh orang dari setiap kelompok yang menyaksikan peristiwa tersebut untuk Aisayah, lalu aku membawa kesaksian mereka padanya. Aisyah berkata: semoga Allah melaknat Amr bin Ash. Karena ia telah membuatku menyangka bahwa ia telah membunuh Dzu al-Tsadiah di Mesir.[1]”
Fakta di atas menjelaskan bahwa pelaknatan tidak sama dengan caci maki yang mendapat pelarangan dari Syariat. Buktinya hal itu dilakukan oleh Nabi SAWW, sahabat, bahkan al-Quran. sekalipun terkadang pelaknatan tersebut salah alamat dan tertuju pada sosok yang tidak pantas mendapatkannya.
Dan perlu dipahami juga bahwa riwayat mencatat dan meneyebutkan kejadian dan peristiwa pelaknatan tersebut. Hal ini juga menunjukkan bahwa mengungkap fakta sejarah, bukanlah bagian dari caci maki sehingga menyebutnya dianggap sebagai kesesatan.
[1] Hakim Naisaburi, Muhammad bin Abdullah, al-Mustadrak Ala al-Shahihain, jil:4, hal: 14, cet: Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut.